Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Es? Cek Faktanya, Yuk!

Pertanyaan seperti “apakah ibu menyusui boleh minum es?” mungkin kerap bikin Bunda penasaran, ya. Soalnya, ada yang bilang kalau sedang menyusui tidak boleh minum es karena bisa membuat bayi pilek. Minum es bahkan dituding bisa mengganggu pemulihan setelah melahirkan. Masa, sih? 

Selain kehamilan, momen menyusui juga bisa menguras energi, lho. Selain itu, menyusui juga mungkin tak jarang bisa membuat Bunda merasa lelah, gerah, dan sering haus. Nah, untuk menyegarkan diri, tak sedikit ibu yang memilih untuk minum air es. Duh, segar ya, Bun.

Namun, ada juga yang mengurungkan niat untuk minum es karena takut bisa membahayakan bayi. Katanya, minum air es tidak baik untuk kesehatan bayi karena bisa menyebabkan pilek dan masuk angin. Tidak hanya itu, air es juga dianggap bisa memperlambat pemulihan setelah melahirkan, hingga mengurangi kualitas ASI. Benar nggak, sih? 

Eits, tunggu dulu Bun. Sebelum mempercayai mentah-mentah info yang beredar, Bunda perlu menyaring informasi dengan tepat terlebih dahulu biar nggak keliru, ya.  

Ini Fakta di Balik Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Es

Bun, ternyata informasi yang beredar seputar ibu menyusui tidak boleh minum es dan alasannya tidak terbukti kebenarannya, ya. Informasi tersebut hanyalah mitos belaka. Jadi, apakah ibu menyusui boleh minum air es? Jawabannya boleh, Bun. 

Faktanya, minum air es selama hamil maupun menyusui ternyata aman-aman saja, kok. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir jika ingin mengonsumsinya, ya. 

Perlu diketahui, saat masuk ke dalam tubuh, air es tidak akan berpengaruh terhadap kualitas ASI maupun kesehatan ibu selama menyusui. Selain itu, anggapan bahwa air es bisa menyebabkan bayi pilek dan masuk angin tidaklah benar ya, Bun. 

Soalnya, air es yang diminum oleh Bunda tidak ikut terminum oleh Si Kecil maupun membuat ASI ikutan dingin, apalagi menimbulkan pilek pada bayi. Umumnya, pilek pada bayi disebabkan oleh infeksi virus yang menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan penderita flu. 

Nah, sudah dapat jawaban dari pertanyaan “apakah ibu menyusui boleh minum es?” kan, Bun? Oleh karena itu, jangan lupa untuk mencukupi asupan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup, ya. 

Bunda dianjurkan untuk minum sebanyak sekitar 12–14 gelas air per hari. Biar nggak bosan, Bunda juga bisa minum minuman sehat lainnya, seperti jus buah segar, air kelapa, teh jahe, atau susu kedelai. 

Dengan minum yang cukup, Bunda bisa mendapat berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh selama menyusui, seperti: 

  • Mencegah dehidrasi
  • Menambah energi selama beraktivitas
  • Memperbanyak ASI
  • Meningkatkan kualitas ASI 
  • Mencegah dan mengatasi sembelit 
  • Menjaga keseimbangan cairan tubuh
  • Menjaga kesehatan kulit 
  • Mencegah batu ginjal dan infeksi saluran kemih
  • Meningkatkan konsentrasi 

Jika ingin minum es, pastikan es yang dikonsumsi diolah dari air yang bersih dan sudah matang, ya. Biar lebih aman, Bunda juga bisa membuat es sendiri di rumah agar terjaga kebersihannya. 

Apabila Bunda masih memiliki pertanyaan seputar boleh atau tidaknya mengonsumsi makanan maupun minuman tertentu selama menyusui, jangan ragu untuk bertanya ke dokter lewat chat online, ya. 

Sumber: 

Cleveland Clinic (2022). Nutrition. Should You Drink Warm or Cold Water?

Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Common Cold in Babies. 

Baby Center (2022). Will Drinking Cold Water After Birth Slow Down My Recovery? 

Baby Center (2021). Will My Newborn Baby Catch a Cold If I Have a Bath in Cold Water? 

Firstcry Parenting (2024). Is Drinking Cold Water Safe After Delivery? 

Healthline (2023). 7 Science-Based Health Benefits of Drinking Enough Water.

Healthline (2023). What Are the Risks and Benefits of Drinking Cold Water?

Parents (2024). How Much Water Should You Drink While Breastfeeding?

Verywell Health (2024). Cold Water: Benefits of Drinking or Exposure.

WebMD (2024). 6 Reasons to Drink Water.

WebMD (2022). What to Know About Staying Hydrated While Pregnant and Breastfeeding.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *