Ada banyak ragam bentuk dan ukuran puting. Masing-masing bentuk dan ukuran memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Puting besar, walau secara fisik dan fungsi tidak bermasalah, memiliki kecenderungan menyulitkan bayi untuk melekat dengan baik ke payudara pada hari-hari pertama kelahiran dengan mulut mungilnya.
Lalu, bagaimana cara mengatasi kesulitan menyusui pada ibu dengan puting besar? Baca terus penjelasan di bawah ini ya, Bun.
Minta Bantuan
Bagi beberapa ibu, membicarakan hal yang pribadi, seperti cara merawat bayi atau membicarakan tentang payudaranya yang besar bukan hal yang mudah. Bertanya mengenai si Kecil, bagi sebagian perempuan seperti sebuah kegagalan menjadi ibu. Termasuk membicarakan payudara, yang juga bagi sebagian ibu dianggap tidak membuat nyaman.
Namun semua hal ini harus diabaikan. Bunda berhak untuk bertanya pada tenaga yang kompeten di bidang menyusui seperti konselor menyusui, atau seseorang yang lebih berpengalaman dan paham mengenai kesulitan Bunda.
Termasuk bertanya tentang bentuk puting besar yang Bunda miliki. Bicarakan dengan dokter, konselor menyusui atau teman terdekat yang memiliki pengalaman yang sama agar beban Bunda berkurang.
Perhatikan Tingkah Laku Si Kecil
Ukuran payudara tidak menentukan jumlah ASI yang dapat dihasilkan oleh seorang ibu. Ibu yang memiliki payudara dan puting yang besar tidak otomatis dapat memproduksi ASI lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang memiliki ukuran payudara yang lebih kecil.
Hal yang penting untuk diperhatikan adalah tanda-tanda si kecil ingin menyusu atau disebut juga dengan feeding cues. Bayi yang ingin menyusu biasanya diawali dengan gerakan kepala bayi yang menoleh ke kiri dan kanan mencari payudara serta membuka mulutnya dan mengecap-ngecapkan lidahnya.
Tanda selanjutnya, bayi mulai memasukkan atau mengisap tangannya, mulai meregangkan badannya sebelum akhirnya menangis untuk meminta disusui.
Membenarkan Pelekatan Bayi pada Payudara
Pada dasarnya, bayi menyusui tidak di puting melainkan di areola payudara (bagian yang berwarna gelap di sekitar puting.
Selain sebagai saluran yang mengeluarkan ASI dari payudara, puting sebagai pemandu untuk bayi agar dapat melekat dengan baik, yaitu mulut bayi terbuka lebar dan sebagian besar areola payudara masuk ke mulut bayi.
Menyusui dengan puting besar akan lebih sulit untuk bayi pada hari-hari pertama dibandingkan dengan puting normal. Hal ini dapat diatasi dengan cara menunggu bayi membuka mulutnya selebar mungkin sebelum menyodorkan payudara ke mulut bayi.
Bunda dapat merangsang bayi untuk membuka lebar mulutnya dengan cara menyentuh lembut bibir atas atau pipi bayi. Untuk mempermudah, Bunda dapat memegang payudara dengan tangan Bunda membentuk huruf U atau C, dan mengarahkan puting pada mulut si Kecil.
Posisi Cross Cradle, Football, dan Side-Lying
Posisi-posisi tersebut juga patut dicoba sebagai alternatif posisi menyusui bagi Bunda yang memiliki puting yang besar. Dengan posisi Cross Cradle dan Football, Bunda dapat menggunakan tangan yang bebas untuk memegang payudara dengan bentuk huruf U atau C agar lebih mudah mengarahkan puting ke mulut bayi yang terbuka lebar.
Bunda juga dapat mencoba menyusu dengan posisi Side-Lying atau berbaring miring. Letakkan si kecil dekat payudara, lalu biarkan si Kecil menyusui sambil berbaring.
Gunakan Kaca
Posisi menyusui menentukan berhasil tidaknya bayi mengonsumsi ASI.
