Perkembangan Bunda di Kehamilan Minggu ke-20

Tinggi fundus rahim di minggu ke-20 ini sekitar 16 hingga 21 cm. Pada titik setengah jalan, secara bertahap ibu akan terbiasa dengan kondisi tubuh barunya, dan mungkin akan sangat merasakan bayi bergerak di dalam perut dan menikmati kebahagiaan yang hanya dirasakan oleh wanita selama kehamilan. Di bawah ini adalah penjelasan tentang perubahan tubuh dan karakteristik khas minggu ke-20.

Gerakan Janin Lebih Terasa

Sekitar minggu ke-20, bayi di perut ibu telah tumbuh cukup besar dan gerakannya bisa dinamis. Tentu saja, ini bervariasi di antara para ibu dan beberapa bayi hanya akan memberitahu kehadiran mereka dengan lembut. Jika Anda tidak merasakan apa pun, santai saja dan nikmati waktu tenang. Khususnya bagi ibu yang baru pertama kali hamil, akan bisa terasa lebih sulit untuk merasakan gerakan janin yang lemah. Ibu yang mengalami gerakan janin pertama kali mungkin gugup dan bersemangat.

Gerakan pertama bayi bisa seperti perut yang keroncongan. Gerakan janin mirip dengan gerakan tubuh bagian dalam yang biasa dirasakan ibu, dan seringkali sulit untuk membedakannya. Jika Anda ingin merasakan gerakan janin lebih awal, gerakan akan lebih terasa ketika berbaring diam atau beristirahat di kursi, daripada ketika bergerak.

Volume Air Ketuban Meningkat

Pada minggu ke-10 hanya ada sekitar 25 ml cairan ketuban dan pada minggu ke-20, air ketuban meningkat menjadi sekitar 350 ml. Pada bulan ke-8 akan mencapai puncaknya sekitar 800 ml sebelum menurun ketika mendekati tanggal hari perkiraan lahir. Cairan ketuban secara konstan diproduksi, diserap, dan diisi ulang.

Cairan ini memainkan peran penting dalam kehamilan dan memiliki tujuh fungsi penting:

  1. Bertindak sebagai bantalan untuk melunakkan dampak dari dunia luar.
  2. Memastikan ruang yang cukup bagi tubuh bayi untuk bergerak dan mengembangkan otot dan tulangnya.
  3. Bayi berlatih bernapas dalam cairan ketuban yang mendorong perkembangan penuh paru-parunya.
  4. Tindakan antibakterinya melindungi bayi terhadap infeksi.
  5. Mempertahankan suhu dan lingkungan yang stabil.
  6. Selama persalinan, cairan melindungi bayi dengan mencegah kontraksi rahim menekan bayi, tali pusar, dan plasenta.
  7. Memperluas leher rahim saat melahirkan.

Air ketuban memainkan peranan penting sepanjang kehamilan dan persalinan. Dalam USG, jumlah cairan ketuban juga dipantau bersama dengan kondisi bayi.

Bunda Mengalami Gejala-gejala Baru

Sekitar minggu ke-20 rahim telah tumbuh secara signifikan dan rahim yang membesar menekan jantung dan paru-paru ibu yang dengan mudah menyebabkan jantung berdebar dan sesak napas. Salah satu penyebab gejala ini adalah meningkatnya beban pada jantung karena volume darah yang lebih besar. Jika Anda memiliki jantung berdebar atau sesak napas, luangkan waktu untuk istirahat dan tarik napas dalam-dalam.

Posisi istirahat yang dianjurkan adalah duduk dengan bersandar. Ibu hamil memiliki perut yang besar dan cenderung merosot ke depan saat duduk, tetapi merosot kemungkinan akan membuat tekanan pada paru-paru. Jika Anda bersandar pada sandaran kursi, diafragma diturunkan dan paru-paru dapat mengembang, sehingga lebih mudah bernapas.

Meletakkan bantal di bawah lutut juga baik. Atau juga bisa menggunakan bola keseimbangan. Mintalah Ayah untuk mengambil film atau beberapa foto Anda saat beristirahat untuk memeriksa apakah Anda merosot atau terlalu membungkuk ke belakang.

Saat berbaring, berbaringlah di sisi kiri. Pembuluh darah vena cava inferior mengalir di sepanjang sisi kanan, dan jika berbaring telentang atau kanan rahim akan menghalangi aliran darah dan mungkin tiba-tiba menyebabkan rasa sakit. Jika vena cava inferior ditekan, oksigen mungkin tidak secara efektif dikirimkan ke bayi. Jadi, harap perhatikan posisi saat berbaring.

Selain memantau postur, perlu diingat untuk bergerak perlahan dan tetap tenang. Terutama, saat menaiki tangga. Jika merasa letih, tenangkan diri, istirahat sejenak ketika bergerak dan ambil napas. Namun jika setelah mencoba metode di atas, jantung tetap berdebar atau sesak napas tidak membaik, dan hal ini sering terjadi, berkonsultasilah dengan dokter saat pemeriksaan kehamilan.

Palpitasi dan sesak napas adalah gejala yang mungkin terjadi pada tahap akhir kehamilan, tetapi beberapa ibu sudah merasakannya sejak minggu ke-20. Jika Anda tidak memiliki gejala-gejala seperti itu sekarang, ada baiknya untuk mengetahui bagaimana cara menghadapinya untuk berjaga-jaga jika terjadi di minggu-minggu yang akan datang.

Published
Categorized as Minggu 20

By dr. Febriyan Nicolas K., M.Kes., Sp. OG

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *