Seperti apa perkembangan dan kondisi bayi di minggu ke-35 kehamilan? Yuk, cari tahu jawabannya dengan membaca penjelasan di bawah ini.
Lemak Meningkat dan Bayi Menjadi Montok
Di minggu ke-35 ini, tinggi bayi sekitar 45-48 cm, dengan berat sekitar 1.950-2.700 g.
Berat bayi diyakini diwarisi dari ibu, dan juga dipengaruhi oleh ukuran panggul ibu dan efek yang mungkin ditimbulkan oleh hipertensi yang diinduksi kehamilan dan kondisi lain pada lingkungan rahim. Selain itu, berat lahir bayi laki-laki sering lebih berat. Dan bayi lebih berat pada ibu yang pernah melahirkan sebelumnya dibandingkan dengan yang baru pertama kali.
Pada akhir bulan ke-9 kehamilan, persentase lemak tubuh bayi meningkat menjadi sekitar 8%, mendekati gambaran kebanyakan orang ketika mereka membayangkan menggendong bayi. Keriput telah menghilang dari tubuh. Sekarang ia tampak montok dengan tangan dan kaki yang terlihat gemuk.
Kuku jari tangan dan kaki juga tumbuh sampai ke ujung jari tangan dan kaki. Karena fungsi paru-paru juga matang, pada tahap ini bayi hampir dilengkapi dengan kemampuan untuk bernapas sendiri.
Jumlah Pergerakan Janin Berubah
Setelah minggu ke-35, gerakan janin akan menurun. Ini bertujuan untuk mengamankan bayi di panggul sebagai persiapan lebih lanjut untuk melahirkan. Namun, bukan berarti tidak ada pergerakan janin sama sekali.
Kepala bayi mungkin turun dan diamankan, tetapi meskipun ia tidak dapat menggerakkan tubuhnya terlalu banyak, bayi dapat terus menggerakkan tangan dan kakinya secara aktif sampai saatnya lahir. Jika kamu mencatat waktu yang diperlukan untuk 10 gerakan janin, itu akan memakan waktu sekitar 15 menit di minggu ke-34 hingga minggu ke-35. Tetapi akan memakan waktu sebanyak 20 hingga 30 menit setelah minggu ke-35. Jika bayi perlu dua jam untuk mencapai 10 gerakan, segera berkonsultasi dengan dokter.
Lakukan Pemeriksaan Monitor Detak Jantung Janin
Pada minggu ke-36, ibu sekarang melakukan pemeriksaan kehamilan seminggu sekali. Tergantung pada institusi medis dan kondisi bayi, dokter dapat melakukan pemantauan detak jantung janin dengan nonstress test (NST). NST berfungsi mengukur kontraksi uterus, detak jantung bayi, dan gerakan jani, yang sangat membantu dalam mengetahui apakah bayi berisiko mengalami asfiksia janin (kekurangan oksigen).
Tes ini berlangsung sekitar 40 menit untuk melihat waktu bayi aktif dan waktu istirahat. Ketika bayi bergerak, secara umum detak jantung sementara naik (akselerasi), dan jika akselerasi terjadi dua kali atau lebih dalam 20 menit bayi dianggap dalam keadaan sehat.