Perut Melilit Saat Hamil Trimester 1, Ini Berbagai Penyebabnya

Perut melilit saat hamil trimester 1 bisa terjadi karena berbagai hal. Umumnya kondisi ini tidak selalu berbahaya, tetapi ada juga penyebab perut melilit yang perlu diwaspadai, terutama jika disertai keluarnya darah.  Oleh sebab itu, yuk ketahui apa saja penyebab perut melilit saat hamil trimester 1 agar kondisi ini bisa dideteksi dan ditangani sedini mungkin.

Sakit perut saat hamil yang terasa seperti melilit merupakan keluhan yang cukup umum terjadi. Biasanya, kondisi ini normal dialami ibu hamil karena adanya perubahan hormon, pembesaran rahim, hingga sembelit. Umumnya, keluhan perut melilit saat hamil trimester 1 karena beberapa hal di atas bukanlah hal yang berbahaya dan bisa menghilang sendiri.

Namun, Bunda perlu lebih waspada apabila sakit perut yang dirasa cukup parah, menjalar hingga punggung bawah, tidak hilang setelah beristirahat dan berubah posisi, serta mengganggu aktivitas sehari-hari. Bunda juga perlu lebih berhati-hati apabila keluhan ini muncul beserta gejala lain, seperti keluar darah dari vagina dan demam.

Penyebab Perut Melilit Saat Hamil Trimester 1

Saat trimester 1 kehamilan, tubuh sedang mengalami banyak perubahan guna mendukung pertumbuhan janin, sehingga hal ini bisa menyebabkan perut terasa nyeri dan tidak nyaman.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebabnya serta gejala-gejala yang menyertai perut melilit saat hamil trimester 1, di antaranya:

1. Perubahan hormon

Selama masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan kadar hormon, terutama estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin (hCG), dan human placental lactogen (hPL), guna mendukung perkembangan janin di dalam perut Bunda. 

Perubahan hormon tersebut bisa menimbulkan gejala kehamilan dan keluhan yang kurang nyaman di tubuh ibu hamil, seperti sakit perut yang melilit, hingga mual dan muntah (morning sickness). Kondisi ini sendiri sangat normal terjadi pada awal kehamilan, Bun.

2. Ukuran rahim membesar

Pada minggu-minggu awal kehamilan, perut ibu hamil umumnya memang belum terlihat besar. Namun, janin pada trimester awal mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga ukuran rahim kian membesar. Ukuran rahim ini akan makin cepat membesar pada ibu hamil yang hamil bayi kembar.

Nah, meski normal terjadi, ukuran rahim yang makin besar ini terkadang bisa menimbulkan keluhan berupa nyeri ringan seperti melilit atau kram ringan di bagian perut bawah.

3. Peregangan ligamen bundar

Perubahan hormon serta membesarnya rahim akan menyebabkan ligamen bundar meregang. Ligamen bundar sendiri adalah jaringan ikat yang membentang dari rahim hingga pangkal paha guna menopang rahim di panggul. 

Nah, ketika ligamen bundar meregang dan berkontraksi, rasa sakit dan tidak nyaman akan timbul pada perut bawah, pinggul, hingga selangkangan. 

Biasanya, sakit perut akibat peregangan ligamen bundar akan muncul selama beberapa menit dengan sensasi tajam, menusuk, atau seperti tertarik saat Bunda bersin, batuk, tertawa, bergerak dan berdiri tiba-tiba. 

Meski nyeri ligamen bundar paling umum terjadi di trimester 2, sebagian ibu hamil juga mengalami kondisi ini sejak awal kehamilan. Oleh karena itu, perut melilit saat hamil trimester 1 bisa saja disebabkan oleh peregangan ligamen bundar.

4. Peningkatan asam lambung

Perut melilit saat hamil trimester 1 juga mungkin saja disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal ini dapat terjadi karena perubahan hormon memengaruhi kerja sistem pencernaan dalam mencerna makanan.

Pasalnya, perubahan hormon membuat pencernaan bergerak lebih lambat sehingga makanan pun dicerna lebih lama. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan dan menimbulkan rasa nyeri di ulu hati seperti melilit.

Selain karena perubahan hormon, naiknya asam lambung ke kerongkongan juga bisa terjadi di akhir kehamilan karena rahim yang membesar dapat menekan lambung. 

5. Sembelit

Selain peningkatan asam lambung, perut melilit saat hamil trimester 1 juga bisa terjadi karena sembelit, lho. Nah, seperti yang disebutkan sebelumnya, perubahan hormon dapat berpengaruh pada kerja sistem pencernaan saat hamil.

Akibat saluran pencernaan yang melambat, makanan juga bergerak lebih lambat dan lebih lama dicerna di dalam perut. Kondisi ini pun bisa membuat makanan menumpuk di usus dan jadi sulit dikeluarkan sehingga menyebabkan ibu hamil mengalami sembelit.

Sembelit ditandai dengan feses yang keras dan kering serta membuat penderitanya sakit perut. Ini karena sembelit menyebabkan perut menjadi kembung dan bergas sehingga timbul rasa melilit.

6. Keguguran

Keguguran adalah hilangnya kehamilan sebelum kandungan berusia 20 minggu. Kondisi ini bisa menyebabkan perut melilit saat hamil trimester 1 yang mirip dengan kram hebat saat haid. 

