Waspadai, Ciri-Ciri Batuk yang Berbahaya pada Bayi

Ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi penting untuk diketahui dan diwaspadai oleh para orang tua. Soalnya, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ia sedang mengalami penyakit tertentu, lho. Dengan mengenal ciri-ciri batuk yang berbahaya, Bunda bisa segera membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan, sehingga ia pun lekas sembuh. 

Batuk pada bayi kerap membuat orang tua merasa cemas dan khawatir, terlebih jika Si Kecil menjadi lebih rewel dan sulit tidur. Padahal, batuk merupakan reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan debu, polusi, virus, dan kuman dari saluran pernapasan. Makanya, batuk pada bayi sebenarnya bukanlah kondisi yang berbahaya dan biasanya bisa sembuh dengan sendirinya.

Namun, jika batuk yang dialami bayi tidak kunjung sembuh dan terjadi terus-menerus, Bunda perlu waspada, ya. Soalnya, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi, sehingga penanganan yang sesuai pun dapat segera diberikan.

Inilah Ciri-Ciri Batuk yang Berbahaya Pada Bayi

Berikut adalah beberapa ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi yang perlu orang tua waspadai:

1. Batuk disertai sesak napas 

Batuk yang disertai sesak napas merupakan salah satu ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi lho, Bun. Batuk ini umumnya disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV), yaitu virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Virus ini bisa masuk ke tubuh melalui mata, hidung, atau mulut, serta menular. 

Batuk disertai sesak napas juga dapat muncul bersama gejala lainnya yang perlu diwaspadai, seperti napas berbunyi atau mengi, demam, napas terlihat pendek-pendek dan lebih cepat, tidak mau menyusu, gerak bayi terlihat lamban atau lemas, dan bibir dan kuku pucat kebiruan. 

Perlu diketahui, batuk yang disertai sesak napas pada bayi biasanya akan meningkat antara bulan November hingga pertengahan Maret atau pada musim hujan, Bun. Oleh karena itu, Bunda perlu mewaspadainya, ya. 

2. Batuk disertai mengi

Batuk Si Kecil disertai bunyi “ngik-ngik”? Jika iya, Bunda perlu mewaspadainya. Pasalnya, batuk yang disertai dengan bunyi “ngik-ngik” bisa menandakan bahwa bayi mengalami mengi. 

Ciri khas dari mengi (wheezing) adalah bunyi napas “ngik” seperti siulan bernada tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh penyempitan atau pembengkakan di saluran pernapasan, terutama paru-paru. Nah, mengi biasanya terjadi pada bayi yang mengalami alergi, croup, asma, pneumonia, dan bronkiolitis, serta adanya benda asing yang terhirup. 

Selain itu, ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi ini juga bisa terjadi karena tersedak lho, Bun. 

3. Batuk disertai demam tinggi

Saat Si Kecil batuk, ia biasanya juga mengalami demam. Betul nggak, Bun? Batuk yang disertai demam merupakan ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi, terutama jika suhu tubuhnya mengalami peningkatan hingga 39°C atau lebih. 

Batuk pada bayi yang disertai dengan demam tinggi bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius, seperti pneumonia, Bun. Makanya, Bunda tidak boleh menganggap sepele kondisi ini, ya.

Pneumonia atau paru-paru basah merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tidak hanya ditandai dengan batuk dan demam tinggi, bayi yang terkena pneumonia juga biasanya terlihat sangat lemah, sesak napas, dan tidak mau menyusu atau kurang nafsu makan.

4. Batuk berdarah

Batuk berdarah umumnya disertai dahak atau lendir berwarna merah. Nah, kondisi ini  merupakan salah satu ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi, Bun. 

Batuk berdarah pada bayi terjadi akibat adanya perdarahan di saluran napas atau paru-parunya, lho. Nah, kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti masuknya benda asing ke saluran pernapasan Si Kecil, bronkitis, dan pneumonia. Namun, Bunda tidak perlu khawatir, ya. Soalnya, batuk berdarah merupakan keluhan yang jarang terjadi pada bayi. 

