Gejala kehamilan ektopik memang mirip dengan ciri-ciri kehamilan pada umumnya, seperti telat haid, mual dan muntah, serta nyeri pada payudara. Makanya, banyak ibu hamil yang tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami kondisi ini. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengenali apa saja gejala dari kehamilan ektopik agar kondisi ini bisa segera ditangani sedini mungkin.
Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi malah tumbuh di luar rahim. Kehamilan ini umumnya terjadi di tuba falopi, tetapi bisa juga tumbuh di indung telur, leher rahim (serviks), bahkan rongga perut.
Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan pada tuba falopi, seperti sumbatan, perlengketan, atau kelainan bentuk, Bun. Gangguan tersebut dapat terjadi karena adanya infeksi, peradangan, efek operasi di area panggul terdahulu, atau bawaan sejak lahir, yang membuat sel telur yang telah dibuahi terhalang masuk ke rahim.
Inilah Gejala Kehamilan Ektopik pada Ibu Hamil
Perlu diketahui, kehamilan ektopik tidak menimbulkan gejala apa pun di awal kehamilan. Bahkan, gejala kondisi ini mirip sekali dengan tanda-tanda kehamilan normal pada umumnya, seperti terlambat haid, nyeri payudara, mual, kelelahan, muntah, dan sering buang kecil. Makanya, kehamilan ektopik sering kali tidak segera disadari oleh ibu hamil yang mengalaminya.
Namun, seiring bertambahnya besarnya kehamilan ektopik, beberapa gejala lain dapat timbul, seperti:
- Perdarahan vagina
- Sakit yang tajam atau menusuk di perut, panggul, bahu, dan leher
- Nyeri pada salah satu sisi tubuh
- Pusing
- Lemas
- Sakit atau adanya tekanan di area anus saat buang air besar
- Rasa tidak nyaman saat buang air kecil
- Diare
Nah, ibu hamil akan mulai merasakan gejala kehamilan ektopik ketika usia kehamilan mencapai sekitar 4–12 minggu.
Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu, sel telur yang terus tumbuh dan membesar dapat menyebabkan tuba falopi pecah, lho. Nah, pecahnya tuba falopi bisa menimbulkan beberapa gejala, di antaranya:
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Nyeri bahu
- Nyeri yang tidak tertahankan dan tiba-tiba di perut bagian bawah
- Nyeri punggung bawah
- Pingsan
Kehamilan ektopik yang sudah menimbulkan perdarahan hebat harus segera ditangani oleh dokter. Soalnya, ini termasuk dalam kondisi gawat darurat yang bisa berakibat fatal bagi ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, segeralah ke dokter bila Bunda mengalami gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, ya.
Cara Mencegah Kehamilan Ektopik
Sayangnya, kehamilan ektopik tidak bisa dicegah, Bun. Namun, kondisi ini bisa dideteksi lebih awal dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter.
Bunda bisa tenang karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kehamilan ektopik, di antaranya:
- Berhenti merokok
- Menjaga berat badan ideal dengan berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Menggunakan kondom ketika berhubungan seksual dan tidak bergonta-ganti pasangan. Hal ini dapat membantu mencegah infeksi menular seksual dan penyakit radang panggul.
- Menghindari penggunaan cairan pembersih vagina.
Kehamilan ektopik memang bisa membuat ibu hamil merasa sedih karena harus kehilangan sang buah hati. Bahkan, kondisi ini juga bisa membuat sebagian ibu hamil stres karena khawatir akan susah hamil.
Padahal, dengan perawatan yang tepat, hamil kembali setelah melalui kehamilan ektopik bukanlah hal yang mustahil kok, Bun. Jadi, Bunda tidak perlu cemas, ya.
Penting untuk diketahui, ibu yang pernah mengalami kehamilan ektopik biasanya harus menunggu setidaknya 3 bulan untuk kembali mencoba atau merencanakan program hamil lagi. Hal ini agar tubuh benar-benar pulih, sekaligus untuk membantu mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik berulang pada kehamilan berikutnya.
Sumber:
National Health Service UK (2022). Health A to Z. Ectopic Pregnancy.
Cleveland Clinic (2023). Diseases & Conditions. Ectopic Pregnancy.
Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Ectopic Pregnancy.
Kids Health, Nemours (2021). Parents. Ectopic Pregnancy.
American Pregnancy Associations (2024). Ectopic Pregnancy.
Victoria State Government Australia (2024). Better Health Channel. Ectopic Pregnancy.
Healthline (2023). Ectopic Pregnancy.
Verywell Health (2024). When Pain Could Mean Ectopic Pregnancy.
WebMD (2024). Ectopic Pregnancy: What to Know.