Mata bayi kuning bisa terjadi akibat berbagai faktor, sebagian bersifat normal dan sebagian lain bisa karena penyakit tertentu. Kondisi mata bayi kuning umumnya tidak berbahaya kalau tanpa disertai gejala lain, bayi tampak tenang, dan masih mau makan, minum, atau menyusu. Sebaliknya, Bunda perlu waspada kalau mata bayi kuning disertai gejala lain, ya.
Mata bayi yang berwarna kuning merupakan salah satu kondisi yang cukup umum terjadi. Biasanya, bayi akan tampak kekuningan pada usia sekitar 2–4 hari. Bahkan, warna kuning tidak hanya terlihat pada mata, tetapi juga di kulit bayi. Dalam istilah kedokteran, kondisi ini disebut dengan ikterus atau jaundice.
Oleh karena itu, ketika Si Kecil tampak kuning, Bunda perlu memeriksakannya ke dokter agar bisa dipastikan apakah kondisi tersebut disebabkan oleh hal yang normal atau tidak. Setelah itu, dokter baru bisa memberikan penanganan, apabila diperlukan.
Penyebab Mata Bayi Kuning
Mata bayi kuning umumnya terjadi karena adanya penumpukan bilirubin, yaitu zat berwarna kekuningan yang diproduksi oleh tubuh dari proses penguraian sel darah merah. Zat inilah yang yang memberikan warna kuning pada kotoran maupun urine.
Di dalam tubuh, bilirubin akan diolah dan dikeluarkan dari hati dan kantung empedu, kemudian menuju ke saluran pencernaan. Di saluran pencernaan, bilirubin nantinya akan dibuang bersama kotoran. Hal inilah yang membuat kotoran akan tampak berwarna kekuningan.
Nah, ketika proses tersebut bermasalah atau mengalami hambatan, kulit dan mata bayi kuning pun bisa terjadi. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan mata bayi kuning, yaitu:
1. Organ hati yang belum berfungsi sempurna
Bayi baru lahir umumnya memiliki organ hati yang belum berkembang dengan sempurna sehingga bisa menyebabkan bilirubin menumpuk di pembuluh darah. Hal inilah yang membuat kulit dan bagian putih di bola mata bayi jadi berwarna kuning dalam waktu beberapa hari setelah ia lahir.
Nah, penyebab mata bayi kuning yang satu ini bukanlah sesuatu yang berbahaya ya, Bun. Soalnya, kondisi ini bisa menghilang sendiri, tepatnya saat bayi memasuki usia sekitar 2 minggu. Pada usia ini, organ hati bayi sudah mulai bekerja dengan lebih baik dan efektif dalam memproses bilirubin di tubuh.
2. Kelahiran prematur
Bayi yang terlahir prematur biasanya tidak dapat memproses bilirubin dengan cepat. Hal ini terjadi karena organ hatinya belum berkembang dan berfungsi dengan maksimal sehingga tubuh tidak mampu membuang bilirubin. Akibatnya, bilirubin menumpuk dan menyebabkan mata bayi kuning.
3. Pengaruh pemberian ASI
Pada sebagian bayi, kulit dan mata yang kuning juga bisa terjadi saat ia cukup memperoleh ASI, lho. Hal ini bisa terjadi karena empedu dan hati bayi yang masih belum mampu memecah bilirubin dengan cepat sehingga kulit dan matanya bisa tampak kekuningan. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara kok, Bun.
Selain itu, kulit dan mata bayi kuning juga terkadang bisa terjadi karena asupan ASI yang kurang. Biasanya, warna kulit dan mata bayi akan kembali normal setelah ia mendapatkan ASI yang cukup.
4. Memar saat melahirkan
Bun, bayi yang baru lahir bisa saja mengalami memar, lho. Ini terjadi ketika proses persalinan berlangsung lama karena bayi yang sulit dikeluarkan. Nah, memar sendiri bisa menyebabkan kadar bilirubin meningkat, yang pada akhirnya bisa membuat mata dan tubuh bayi menguning.
5. Golongan darah bayi yang beda dengan ibu
Faktor lain yang membuat mata bayi kuning ialah perbedaan golongan darah ibu dengan bayinya. Golongan darah atau rhesus yang berbeda antara ibu dan bayi mungkin saja membuat tubuh ibu menciptakan antibodi yang akan melawan sel darah merah bayi.
Kondisi tersebut bisa membuat bilirubin bayi menumpuk sehingga berujung menyebabkan kulit dan mata bayi jadi kuning. Kondisi ini bisa dicegah dengan pemberian obat-obatan selama kehamilan maupun setelah bayi lahir.
6. Infeksi darah
Penyebab lain dari mata bayi kuning yang perlu diwaspadai adalah infeksi di dalam darah atau sepsis. Sepsis sendiri bisa terjadi karena berbagai jenis kuman. Ketika mengalami sepsis, tubuh bayi akan mengalami peradangan yang parah sehingga organ tubuhnya tidak bisa berfungsi dengan baik.
Hal ini membuat hati atau liver lebih sulit memecah bilirubin secara maksimal sehingga bisa membuat kulit dan mata bayi jadi kuning.
7. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik adalah kondisi ketika sel-sel darah merah hancur lebih cepat dari waktu pembentukannya sehingga jumlah sel darah merah berkurang. Ketika hancur, sel-sel darah merah ini akan membuat bilirubin menumpuk di dalam darah.
Penyebab anemia hemolitik bisa bermacam-macam, mulai dari kelainan bawaan, gangguan imunitas tubuh (penyakit autoimun), hingga infeksi yang parah. Bayi yang mengalami anemia hemolitik umumnya akan tampak pucat, lemas, serta kulit dan matanya tampak kuning.
8. Atresia bilier
Mata bayi kuning juga bisa terjadi karena adanya gangguan saluran empedu pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh atresia bilier. Bilirubin seharusnya mengalir dari hati ke saluran empedu, kemudian dikeluarkan melalui usus.
Namun, pada bayi yang menderita atresia bilier, saluran empedu mengalami penyumbatan, rusak, atau tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini menyebabkan bilirubin tidak dapat mengalir dan menumpuk di hati.
Akibatnya, bayi mengalami penyakit kuning yang ditandai dengan warna kuning di mata, kulit, serta warna kotoran yang keputihan atau pucat.
9. Peradangan di hati (hepatitis/hepatitis neonatal)
Kondisi lainnya yang bisa menyebabkan bayi mengalami mata kuning ialah peradangan di hati (hepatitis neonatal). Bayi bisa menderita kondisi ini karena terpapar virus, seperti Cytomegalovirus, Rubella, dan virus hepatitis B atau C.
Kondisi ini bisa terjadi pada bayi yang terlahir dari ibu dengan hepatitis B atau bayi yang tidak mendapatkan imunisasi hepatitis B ketika lahir.
Penanganan Mata Bayi Kuning
Perawatan terhadap bayi yang matanya berwarna kuning perlu dilihat dari penyebabnya dulu, Bun. Secara umum, warna mata bayi yang kuning akan hilang sendiri dalam waktu beberapa minggu, tergantung pada penyebabnya.
Jika kondisi bayi kuning sudah dipastikan tidak berbahaya oleh dokter, umumnya Bunda bisa mencoba beberapa cara untuk mengatasi mata bayi kuning dengan beberapa cara, seperti memberikan Si Kecil minum ASI lebih sering, yaitu sebanyak 8–12 kali sehari.
Sementara pada bayi yang tidak memperoleh cukup ASI karena Bunda mengalami ASI seret, mungkin dokter akan menganjurkan Bunda untuk merangsang produksi ASI, misalnya dengan mengonsumsi makanan bergizi, melakukan pijatan payudara atau pompa ASI, dan menggunakan suplemen atau obat-obatan.
Nah, untuk mengatasi mata bayi kuning yang disebabkan oleh penyakit tertentu, dokter bisa memberikan beberapa penanganan berikut ini:
- Pemberian obat-obatan yang disesuaikan dengan penyebab mata bayi kuning
- Fototerapi atau terapi sinar, yaitu bayi diletakkan di dalam inkubator hangat dan disinari lampu khusus yang memancarkan sinar UV selama beberapa hari.
- Transfusi darah untuk mengatasi kondisi bayi kuning karena anemia hemolitik.
- Operasi untuk menangani kasus mata bayi kuning yang disebabkan oleh kelainan bawaan lahir, misalnya atresia bilier.
Kondisi mata bayi kuning umumnya tidak berbahaya kalau tidak disertai gejala lain, seperti penurunan berat badan, bayi tampak lemas, demam, atau disebabkan oleh hal yang normal, seperti organ hati yang belum berfungsi sempurna atau karena reaksi pemberian ASI.
Namun, Bunda perlu waspada apabila kuning pada mata dan kulit bayi tidak kunjung menghilang lebih dari 2 minggu atau muncul dalam waktu 24 pertama setelah kelahiran bayi. Bunda juga perlu waspada apabila Si Kecil mengalami sakit kuning yang disertai gejala lain, seperti demam, tidak mau atau sulit menyusu, lemas, terus menangis dengan keras, hingga kejang.
Apabila Si Kecil mengalami sakit kuning yang demikian, segeralah konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Dengan begitu, Si Kecil bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Nah, apabila Bunda masih memiliki pertanyaan atau keluhan seputar mata bayi kuning, jangan ragu untuk bertanya pada dokter melalui chat online, ya.
Sumber:
Victoria State Government Australia. Better Health Channel Australia. Jaundice in babies.
NHS UK (2022). Overview – Newborn Jaundice.
Pregnancy Birth & Baby Australia (2023). Jaundice in babies.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Air Susu Ibu dan Ikterus.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. BAYI SAYA KUNING, BERAT BADANNYA TURUN. APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2022). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Hiperbilirubinemia.
Mayo Clinic (2022). Infant Jaundice.
Mount Sinai. Breast milk jaundice.
Kids Health, Nemours (2023). Nemours Children’s Health. Jaundice in Newborns.
Healthy Children, American Academy of Pediatrics (2024). Jaundice in Newborns.
Moores, D. & Sharon, A. Healthline (2023). Understanding Newborn Jaundice.