5. Batuk disertai penurunan berat badan

Bunda harus waspada jika batuk yang dialami bayi disertai dengan penurunan berat badan. Soalnya, batuk ini bisa disebabkan oleh tuberkulosis, Bun. 

Tuberkulosis merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri yang menyerang paru-paru. Salah satu gejala penyakit ini adalah batuk yang makin memburuk seiring berjalannya waktu dan disertai penurunan berat badan. Tuberkulosis pada bayi juga memiliki gejala lain, seperti demam, badan lesu sehingga tidak aktif bermain, dan sering berkeringat pada malam hari. 

Apabila Si Kecil mengalami ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi ini, sebaiknya segera periksaan ia ke dokter ya, Bun. 

6. Batuk yang terdengar seperti suara menggonggong

Bunda, pernah dengar Si Kecil batuk dengan sangat keras seperti suara menggonggong? Jika iya, mungkin ia sedang mengalami croup, Bun. 

Croup adalah penyakit saluran pernapasan atas yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini terjadi ketika saluran napas bagian atas, yaitu tenggorokan dan pita suara, mengalami pembengkakan dan meradang. Akibatnya, bayi akan kesulitan untuk bernapas dan napasnya pun jadi berbunyi, Bun. 

7. Batuk yang tidak kunjung sembuh 

Sudah hampir 10 hari kok batuk Si Kecil nggak sembuh-sembuh, ya? Kondisi ini memang perlu diwaspadai, Bun. Soalnya, batuk lebih dari 10 hari termasuk ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi. 

Batuk ini biasanya disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari alergi, asma, sinusitis, cuaca dingin, hingga tuberkulosis. Oleh karena itu, Bunda perlu segera membawa Si Kecil ke dokter, agar dokter bisa mencari tahu penyebab dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatan bayi. 

8. Batuk rejan 

Batuk rejan atau pertusis pada bayi adalah salah satu kondisi yang perlu diwaspadai oleh para orang tua, terutama jika Si Kecil belum mendapatkan vaksin DPT. Soalnya, batuk ini sangat mudah menular dan bisa mengancam nyawa, lho.

Ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi ini biasanya ditandai dengan rentetan batuk keras yang terjadi secara terus-menerus. Umumnya, batuk rejan sering diawali dengan bunyi tarikan napas panjang melengking khas yang terdengar mirip “whoop”. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis di saluran pernapasan. 

Selain batuk keras yang terjadi terus-menerus, batuk rejan pada bayi juga ditandai dengan keluhan berupa napas terhenti sementara (apnea) dan bibir bayi tampak membiru.

Setelah mengetahui ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi, Bunda dan Ayah tidak boleh menganggap sepele kondisi ini, ya. Apabila Si Kecil mengalami salah satu ciri batuk yang sudah disebutkan di atas, segera bawa ia ke rumah sakit guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat oleh dokter.

Sumber: 

Naum, R., & Speed, B. (2019). Hemoptysis in Pediatric Patients. Cureus, 11 (3), pp. E4305. 

Ayo Sehat, Kementerian Kesehatan RI (2022). Deteksi. Mengenal Gejala TBC Pada Anak.

The Royal Children’s Hospital Melbourne (2018). Kids Health Information. Tuberculosis (TB). 

Pregnancy Birth & Baby (2024). Whooping Cough in Babies and Children. 

Children’s Health (2024). What Your Child’s Cough is Telling You. 

Baby Center (2023). How To Treat Your Baby’s Cough?

Kids Health, Nemours (2022). For Parents. Coughing. 

Healthline (2019). What You Need to Know About a Wheezing Cough.

Parents (2024). Why Is My Baby Coughing? 8 Possible Causes and When to Worry.

Parents (2023). What Does Wheezing and Coughing Mean in Children?

Parents (2022). 8 Types of Coughs in Children, Toddlers, and Babies.

The Bump (2023). What to Do When Baby Has a Cough.

What To Expect (2022). Types of Coughs in Babies and Toddlers. 

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *