Selimut adalah salah satu perlengkapan wajib yang harus selalu tersedia saat Bunda punya si Kecil. Ketahui kapan waktunya si Kecil memakai selimut, macam-macam selimut bayi yang nyaman, serta tips agar tidak salah beli.
Kapan Waktu yang Aman untuk Bayi Menggunakan Selimut?
Bagi kita yang berada di adat ketimuran, tentu sangat lazim menggunakan selimut sejak si Kecil dilahirkan. Bahkan si Kecil selalu dibungkus dengan menggunakan kain bedung, agar tubuhnya selalu hangat dan nyaman.
Ternyata bayi tidak disarankan untuk menggunakan selimut saat tidur, lho, Bun.
Hal tersebut disampaikan oleh the American Academy of Pediatrics (AAP) yang mengatakan bahwa benda-benda yang bertekstur halus dan lembut, seperti selimut, serta yang mudah bergeser, seperti bantal dan mainan, tidak disarankan untuk berada di area tidur bayi setidaknya selama 12-18 bulan pertama usianya.
Hal ini tidak semata-mata diputuskan tanpa alasan, Bun. Di Amerika Serikat, ada laporan yang menyatakan bahwa sekitar 3600 bayi meninggal dunia saat tidur karena kondisi yang disebut Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), kekurangan oksigen, terjepit, bahkan tercekik akibat penggunaan selimut.
Lalu apakah Bunda dilarang untuk menggunakan selimut bayi? Tentu tidak. Selama selimut digunakan dalam pengawasan Bunda, misalnya saat Bunda duduk dan memangkunya, saat menyusui, atau saat udara cukup dingin, selimut bayi boleh digunakan, selama Bunda tetap bersamanya.
Pilih Ukuran Selimut Bayi yang Pas
Ukuran selimut bayi juga penting untuk diperhatikan saat kita memilih selimut, ya Bun. Karena si Kecil tumbuh cukup cepat, terkadang kita pun harus mengganti semua ukuran bajunya, termasuk selimut yang sudah mulai kekecilan.
Ukuran selimut yang nyaman untuk si Kecil setidaknya berukuran sedikit lebih besar dari badannya, sehingga dapat membungkus tubuhnya dengan nyaman. Jangan terlalu besar, karena dapat berisiko menutupi kepala si Kecil sehingga membuatnya kekurangan oksigen.
Bunda juga perlu memilih selimut yang cukup ringan sehingga tidak menyulitkan saat dibawa bepergian, serta terbuat dari bahan yang mudah untuk dicuci.
Kalau Bunda melihat-lihat di toko bayi atau di toko online, ada banyak sekali ukuran selimut yang ditawarkan. Namun sebagai acuan dasar, selimut bayi multifungsi cukup dengan ukuran 75 x 100 cm.
Macam-Macam Selimut Bayi
Beberapa macam selimut yang dibedakan atas fungsinya adalah sebagai berikut:
Selimut bedong (receiving blanket)
Hampir semua Bunda yang mempersiapkan perlengkapan bayi akan membeli selimut atau kain bedong ini. Bahannya biasanya cukup lembut dan dapat menyerap keringat, agak berbulu.
Ada yang berbahan katun maupun flannel lembut. Karena digunakan setiap hari untuk bayi yang baru lahir, setidaknya Bunda harus memiliki persediaan sebanyak 6 lembar sampai 1 lusin kain.
Selimut lampin (swaddling blankets)
Kain ini banyak digunakan untuk menenangkan bayi, bisa digunakan juga sebagai gendongan. Saat dibungkus dengan selimut ini, biasanya bayi akan menjadi lebih tenang, karena mengingatkannya akan kenyamanan saat berada di perut Bunda.
Selimut kerucut (security blankets)
Selimut ini biasanya bentuknya kerucut yang bisa dipasangkan pada kepala bayi. Bahannya halus, kadang dirancang dengan bentuk karakter hewan atau kartun. Selimut ini akan memberi rasa aman dan hangat kepada si Kecil.
Quilts
Kain selimut ini banyak digunakan sebagai alas tidur bayi, biasanya dibuat dengan jahitan berlapis sehingga lebih empuk.
Macam-macam Kain Selimut Bayi
Pada intinya, kain yang digunakan sebagai selimut bayi adalah yang halus, lembut, nyaman, bulunya tidak beterbangan sehingga memicu alergi, dan yang menyerap keringat. Macam-macamnya adalah sebagai berikut:
Katun
Selimut katun adalah bahan yang paling banyak dijumpai, mampu menyerap keringat dengan baik dan nyaman di kulit bayi.
Flanel
Bahan ini juga cukup umum untuk selimut bayi, merupakan campuran dari benang wol dan serat sintetis atau katun. Cocok untuk bayi yang berada di udara yang cukup dingin.
Poliester
Bahan ini cepat kering dan mampu menahan panas, sehingga nyaman digunakan, terutama di cuaca dingin.
Mikrofiber
Bahan mikrofiber adalah bahan serat sintetis yang tahan akan noda dan cairan. Selimut berbahan mikrofiber sangat mudah untuk dibersihkan.
Serat alami
Kain yang terbuat dari serat alami tidak menyebabkan alergi dan melindungi bayi dari bakteri. Bahannya yang ramah lingkungan juga ramah terhadap kulit bayi.
Wol
Selimut wol sangat tepat untuk melapisi bayi dari cuaca yang dingin, tapi teksturnya agak kasar dan berbulu, sehingga tidak nyaman saat bersentuhan langsung dengan kulit si Kecil yang sensitif.
Agar Selimut Bayi Lebih Aman dan Nyaman
Pastikan si Kecil selalu dalam keadaan aman dan nyaman saat tidur, ya Bun. Perhatikan hal-hal berikut ini:
- Hindari membeli selimut yang memiliki tassel, rumbai-rumbai, atau pita, karena berisiko menjerat si Kecil hingga bisa menimbulkan cedera.
- Untuk kulit bayi yang sensitif, bahan selimut bayi yang terbuat dari bahan sintetis dapat menimbulkan ruam atau gatal.
- Jangan memakaikan selimut yang memiliki hoodie/kupluk pada kepala si Kecil saat ia tidur. Karena tanpa sadar kupluk bisa melorot yang menutupi kepala dan ruang udara si Kecil.
Sumber:
Healthline. 2019. When Can Baby Sleep with a Blanket?
Parenting First Cry. 2020. Baby Blanket Size – How to Pick the Perfect One for Your Child.
What to Expect. 2020. Here’s When Babies Can Start Sleeping With a Blanket.
Dekoruma. Tips Memilih Selimut Bayi yang Tepat.