Pandemi COVID-19 mungkin membuat ibu yang sedang menyusui bertanya-tanya “apakah aman tetap memberikan ASI kepada bayi?” Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apakah Ibu dengan COVID-19 Tetap Bisa Menyusui?
Menurut Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), tidak ada risiko penularan dari air susu ibu (ASI) yang diberikan ibu yang positif COVID-19 kepada bayinya. Risiko utama untuk bayi yang menyusu dari ibu yang positif COVID-19 bukan dari ASI, melainkan dari penularan melalui percikan (droplets) yang terinfeksi di udara. Meski demikian, jika dilakukan dengan tepat, ibu pasien COVID-19 tetap dapat memberikan ASI untuk bayinya.
Bagaimana dengan Ibu yang Baru Melahirkan?
IDAI dan POGI tidak menyarankan untuk pemberian Inisiasi Menyusui Dini segera setelah melahirkan karena berisiko bayi yang dilahirkan bisa terinfeksi virus corona. Pasalnya, saat melahirkan ibu tidak dalam kondisi bersih dan masih ada kemungkinan penularan secara aerosol (akibat hembusan pernapasan yang sering) pada ibu yang melahirkan secara caesar. Apalagi yang melalui persalinan spontan, terutama pada PDP (Pasien Dalam Pengawasan) COVID-19.
Namun IDAI dan POGI tidak melarang ibu untuk menyusui bayinya dengan sebelumnya membersihkan diri dan menggunakan APD yang sesuai, baik menyusui bayi secara langsung atau memberikan ASI kepada bayi dengan bantuan pompa ASI.
Untuk rawat gabung, POGI menyarankan untuk menunda rawat gabung selama 14 hari, tetapi pedoman dari ISUOG (2020) memperbolehkan ibu untuk rawat gabung dengan syarat khusus di mana ibu dan bayi diberikan jarak minimal 2 meter dengan diberikan tirai di antaranya. Ibu pun harus selalu menggunakan masker sekalipun tidak ada orang lain, dan membersihkan diri sebelum menyentuh bayinya dan tetap melakukan isolasi minimal 14 hari dari anggota keluarga lainnya.
Untuk itu, sebaiknya konfirmasi dulu di RS tempat bersalin ibu mengenai standar operasional prosedur yang dilaksanakan di rumah sakit anda.
Bagaimana Prosedur Menyusui Bayi dengan Aman?
Secara umum ibu dapat menyusui bayinya dengan tetap melakukan hal-hal di bawah ini:
- Menjaga kebersihan dan mengenakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) selama menyusui.
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi.
- Secara rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang telah disentuh bayi.
Namun keputusan untuk menyusui atau menyusui kembali (bagi yang sebelumnya sempat tidak menyusui) sebaiknya dilakukan berdasarkan konsultasi dengan dokter. Terutama tentang risiko kontak dan manfaat menyusui.
Bagaimana Jika Tidak Bisa Menyusui Langsung?
Jika ada ibu yang terinfeksi COVID-19 dan merasa tidak sehat untuk menyusui bayinya secara langsung karena komplikasi persalina, maka ia tetap dapat memberikan ASI dengan cara memerah ASI atau meminta bantuan pendonor ASI (dengan syarat yang dipenuhi sebagai pendonor ASI).
Dengan demikian bayi tetap dapat menerima manfaat ASI dan proses menyusui dapat berlanjut setelah ibu dan bayi disatukan kembali.
Pemberian ASI perah dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan hal berikut:
- Mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, pompa payudara, dan botol ASI.
- Bersihkan pompa ASI setiap kali selesai digunakan.
- Di rumah sakit, kantong ASI yang dibawa dari kamar ibu ke lokasi penyimpanan harus menggunakan kantong spesimen plastik dan disimpan sesuai dengan kebijakan. Kantong ASI ini harus ditandai dengan jelas dan disimpan terpisah dengan kantong ASI dari pasien lainnya.
Selain itu, ibu dapat mempertimbangkan untuk meminta bantuan seseorang dengan kondisi yang sehat untuk memberikan ASI pada bayi. Namun jika ibu yang positif COVID-19 ini tidak dapat menyusui langsung maupun tidak dapat memberikan ASI perah, keluarga dapat mempertimbangkan untuk meminta bantuan pendonor ASI dengan persyaratan khusus yang terpenuhi.
Pada akhirnya, hingga saat ini penelitian untuk memahami dampak infeksi COVID–19 pada ibu hamil sedang terus dijalankan. Badan Kesehatan Dunia WHO akan terus meninjau dan memperbarui informasi seiring semakin banyak bukti yang tersedia. Dengan mematuhi panduan pemberian ASI, ibu yang positif COVID-19 tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya yang baru lahir.