Selama 9 bulan janin berada di dalam rahim ibu. Berawal hanya dari sebuah sel kecil, janin berproses menjadi bayi dengan organ tubuh yang lengkap.
Bagaimana perkembangan janin di dalam rahim dan letak janin di perut sebelah mana ia berada saat proses perkembangan terjadi? Yuk, dapatkan jawabannya di bawah ini, Bun.
Perkembangan Janin

Waktu pembuahan yang tidak diketahui dengan pasti, membuat dokter sepakat menghitung waktu kehamilan Bunda dari hari pertama Bunda mengalami haid terakhir.
Saat itu, indung telur (ovarium) melepaskan sel telur yang matang (ovum) ke dalam saluran indung telur (tuba falopi). Di sana sel telur menunggu sperma yang berhasil menembus pertahanan vagina dan mulut rahim.
Pertemuan sel telur dan sperma ini disebut pembuahan (atau fertilisasi). Setelah pembuahan, sel yang sekarang menjadi embrio, menyelesaikan perjalanannya melalui tuba falopi dan melekatkan dirinya ke dalam dinding rahim. Proses ini dikenal dengan nama implantasi.
Selama proses perkembangan di dalam rahim, janin dapat mengubah terus posisinya.
Saat masih hamil muda, yaitu sebelum usia kehamilan 28 minggu, janin memang lebih bebas bergerak. Seiring perkembangan usia kehamilan dan janin semakin membesar, pergerakan janin di dalam rahim juga semakin terbatas.
Setelah usia kehamilan 32 minggu biasanya janin sudah mulai turun dan memasuki rongga panggul sehingga biasanya posisinya di dalam kandungan sudah lebih pasti.
Di Perut Sebelah Mana Letak Rahim?

Rahim (atau uterus) adalah organ reproduksi yang hanya dimiliki oleh perempuan. Organ ini memiliki bentuk seperti buah pir terbalik dengan berat sekitar 30 – 50 gram.
Letak rahim normal berada di dalam rongga panggul yakni di bagian perut bawah, tepat di bawah tulang/batas rambut kemaluan. Di depan rahim terdapat kandung kemih dan di belakang rahim terdapat rektum. Bagian teratas rahim (fundus uteri) mengarah ke depan.
Dalam kondisi normal, rahim memang tidak bisa diraba dari perut. Rahim hanya akan teraba dari perut bila rahim membesar seperti saat hamil atau adanya tumor seperti mioma rahim.
Bila Bunda ingin merasakan letak janin di perut sebelah mana, Bunda hanya akan menemukannya saat usia kehamilan dan ukuran janin sudah cukup besar.
Hingga usia kehamilan 12 minggu, rahim masih belum bisa diraba di perut karena posisi rahim masih berada di rongga panggul.
Seiring membesarnya janin dan bertambahnya usia kehamilan, rahim akan memasuki rongga perut sehingga Bunda akan mulai bisa meraba rahim Bunda.
Cara Merasakan Rahim

Rasa penasaran saat pertama kali hamil normal dirasakan Bunda. Bila Bunda ingin mengetahui letak janin sebelah mana, Bunda dapat melakukan tahapan berikut. Namun, lakukan dengan hati-hati ya, Bun.
- Untuk dapat merasakan janin dengan lebih mudah, Bunda dapat berbaring telentang. Posisi telentang mungkin terasa tidak nyaman terutama bagi Bunda yang sedang hamil trimester ketiga, oleh karena itu jangan lakukan terlalu lama.
- Untuk melepaskan tekanan dan membuat tubuh sehingga lebih relaks, Bunda bisa menyangga salah satu sisi tubuh dengan bantal. Bunda juga bisa sedikit menekuk kedua kaki agar dinding perut lebih relaks.
- Temukan lokasi tulang kemaluan. Setelahnya, umumnya, tulang kemaluan akan selalu berada di atas dan segaris dengan rambut kemaluan Bunda. Rahim seharusnya berada di antara tulang kemaluan atau sedikit di atasnya. Rasakan rahim di bawah pusar jika usia kehamilan mencapai usia 22 minggu, dan rasakan rahim di atas pusar jika usia kehamilan lebih usia tersebut.
- Perlahan, tekankan ujung jari ke perut. Setelah itu, gerakkan ujung jari mengitari perut dengan sangat perlahan. Seharusnya, rahim akan terasa bulat dan sedikit keras. Jika ingin, Bunda bisa menekankan jari di puncak rahim yang juga disebut fundus.
Perabaan ini juga yang dilakukan oleh bidan dan dokter untuk menentukan usia kehamilan, posisi bayi, dan taksiran berat janin Bunda.
Ohya Bun, tahukah Bunda bahwa Bunda bisa mengetahui usia kehamilan dengan melakukan pengukuran sendiri?
Caranya dengan mengukur jarak di antara tulang kemaluan dan puncak rahim dengan satuan sentimeter menggunakan pita pengukur.
Bila cara yang Bunda lakukan benar, maka angka yang tertera adalah usia kehamilan dalam satuan minggu. Misalnya, jika jarak antara tulang kemaluan dan puncak rahim adalah 22 cm, kemungkinan besar usia kehamilan Anda adalah 22 minggu.
Namun bila ukuran janin terlalu besar, pengukuran ini bisa saja tidak akurat. Sehingga akan dikonfirmasi melalui pemeriksaan USG.
Berbagai Letak Janin dalam Kandungan

