Apa yang terjadi pada Bunda di minggu ke-13? Yuk, simak perubahan dan gejala yang ibu alami di minggu ini.
Stretch Marks Muncul
Pada minggu ke-13, dengan pertumbuhan bayi dan rahim, perut ibu mungkin menjadi sangat besar secara drastis. Perut yang cepat membesar dapat menyebabkan robekan di bawah kulit, menghasilkan garis-garis seperti benang yang dikenal sebagai stretch mark atau selulit (striae gravidarum).
Selulit muncul bersamaan dengan sekresi hormon steroid dalam jumlah besar yang disebut kortison. Hormon kortison memiliki efek negatif pada metabolisme kulit. Biasanya, pembentukan jaringan kulit baru diatur oleh siklus bulanan, tetapi berkat kortison siklus ini tidak ada, yang mengakibatkan hilangnya elastisitas kulit. Tidak hanya pada perut, tetapi juga pada seluruh tubuh.
Kulit kemudian tidak memiliki fleksibilitas untuk mengakomodasi rahim yang sedang tumbuh dan ada kemungkinan meningkatnya robekan dan selulit. Banyak wanita melihat selulit sekitar bulan ke-7 kehamilan, tetapi pada beberapa ibu muncul lebih awal sekitar minggu ke-13.
Selulit cenderung berkembang dalam kondisi berikut:
- Tubuh montok atau kelebihan berat badan. Lemak subkutan adalah jaringan tanpa elastisitas, dan wanita mana pun dengan kadar lemak subkutan tinggi sebelum kehamilan dapat dengan mudah mengalami selulit.
- Kulit kering. Setiap wanita dengan jenis kulit kering sebelum kehamilan cenderung memiliki selulit atau kulit kering yang pecah-pecah, yang membutuhkan perawatan.
- Fisik tubuh kecil. Wanita yang tubuhnya kecil, biasanya memiliki panggul yang lebih kecil dan perut mereka cenderung menonjol di depan yang dapat dengan mudah menyebabkan selulit.
Saat selulit muncul, tidak akan mudah menghilangkannya, sehingga sangat penting untuk mencegahnya. Tindakan pencegahan di antaranya:
Kontrol Berat Badan
Kenaikan berat badan dan pembesaran ukuran di area perut, lengan atas, paha, atau bokong, memungkinkan terjadinya peningkatan kemunculan selulit.
Selain itu, terlalu banyak penambahan berat badan selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti hipertensi yang diinduksi kehamilan atau diabetes gestasional. Ini artinya, mengendalikan berat badan yang cermat sangat penting. Dengan menambah berat badan secara perlahan, pertambahan ukuran juga bertahap, memberi waktu jaringan kulit untuk beradaptasi dengan perut yang tumbuh dan akibatnya mengurangi selulit.
Penting untuk menyeimbangkan kenaikan berat badan dengan asupan nutrisi tinggi yang dibutuhkan untuk menjaga bayi tumbuh sehat. Diet seimbang yang disertai dengan olahraga adalah hal yang dibutuhkan. Jadi, meninjau dan memperbaiki pola makan, ditambah dengan berjalan kaki dan olahraga ringan lainnya baik untuk ibu dan janin.
Perawatan Kulit (Skin Care)
Karena perubahan hormon di dalam tubuh, perawatan kulit dari luar bisa membantu melembapkan, dan mencegah kulit kering. Mempertahankan kekenyalan dan elastisitas kulit membuatnya lebih tahan lama dan lapisan kulit bagian dalam cenderung tidak sobek.
Saat ini, berbagai macam krim pelembap atau pijat untuk mencegah selulit tersedia secara luas, dan banyak dari produk ini bekerja dengan memperbaiki jaringan kolagen yang rusak yang ditemukan dalam selulit. Krim atau produk serupa yang melengkapi jaringan kulit adalah perawatan di rumah yang disarankan.
Selain itu, memijat kulit dengan lembut bisa meningkatkan sirkulasi darah dan dapat mencegah selulit. Ini juga meningkatkan metabolisme basal, sehingga merangsang pembakaran lemak dan efektif untuk mengencangkan tubuh.
Harap diingat bahwa pijatan lembut ini tidak melibatkan hentakan atau tekanan kuat, dan berbeda dari pijatan yang digunakan bisa mengurangi kekakuan atau sakit otot. Tujuannya adalah untuk meningkatkan retensi kelembapan dan elastisitas. Selama memijat, jika perut terasa kencang, segera hentikan pijatan dan beristirahatlah.
Payudara Mengencang
Sekitar minggu ke-13, banyak ibu merasakan ketegangan di payudara. Hal ini disebabkan peningkatan lemak subkutan dan pertumbuhan kelenjar susu, yang mulai berkembang sekitar bulan ke-2 kehamilan.
Beberapa ibu mungkin tiba-tiba merasakan gatal atau sakit di seluruh payudara atau areola. Selain itu, puting dapat menjadi sensitif hingga kontak dengan bra pun dapat menyebabkan iritasi atau tusukan.
Ini semua adalah tanda-tanda tubuh ibu bersiap untuk menghasilkan ASI yang penting untuk membesarkan bayi setelah lahir. Untuk mendukung perkembangan kelenjar susu dan untuk kenyamanan, ada baiknya mengenakan bra yang terbuat dari bahan yang rendah iritasi atau alami dan dalam ukuran yang lebih besar. Jika Bunda khawatir tentang rasa sakit atau gatal yang tidak tertahankan, segera konsultasikan dengan dokter.