Yuk, Ketahui Penyebab Bintik Merah Pada Bayi!

Bintik merah pada bayi sering kali membuat bayi menjadi lebih rewel dan sulit tidur akibat rasa tidak nyaman dan gatal di kulitnya. Meski umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, bintik merah yang dialami Si Kecil tetap harus diwaspadai dan ditangani ya, Bun, agar kondisinya tidak memburuk. 

Mengingat kulit bayi tergolong sensitif, tidak heran jika ia sangat rentan mengalami iritasi dan masalah kulit, termasuk bintik merah. Munculnya bintik merah pada bayi dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari reaksi alergi, suhu panas, infeksi, hingga paparan bahan kimia.

Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui apa saja penyebab bintik merah pada bayi dan cara merawatnya agar Si Kecil terhindar dari risiko terkena masalah kulit.

Beragam Penyebab Bintik Merah Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Perlu diingat ya, bintik merah pada bayi dapat muncul di berbagai bagian tubuh, Bun. Berikut adalah beberapa jenis dan penyebab bintik merah yang umumnya dialami oleh bayi:

1. Ruam popok

Sebagian besar bayi mungkin pernah mengalami ruam popok. Ruam popok atau diaper rash disebabkan oleh urine dan tinja yang mengiritasi kulit akibat popok Si Kecil jarang diganti. Nah, kondisi ini biasanya akan menimbulkan bintik merah pada bayi, khususnya di area pantat, lipatan paha, dan kelamin. 

Untuk mengatasi ruam popok, gantilah popok Si Kecil setidaknya setiap 2–3 jam dan segera ganti popoknya bila memang sudah basah atau kotor. Di samping itu, hindari penggunaan popok yang terlalu ketat ya, Bun. 

Setelah kulit area bokong, kelamin, dan lipatan paha dibersihkan, oleskan pelembap atau salep yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly sebelum memakaikannya popok yang baru, agar kulit Si Kecil tidak kering. 

2. Biang keringat

Biang keringat juga bisa menimbulkan bintik merah pada bayi, terutama di area leher, dada, tangan, dan badan. Biang keringat pada bayi disebabkan oleh pori-pori kulitnya yang kecil dan kelenjar keringat yang belum terbentuk sempurna, terutama ketika kulit terpapar hawa panas dan lembap. 

Tak hanya bintik merah, biang keringat juga terasa gatal, serta menimbulkan sensasi menyengat atau perih di kulit. Namun, Bunda tidak perlu khawatir, karena kondisi ini dapat mereda dalam beberapa hari, kok. 

Sebagai langkah pertama untuk menangani biang keringat pada bayi, tempatkanlah Si Kecil di ruangan yang sejuk dan kering, serta pakaikan baju yang longgar. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, Bunda juga bisa mengoleskan losion yang mengandung calamine ke kulit Si Kecil, ya. 

3. Ruam air liur 

Pernah nggak Bunda mendapati kulit di sekitar pipi dan mulut Si Kecil muncul bintik merah? Jika iya, mungkin itu ruam air liur, Bun. 

Ruam air liur bisa disebabkan oleh sisa ASI atau susu yang menempel di sekitar mulut bayi. Kondisi ini biasanya timbul ketika produksi air liur bayi mengalami peningkatan. Bayi yang sedang tumbuh gigi atau rutin menggunakan empeng lebih berisiko mengalami ruam air liur.  

Bunda tidak usah khawatir karena kondisi ini merupakan hal yang umum terjadi pada bayi, kok.

4. Eksim

Eksim juga termasuk masalah kulit yang sering dialami oleh bayi, Bun. Bayi yang menderita eksim akan mengalami kulit kering, pecah-pecah, dan ruam atau bintik merah yang terasa gatal. 

Ada beberapa faktor yang bisa membuat bayi lebih berisiko terkena eksim, mulai dari faktor keturunan atau genetik, kulit bayi yang kering dan sensitif, alergi, serta udara yang terlalu dingin atau panas. 

Apabila Si Kecil mengalami eksim, Bunda bisa memandikannya dengan air hangat dan sabun bayi yang bebas pewangi, ya. Tak hanya itu, oleskan juga pelembap kulit yang aman untuk bayi. Pelembap ini dapat membantu mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit yang meradang akibat eksim. 

Perlu diingat, Bun, hindari penggunaan pewangi atau pelembut pakaian ketika mencuci pakaian Si Kecil, ya. Jika eksim tak kunjung membaik, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

5. Biduran

Bunda, biduran juga bisa menyebabkan bintik merah pada bayi, lho. Kondisi ini biasanya akan disertai rasa gatal yang mengganggu sehingga membuat Si Kecil menjadi rewel. Ruam atau bintik merah pada bayi ini umumnya muncul di area dada, perut, dan punggung, Bun. 

Biduran atau urtikaria bisa muncul karena reaksi alergi terhadap benda atau zat tertentu, seperti makanan, gigitan serangga, atau perubahan cuaca. Namun, Bunda tidak perlu cemas, karena kondisi ini tidak menular dan biasanya kan menghilang setelah beberapa hari. 

6. Gigitan serangga

Gigitan serangga, seperti nyamuk, kutu, atau semut, bisa menimbulkan bintik merah pada bayi, lho. Saat menggigit kulit Si Kecil, serangga akan mengeluarkan air liur yang dapat menyebabkan iritasi, sehingga memicu munculnya gejala bentol kemerahan, gatal-gatal, bahkan bengkak.

Namun, tidak usah panik, Bun, gigitan serangga biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman dan akan hilang dalam beberapa jam. Nah, untuk meringankan keluhan akibat gigitan serangga, Bunda disarankan untuk mencuci atau mengompres dingin area kulit bayi yang mengalami gigitan serangga, serta memberikannya losion yang mengandung calamine.   

7. Campak

Bayi yang mengalami campak akan mengalami beberapa keluhan, seperti bintik-bintik merah di seluruh tubuh, demam, sakit tenggorokan, pilek, batuk, dan mata merah. Nah, keluhan ini tentunya bisa membuat Si Kecil rewel, tidak nyaman, bahkan sulit tidur. 

Campak umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 7–10 hari. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir, ya. 

Selain itu, untuk mendukung proses pemulihan ketika Si Kecil sakit campak, Bunda bisa melakukan beberapa cara, seperti membiarkan Si Kecil beristirahat, mencukupi asupan cairan dengan memberikan ASI yang cukup, dan memberikan obat campak untuk bayi sesuai resep dokter. 

Sebagai pencegahan, Bunda bisa menjauhkan Si Kecil dari orang yang sedang sakit campak, serta melengkapi jadwal imunisasi, termasuk dengan memberikan vaksinasi campak, ya.

Selain kondisi di atas, bintik merah pada bayi juga bisa diakibatkan oleh beberapa penyakit lainnya, seperti impetigo, roseola, millia, kurap, meningitis; serta penyakit tangan, kaki, dan mulut. 

Kemunculan bintik merah pada bayi memang hal yang umum terjadi, Bun. Namun, jika kulit Si Kecil terus mengalami kemerahan yang tak kunjung hilang atau bahkan bertambah parah, segeralah bawa ia ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai. 

Sumber:

Pregnancy Birth & Baby Australia (2024). Common Childhood Rashes.

Pregnancy Birth & Baby Australia (2024). Rubella In Babies and Children. 

Mayo Clinic (2024). Healthy Lifestyle. Infant and Toddler Health.

Seattle Children’s (2023). Newborn Rashes and Birthmarks.

Family Doctor (2023). Family Health. Preparing for Parenthood: Diaper Changing.

Flo Health (2021). Bug Bites in Babies: Symptoms You Shouldn’t Ignore. 

Healthline (2023). Baby Acne or Rash? 6 Types and How to Treat Them.

Parents (2024). How to Handle 14 Types of Rashes in Babies and Children. 

The Bump (2023). Your Ultimate Guide to Baby Rashes.

Verywell Health (2024). How to Spot and Take Care of Your Baby’s Rash.

Verywell Health (2024). Managing Your Baby’s Drool Rash.

Verywell Family (2022). How to Identify and Treat Baby Drool Rash. 

WebMD (2023). Your Newborn’s Skin and Rashes.

What To Expect (2023). Common Types of Skin Rashes in Babies and Toddlers.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *