Perkembangan Si Kecil di Kehamilan Minggu ke-29

Di minggu ke-29, tinggi janin sekitar 38-41 cm, dengan berat sekitar 1.100-1.600 g. Selain pertambahan tinggi dan berat, ada beberapa hal lain yang terjadi pada janin di minggu ini.

Organ Pencernaan Sudah Terbentuk

Sekitar minggu ke-29 bentuk hati, paru-paru, perut, usus bayi, serta organ-organ pencernaan lainnya sudah terbentuk. Sehingga, bahkan jika bayi keluar dari perut ibu, bayi akan dilengkapi dengan fungsi minimum untuk bertahan hidup di luar rahim.

Jantung berdetak untuk mengalirkan darah, dan bayi mengisap air ketuban dan menghasilkan urine yang dikeluarkan kembali bercampur dengan air ketuban, dan dapat menggerakkan lengan dan kaki mereka juga.

Namun, bagaimana dengan bernapas? Saat di dalam rahim bayi belum menggunakan paru-paru untuk bernapas seperti orang dewasa, tetapi menggunakan tali pusar dan plasenta sebagai tempat pertukaran oksigen yang dibutuhkan oleh bayi dengan karbondioksida yang sudah tidak dibutuhkan oleh bayi. Kemudian terjadi peralihan dari pernapasan plasenta saat di dalam rahim menjadi pernapasan paru-paru pada saat lahir.

Dan tangisan keras bayi saat lahir merupakan pertanda yang baik. Suara hanya bisa dihasilkan oleh udara yang mengalir dari paru-paru melalui pita suara. Jadi, bisa disimpulkan tangisan bayi adalah tanda paru-parunya berfungsi baik.

Saat di dalam rahim, bayi mengisap air ketuban ke dalam paru-parunya, membantu paru-parunya untuk tumbuh dan berkembang. Isapan ini akibat tekanan negatif yang dihasilkan saat diafragma bergerak ke bawah dan membuat volume rongga dada lebih luas.

Penambahan volume ini akan menghasilkan ruang hampa yang menciptakan tekanan negatif. Dan tekanan negatif ini akan menarik air ketuban yang memiliki tekanan lebih positif. Gerakan yang sama juga akan dilakukan saat bayi bernapas di luar rahim.

Posisi Bayi Semakin Tetap

Volume air ketuban tertinggi di sekitar minggu ke-28, sebelum secara bertahap berkurang ketika tubuh bayi tumbuh lebih besar dan mencapai titik di mana sulit untuk mengubah orientasi tubuhnya di perut ibu.

Persentase bayi sungsang adalah sekitar 15% pada minggu ke-28 dan turun menjadi sekitar 3%-5% pada minggu ke-36 atau lebih, dengan sebagian besar bayi lahir di posisi kepala pertama (presentasi kepala). Pada usia kehamilan ini, tidak perlu terlalu khawatir tentang posisi bayi karena kemungkinan bayi sungsang akan mengubah posisinya sebelum akhir kehamilan.

Bayi Bisa Bereaksi terhadap Cahaya

Perkembangan retina bayi selesai pada minggu ke-27 ketika fungsi visual berkembang sedemikian rupa sehingga bayi yang lahir sekitar minggu ke-29 dapat bereaksi terhadap cahaya. Diperkirakan, bayi bereaksi terhadap silau karena mereka menutup mata ketika cahaya menyinari perut ibu, tetapi membuka mata ketika cahaya yang sama sedikit menurun. Saat ini, bayi berlatih mengedipkan kelopak mata mereka dengan membuka dan menutupnya di dalam perut ibu.

Published
Categorized as Minggu 29

By dr. Febriyan Nicolas K., M.Kes., Sp. OG

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *