Seperti apa kondisi bayi di minggu ke-38 kehamilan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Bayi Tumbuh Mendekati Berat Lahirnya
Di minggu ke-38 ini, tinggi bayi sekitar 48-50 cm, dengan berat sekitar 2.500-3.200 g. Tubuh bayi sekarang lengkap dan siap untuk hidup di luar kehangatan rahim ibu.
Pada tahap ini, lemak subkutan bayi meningkat dan tampak montok, dengan perbedaan yang jelas antara pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Selain itu, bayi tumbuh dengan cepat selama minggu ke-20 hingga minggu ke-38, sehingga saat ini bayi itu telah memiliki sekitar 95% dari berat lahirnya.
Selama kehamilan, bayi tampak seperti mengisap jari-jarinya dan mengisap air ketuban, ini untuk membangun otot-otot di sekitar mulut sebelum kelahiran sehingga bayi sekarang cukup kuat untuk menyusu.
Organ-orang Internal Bayi Telah Matang
Organ-organ internal telah matang dan telah tumbuh hingga ukuran di mana bayi akan mampu bernapas sendiri. Agar bayi dapat menghasilkan perubahan signifikan dari pernapasan janin ke pernapasan paru saat lahir, saluran arteri (ductus arteriosus) dan foramen oval pada jantung yang digunakan dalam sirkulasi darah janin ditutup.
Bayi telah menerima oksigen dan membuang limbah melalui pembuluh darah plasenta dan tali pusar (arteri umbilikalis dan vena umbilikalis). Dengan semakin matangnya jantung, paru-paru, dan ginjal, tidak hanya memungkinkan bayi bernapas sendiri setelah lahir, tetapi juga melakukan pembuangan kotoran.
Pelajari Komplikasi yang Bisa Terjadi Saat Bayi Lahir
Untuk mempersiapkan kelahiran, bayi memasuki dan mengamankan dirinya sendiri di panggul. Namun melewati jalan lahir yang sempit bukanlan perjalanan yang mudah. Masalah rotasi dapat terjadi, tali pusar dapat menjadi melilit leher bayi (melingkar tali pusat), atau tali pusar kadang-kadang keluar dari mulut rahim (prolaps tali pusat) setelah air ketuban pecah.
Prolaps tali pusat mungkin disebabkan oleh panggul ibu terlalu sempit untuk kepala bayi sehingga menghalangi bayi masuk cukup jauh ke dalam panggul, dan tali pusat menjulur dari celah. Karena bayi menerima oksigen melalui tali pusat, ini dapat menyebabkan asupan oksigen rendah, yang mengakibatkan harus dilakukan seksio sesario darurat.
Jika bayi besar dibandingkan dengan panggul ibu, komplikasi rotasi lebih mungkin terjadi, terutama untuk bayi makrosomia, yakni berat badan bayi akan lahir lebih dari 4000 gram. Jika ibu makan kalori berlebihan, bayinya juga bisa menjadi terlalu besar, jadi berhati-hatilah dan tetap miliki pola makan sehat.