Selain itu, beberapa gejala keguguran yang perlu Bunda waspadai adalah perdarahan yang berwarna cokelat atau merah terang, keluarnya gumpalan jaringan dari vagina, serta nyeri punggung hebat.

7. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi ketika bakteri masuk ke saluran kemih (uretra), lalu berkembang biak dan menyebar ke kandung kemih dan menyebabkan infeksi. Pada kasus yang parah, infeksi saluran kemih bahkan bisa menyebar hingga ke ginjal. 

ISK rentan terjadi saat kehamilan mencapai minggu ke-6 hingga 24. Ini karena perubahan hormon dan rahim yang membesar bisa menyebabkan aliran urine melambat sehingga memudahkan bakteri berkembang biak. ISK lebih berisiko terjadi pada ibu hamil yang sering menahan pipis atau tidak membersihkan area kewanitaan dengan baik setelah BAK. 

Nah, jika Bunda mengalami perut melilit saat hamil trimester 1 yang disertai dengan nyeri di sisi panggul, nyeri saat buang air kecil, urine berbau menyengat dan keruh, sering kencing, demam, hingga panas dingin, Bunda mungkin saja mengalami ISK. 

8. Hamil anggur

Pernahkah Bunda mendengar tentang hamil anggur? Nah, hamil anggur merupakan gangguan kehamilan yang terjadi karena adanya pertumbuhan sel abnormal pada saat pembuahan. Hal ini pun menyebabkan plasenta dan janin tidak dapat bertumbuh. 

Hamil anggur akan menyebabkan ibu mengalami sakit perut dan panggul, mual dan muntah parah, hingga pendarahan yang disertai dengan keluarnya gumpalan jaringan dari vagina.

9. Kehamilan ektopik

Pada umumnya, kehamilan terjadi karena sel telur yang dibuahi oleh sel sperma akan menempel di lapisan rahim dan berkembang menjadi janin. Namun, pada kehamilan ektopik, sel telur yang dibuahi justru menempel dan tumbuh di luar rahim. 

Nah, kehamilan ektopik biasanya ditandai dengan sakit perut yang menjalar hingga bahu, nyeri panggul, dan pendarahan vagina ringan yang disertai dengan rasa ingin buang air besar. 

Kehamilan ektopik memerlukan penanganan medis karena sel telur yang dibuahi dan tumbuh di luar rahim bisa menyebabkan pendarahan hebat. Kondisi bisa menjadi sangat berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter.

Bun, itulah beberapa penyebab perut melilit saat hamil trimester 1. Umumnya, keluhan ini bukanlah suatu hal yang perlu terlalu dikhawatirkan, selama nyeri perut masih tergolong ringan dan hilang setelah Bunda beristirahat.

Penanganan sakit perut pun berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Namun, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan terlebih dulu di rumah untuk mengurangi keluhan ini, yaitu:

  • Beristirahat dan batasi aktivitas fisik yang berat.
  • Perbanyak konsumsi air putih, minimal 8 gelas per hari.
  • Berikan kompres hangat di perut yang sakit menggunakan kain bersih.
  • Usahakan untuk tidak berdiri atau bangun secara tiba-tiba dari posisi duduk.
  • Perbanyak konsumsi serat, seperti buah dan sayuran, untuk mencegah dan mengatasi sembelit.
  • Batasi konsumsi makanan bergas, berlemak, dan pedas.
  • Jangan mengonsumsi alkohol dan merokok.

Apabila keluhan tidak kunjung membaik setelah Bunda melakukan tips di atas atau Bunda mengalami sakit perut yang mengarah pada gejala-gejala ISK, radang usus buntu, hamil anggur, kehamilan ektopik, atau keguguran seperti yang telah disebutkan, jangan tunda untuk memeriksakan kandungan ke dokter, ya.

Bunda juga bisa bertanya kepada dokter melalui chat untuk mendapatkan jawaban yang cepat dan akurat jika mengalami keluhan selama kehamilan.

Sumber:

Smolkin, C., et al. (2023). Appendicitis During Pregnancy: Best Surgical Practices and Clinical Management. Open Access Surgery, 95-103.

Akin, T., et al. (2021). Acute appendicitis during pregnancy: a case series of 42 pregnant women. Cureus, 13(8).

NHS UK (2023). Indigestion and Heartburn in Pregnancy.

HSE Ireland (2024). Signs of Miscarriage.

HSE Ireland (2022). First Trimester (weeks 0 to 12).

Pregnancy Birth & Baby Australia(2023). Round Ligament Pain.

Pregnancy Birth & Baby Australia (2023). Urinary Tract Infections (UTIs) During Pregnancy.

American Pregnancy Association. Stomach Pain During Pregnancy: Causes and Treatment.

Johns Hopkins Medicine. Hormones During Pregnancy.

Cleveland Clinic (2024). Heartburn During Pregnancy.

Cleveland Clinic (2024). Round Ligament.

Cleveland Clinic (2024). UTI During Pregnancy.\

Cleveland Clinic (2023). Pregnancy Discomforts.

Mayo Clinic (2022). Ectopic Pregnancy.

Mayo Clinic (2022). Molar Pregnancy.

Chertoff, J. Healthline (2019). What Causes Uterus Pain in Early Pregnancy?

WebMD (2023). Abdominal Pain and Pregnancy: What to Know.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *