Di minggu ke-32 ini, tinggi bayi sekitar 41-44 cm, dan berat sekitar 1.400-2.000 g. Selain perubahan ukuran tubuh, apa ya, hal lain yang terjadi pada janin di minggu ini? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Warna Kulit Bayi Berubah
Kulit bayi sekarang lebih tebal dan peningkatan lemak subkutan juga mengubah kulit dari merah menjadi merah muda dan dari transparan menjadi semi transparan. Selain itu, seluruh tubuh bayi menjadi sedikit montok karena menumpuk lebih banyak lemak di bawah kulit.
Perkembangan otak bayi menyebabkan ekspresi wajah yang lebih ekspresif pada tahap ini. Banyak ibu juga mengatakan bahwa mereka berharap dapat melihat bayi dalam pemeriksaan USG saat pemeriksaan.
Ginjal dan Kandung Kemih Semakin Matang
Otak, serta organ-organ lain seperti jantung, paru-paru dan ginjal, semakin mendekati tahap penyelesaian dan dapat melakukan berbagai fungsi yang lebih besar. Mari kita lihat salah satunya: kemampuan untuk buang air kecil.
Bayi mengisap air ketuban dan mengeluarkan kembali ke dalam rahim. Ini memerlukan beberapa fungsi, kemampuan menelan, fungsi ginjal untuk menghasilkan urine, serta mengeluarkan urine dari kandung kemih melalui saluran kemih. Air seni bayi berbeda dengan air seni orang dewasa, karena tidak mengandung sisa metabolisme.
Sisa metabolisme diekskresikan melalui tali pusat ke plasenta, sehingga urine janin bersih dan tidak menyebabkan masalah ketika dibuang ke dalam air ketuban. Sebagai tambahan, proporsi air seni janin bayi yang membentuk air ketuban berangsur-angsur meningkat sampai minggu ke 32 kehamilan, saat dimana diyakini bahwa sebagian besar air ketuban adalah air urine janin. Karena alasan ini, kemampuan menelan bayi atau ginjal mungkin tidak berfungsi dengan baik ketika ada kelebihan, kekurangan atau kelainan air ketuban lainnya.
Sistem Kekebalan Tubuh Masih Belum Berfungsi Penuh
Selama enam bulan setelah kelahiran bayi, sistem kekebalan mereka tidak berfungsi penuh. Untuk alasan ini, sampai bayi mengembangkan kekebalan mereka sendiri, ada suatu mekanisme untuk memastikan bayi menerima kekebalan (resistensi terhadap bakteri) dari ibu.
Bayi mewarisi IgG imunoglobulin dari ibu, dan dari semua jenis imunoglobulin, hanya IgG yang dapat melintasi plasenta untuk dipindahkan dari ibu ke bayi. IgA dan IgM tidak dapat melewati plasenta.
Namun IgA adalah komponen ASI dan berkaitan dengan memperkuat kekebalan bayi yang disusui. Dengan cara ini, menjaga fungsi plasenta adalah penting karena plasenta memberikan nutrisi dan oksigen kepada bayi dan mentransfer kekebalan dari ibu dan juga membantu mengeluarkan sisa metabolisme.