Pada usia kehamilan 25 minggu ukuran kepala janin masih lebih besar dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Tubuh kecil bayi masih kurang dari 1.000 g (sekitar 700 g), tetapi berat otak telah tumbuh hingga 100 g pada minggu ke-25. Selain itu, bayi semakin bereaksi terhadap suara di luar perut ibu dan detak jantung meningkat ketika menanggapi rangsangan suara. Hari demi hari, bayi tumbuh seiring dengan meningkatnya kemampuan fisiknya. Berikut penjelasan tentang kondisi bayi di minggu ke-25.
Kulit Janin Keriput
Pada sekitar minggu ke-25 kehamilan, kulit bayi masih cukup tipis sehingga bisa melihat kapiler di bawahnya yang memberikan warna kemerahan. Selain itu, pada sekitar 7 hingga 8 bulan kehamilan, jumlah kecil lemak subkutan di bawah kulit membuatnya tampak keriput seperti orang tua.
Mata Mulai Terbuka
Kelopak mata atas dan bawah bayi terpisah pada saat ini dan bayi dapat berkedip. Lubang di hidungnya juga terbuka, jadi Anda sekarang bisa melihat bentuk hidung bayi.
Retina tidak lengkap tetapi lensa kristal yang berfungsi sebagai lensa mata terbentuk sehingga bayi dapat merasakan cahaya. Namun, otot yang dibutuhkan untuk melihat belum berkembang, sehingga bayi belum memiliki kemampuan untuk fokus.
Paru-paru Mulai Berkembang
Sel-sel pneumosit tipe 2 pada paru mulai menghasilkan surfaktan. Surfaktan dibutuhkan untuk mempertahankan tegangan permukaan alveoli sehingga permukaannya tidak saling menempel dan paru-paru tetap mengembang dan tidak kolaps.
Pada masa ini bronkus dan bronkiolus mulai membesar dan ductus alveolar berkembang nyaris sempurna. Tetapi kantung terminal yang dibutuhkan untuk pertukaran udara (oksigen dengan karbondioksida) belum terbentuk, sehingga janin belum sanggup untuk bernapas sendiri di luar rahim.
Bayi mengulangi gerakan yang mirip dengan pernapasan pada trimester kedua untuk mempersiapkan pernapasan paru yang diperlukan untuk hidup di luar rahim. Selain itu, sekresi zat surfaktan atau zat aktif permukaan yang penting untuk respirasi paru dimulai sekitar minggu ke-25 kehamilan.
Respirasi paru juga membutuhkan alveoli untuk mengembang, tetapi karena aksi tegangan permukaan, alveoli cenderung menjadi lebih kecil dan menyatu. Di sinilah fungsi surfaktan, yakni bertindak untuk mencegah alveoli agar tidak saling menempel.
Alveoli akan mengembang ketika surfaktan yang cukup dikeluarkan sehingga memungkinkan bayi untuk bernapas dengan baik. Jumlah surfaktan meningkat secara bertahap sampai ibu memasuki bulan ke-9 kehamilan ketika sudah cukup banyak yang dikeluarkan untuk memungkinkan respirasi paru.
Bayi Berlatih Menyusui
Bayi mengisap air ketuban dan mengubahnya menjadi urine (urine janin) untuk dikeluarkan. Dengan mengisap air ketuban dan mengembangkan otot-otot di sekitar mulut, mereka memperkuat otot-otot yang diperlukan untuk menyusui. Mengisap air ketuban di perut ibu juga merupakan praktik penting untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim.
Selain itu, janin juga mulai merasakan rangsangan pada tubuhnya. Saraf-saraf nociceptor sudah mulai terbentuk di seluruh tubuh dan system persarafan untuk nyeri mulai berkembang.