Ada beberapa posisi yang aman, tapi ada juga yang bisa menghambat persalinan. Secara umum, letak (situs) janin dalam kandungan meliputi:
Memanjang
Letak memanjang berarti janin mengikuti garis tubuh Bunda. Kepala janin bisa di bawah maupun di atas. Secara awam, letak memanjang ini adalah letak horizontal.
Letak memanjang terbagi dua, yaitu:
- Kepala: di mana bokong janin di atas dan kepala janin menjadi bagian terbawah dekat jalan lahir, dan inilah kondisi normal.
- Bokong/sungsang: di mana kepala janin di atas dan bokong janin yang menjadi bagian terbawah, ini kondisi tidak normal namun masih memungkinkan untuk lahir melalui vagina.
Persalinan bokong (sungsang) merupakan persalinan berisiko tinggi. Oleh sebab itu, bila Bunda mengetahui bahwa bayi Bunda sungsang maka persalinan harus dilakukan oleh dokter kandungan.
Salah satu risiko fatal dari persalinan bokong adalah kondisi aftercoming head, yaitu kepala janin tersangkut di jalan lahir. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian janin.
Letak bokong
Letak bokong terdiri dari tiga kategori, yaitu:
- Bokong frank: Pada kondisi ini, kaki janin berada tegak di depan tubuh dan ada di dekat wajahnya, pose janin seperti huruf U. Pose ini membuat persalinan cenderung lebih sulit dilakukan.
- Bokong komplit: Pada kondisi ini, janin “duduk” sambil menyilangkan kaki di depan tubuhnya dan berada di dekat bokong. Letak bokong komplit adalah kondisi persalinan bokong paling ideal.
- Bokong footling: Pada kondisi ini, salah satu ataupun kedua kaki janin menggantung di bawah pantatnya. Pose janin seperti berdiri dengan satu atau kedua kakinya. Kondisi ini hanya bisa melahirkan melalui operasi sesar.
- Melintang: Letak janin melintang berarti bayi berada tegak lurus dengan sumbu tubuh ibu. Jadi, kepala bayi berada di kanan atau kiri. Secara awam, letak ini bisa disebut letak vertikal. Letak janin melintang tidak bisa melahirkan normal, jika tetap dipaksakan, berisiko menyebabkan prolaps tali pusat bahkan robekan rahim. Keduanya adalah kondisi yang fatal, yang bisa mengakibatkan kematian janin dan ibu.
- Oblique: Merupakan letak janin dalam keadaan miring ataupun melintang diagonal di perut ibu. Letak ini jarang terjadi, namun berisiko karena kepala janin tidak sejajar dengan jalan lahir, sehingga dapat menyebabkan kompresi tali pusat atau perubahan letak menjadi melintang.
Mitos Terkait Letak Janin

Ada sebuah mitos yang mengaitkan janin aktif bergerak sebelah kanan berarti berjenis kelamin laki-laki. Padahal, jenis kelamin janin tidak bisa ditentukan hanya dari gerakannya saja.
Untuk mengetahui jenis kelamin janin, Bunda perlu menjalani pemeriksaan USG oleh dokter kandungan.
Janin aktif bergerak sebelah kanan justru menjadi indikasi posisi kaki dan tangan calon bayi yang sedang menghadap di sebelah kanan rahim.
Dalam posisi ini, kepala janin mungkin seperti melihat ke arah paha kanan Bunda atau seperti orang yang sedang tidur dalam posisi miring dan kaki menekuk.
Dalam dunia medis, posisi ini disebut sebagai left occiput transverse (LOT). Kondisi ini memang tidak ideal untuk ibu hamil yang sudah memasuki masa-masa menjelang persalinan.
Sebab, posisi janin ini akan membuat persalinan berjalan kurang lancar, salah satunya ditandai dengan bukaan jalan lahir yang lambat dan rasa nyeri yang lebih hebat.
Namun posisi tersebut tentu tidak didiagnosa hanya berdasarkan gerakan janin. Harus dilakukan pemeriksaan objektif oleh dokter untuk memastikan hal tersebut.
Dan perlu Bunda ketahui bahwa posisi kepala janin ketika proses persalinan itu berubah-ubah demi mengakomodir bentuk rongga panggul. Sehingga kondisi LOT ini bisa jadi hanya sementara.
Letak janin adalah hal yang harus Bunda ketahui. Karena letak janin ini berperan penting dalam proses persalinan. Letak janin menjadi salah satu penentu metode persalinan Bunda nantinya.
Namun, daripada merisaukan letak janin, Bunda disarankan untuk tetap menjaga nutrisi dan rajin olahraga hamil agar janin dapat lahir dengan sehat.
Sumber:
Healthline. 2018. What Your Baby’s Position in the Womb Means.
Hello Sehat. 2021. Posisi Janin di Dalam Kandungan: Mana yang Paling Ideal untuk Persalinan dan Berisiko?
Alodokter. 2019. Arti Janin Aktif Bergerak Sebelah Kanan.