Untuk mendapatkan posisi menyusui yang nyaman baik bagi Bunda dan si Kecil, apalagi dengan puting yang berukuran besar, Bunda dapat menggunakan cermin. Dengan melihat pantulan di cermin, Bunda dapat mencoba berbagai macam posisi menyusui dengan puting besar yang paling tepat.
Atasi Breast Engorgement
Breast engorgement adalah kondisi payudara membengkak karena kelenjar ASI penuh dan ASI tidak dikeluarkan. Breast engorgement dapat terjadi pada ibu menyusui terutama dalam 3-5 hari pascamelahirkan.
Ibu dengan puting payudara besar memiliki risiko untuk mengalami breast engorgement karena bayi sulit melekat dengan baik pada puting payudara ibu, sehingga ASI tidak dapat dikeluarkan dengan maksimal.
Breast engorgement membuat payudara Bunda terasa nyeri yang pada akhirnya membuat Bunda merasa tidak nyaman saat menyusui.
Hal ini dapat diatasi dengan memerah payudara dengan tangan setelah selesai menyusui untuk benar-benar mengosongkan payudara. Konsultasikan dengan konselor menyusui jika ada kesulitan agar kegiatan menyusui tetap nyaman.
Pertahankan Kelembutan Payudara
Dengan produksi ASI yang banyak setelah melahirkan, payudara akan dengan mudah bengkak dan terasa berat dengan adanya ASI. Payudara yang bengkak dan keras menyulitkan si Kecil untuk melekat pada payudara, dan juga membuat Bunda tidak nyaman.
Untuk memudahkan bayi melekat pada payudara, Bunda dapat memerah terlebih dahulu payudaranya sebelum mulai menyusu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi bengkak sehingga payudara akan lebih lembut dan bayi lebih mudah melekat pada payudara untuk menyusu.
Timbang Berat Badan Bayi secara Rutin
Menyusui dengan puting atau payudara besar tidak berarti Bunda akan menghasilkan lebih banyak ASI. Jika bayi tidak melekat dengan baik karena puting yang besar justru akan berisiko menyebabkan ASI tidak dapat dikeluarkan dengan optimal.
Hal ini akan menyebabkan pengosongan payudara terganggu, yang kemudian akan diikuti dengan penurunan produksi ASI. Bunda perlu melihat kecukupan asupan ASI yang dikonsumsi si Kecil dengan cara melihat kenaikan berat badannya.
Rutinlah menimbang berat badan bayi setiap bulan untuk menilai kecukupan ASI si kecil. Bayi yang baru lahir secara normal akan kehilangan berat badannya hingga maksimal 10% dari berat badan lahirnya.
Namun dengan asupan ASI yang cukup, berat badan bayi akan kembali ke berat badan lahir pada usia 14 hari. Pada usia 1 bulan bayi yang mendapatkan cukup ASI, kenaikan berat badannya minimal sebesar 800 gram per bulan. Usia 2 bulan minimal 900 gram per bulan, dan usia 3 bulan minimal 800 gram per pulan.
Gunakan Bra yang Tepat
Dengan ukuran payudara yang besar, Bunda memerlukan bra yang dapat menahan payudara dengan nyaman. Gunakan bra menyusui yang dapat dengan mudah membantu Bunda menyusui dan membantu mengurangi sakit punggung karena payudara yang besar.
Kegiatan menyusui yang bisa mencapai 8-12 kali sehari tentunya akan semakin mudah dilakukan bila Bunda mengerti trik menyusui dengan puting besar dengan baik.
Bagaimana Bunda, semoga tips di atas membantu? Jika Bunda masih saja menemukan kesulitan menyusui si Kecil karena ukuran puting yang besar, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor menyusui ya, Bun.
Sumber:
Verywell Family. 2021. How to Successfully Breastfeed When You Have Large Nipples.
Medela. 8 Tips for Breastfeeding with Larger Breasts.
Parenting First Cry. 2018. 10 Tips for Breastfeeding With Large Breasts.