Panjang janin dari kepala hingga bokong (Crown Rump Length/CRL)) pada minggu ke-23 adalah sekitar 19 cm dan tinggi bayi sekitar 30 cm, dan berat antara 480-640 g. Tidak banyak perbedaan dalam ukuran bayi selama tahap awal kehamilan. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah minggu kehamilan, perbedaan dalam ukuran dan berat dapat dilihat. Apa yang terjadi pada bayi pada minggu ke-23 kehamilan? Yuk, kita cek penjelasannya di bawah ini.
Otot Berkembang dan Gerakan Janin Lebih Aktif
Seiring perkembangan pankreas bayi, sekresi insulin akan meningkat. Insulin berfungsi mengurangi kadar gula darah, juga merupakan hormon yang mengembangkan dan memperkuat otot. Ketika otot-otot bayi berkembang, gerakan janin juga menjadi aktif, dan ibu merasa senang ketika bisa merasakan bayi banyak bergerak di dalam dirinya.
Bayi Bisa Mendengar Suara
Pendengaran bayi selesai pada sekitar 8 bulan kehamilan, tetapi bahkan selama trimester kedua bayi sudah dapat mendengar bunyi jantung ibu, menghirup dan mengembuskan udara ke paru-parunya, dan bahkan bunyi suara ibu. Secara bertahap, bayi dapat mendengar suara yang berbeda dan segera setelah lahir bahkan akan tahu suara ibu. Hebat ya, Bunda!
Pelajari tentang Bayi Prematur
Seorang bayi yang mencapai minggu ke-28 dapat bertahan hidup akibat kemajuan pesat dalam pengobatan bayi baru lahir. Dan kira-kira setengah dari mereka yang lahir pada minggu ke-23 juga dapat bertahan hidup. Namun, ada risiko komplikasi pada bayi prematur.
Bayi prematur mengacu pada bayi-bayi yang lahir lebih awal antara minggu ke-22 dan minggu ke-36, dengan sekitar 30% bayi yang lahir pada minggu ke-22 dapat bertahan hidup. Tingkat kelangsungan hidup semakin tinggi seiring dengan bertambahnya jumlah minggu kehamilan, hingga meningkat menjadi 80% pada minggu ke-24 dan sekitar 90% pada minggu ke-26 pada keadaan optimal di mana fasilitasi perawatan perinatologinya sangat mumpuni.
Jika ada kemungkinan kelahiran prematur, dokter akan melakukan yang terbaik untuk memberikan perawatan yang memperpanjang hidup di rahim bahkan jika hanya untuk satu hari. Ibu dapat membantu dengan memberikan yang terbaik, yakni dengan mengonsumsi makanan sehat dan tetap rileks, sehingga menciptakan lingkungan yang nyaman di rahimnya.
Kenali Penyebab Persalinan Dini
Beberapa bayi dianggap kecil berdasarkan usia kehamilan ibu. Beberapa bayi yang secara signifikan lebih kecil dari berat standar, ia didiagnosis dengan pertumbuhan janin terhambat (PJT). PJT pada minggu ke-20 atau lebih awal dari kehamilan menunjukkan kelainan bawaan dan masalah lain pada bayi. Sementara PJT yang ditemukan pada paruh kedua kehamilan sering menunjukkan kondisi seperti hipertensi yang diinduksi kehamilan dan masalah pada plasenta.
Kontraksi pembuluh darah membatasi aliran darah ke rahim, sehingga darah yang tidak cukup menghasilkan nutrisi yang rendah dan kekurangan oksigen dalam rahim. Ini menyebabkan bayi menyesuaikan kadar gula dan metabolismenya untuk meminimalkan pertumbuhan sehingga dapat bertahan hidup di lingkungan yang tidak kondusif.
Jika rahim menjadi lingkungan yang sangat sulit untuk bayi, melanjutkan kehamilan meningkatkan kemungkinan ancaman kehidupan bayi, sehingga perlu mempercepat kelahiran. Oleh karenanya, untuk pertumbuhan bayi yang sehat, ibu harus memiliki kebiasaan makan dan gaya hidup yang sehat untuk menciptakan lingkungan yang sehat.