Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Ibu, Inilah Penyebabnya

kepala bayi tertinggal di rahim ibu

Kepala bayi tertinggal di rahim ibu menjadi hal yang memilukan bagi orang tua yang kerap menantikan sang buah hati. Kondisi ini sendiri sebenarnya sangat jarang terjadi. Namun, ada faktor tertentu yang dapat menyebabkan kepala bayi tertinggal di rahim saat proses persalinan berlangsung.

Penyebab Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Ibu 

Kepala bayi tertinggal di rahim ibu bisa terjadi pada dua kondisi. Pada beberapa kasus, tertinggalnya kepala bayi di rahim terjadi saat bayi sudah meninggal di kandungan (stillbirth)

Selain itu, tertinggalnya kepala bayi di rahim juga bisa terjadi pada bayi yang masih hidup, tetapi dengan posisi sungsang dan terdapat hambatan saat persalinan normal berlangsung.

Pada kondisi bayi yang meninggal, jaringan tubuh bayi sudah tidak berkembang dan mungkin rapuh ketika dikeluarkan. Jadi, beberapa jaringan bayi bisa saja tertinggal di dalam rahim ibu.

Sementara, pada bayi sungsang, sebagian badan bayi biasanya sudah keluar lebih dulu melalui jalur lahir. Namun, panggul ibu tidak cukup besar untuk mengeluarkan kepala bayi. 

Hal ini menyebabkan kepala bayi tersangkut di jalur lahir sehingga bayi berisiko mengalami cedera, bahkan bisa berakibat fatal. Terlebih, bila ada penyulit yang meningkatkan risiko terjadinya kepala bayi tertinggal di rahim ibu, seperti:

  • Ibu kehabisan tenaga atau tidak kuat mengejan.
  • Ibu mengalami obesitas sehingga jalan lahir terhambat. 
  • Ukuran bayi terlalu besar atau berat badannya lebih dari 3 kg
  • Distosia bahu
  • Bayi terlilit tali pusar
  • Kelahiran prematur
  • Pecah ketuban dini
  • Pembukaan belum lengkap
  • Ibu memiliki ukuran panggul yang kecil

Pencegahan dan Penanganan Kepala Bayi Tertinggal di Rahim

Seperti yang sudah disebutkan, kepala bayi tertinggal di rahim ibu bisa terjadi pada bayi yang sudah meninggal dan yang masih hidup, tetapi posisinya sungsang serta terdapat penyulit saat persalinan normal berlangsung.

Jika hal tersebut terjadi, persalinan sebaiknya dilakukan di rumah sakit untuk menghindari komplikasi bagi ibu. Apabila bayi sudah meninggal atau terdapat hambatan saat persalinan, seperti sungsang dengan penyulit, dokter akan menganjurkan tindakan operasi caesar sebagai pilihan yang paling aman untuk mengeluarkan bayi dari rahim ibu.

Kejadian tertinggalnya kepala bayi di dalam rahim memang sangat memilukan dan menimbulkan kesedihan bagi orang tua. Namun, perlu diketahui bahwa kasus kepala bayi tertinggal di rahim ini jarang terjadi pada bayi yang masih hidup.

Terlebih, teknologi kesehatan dan ilmu kebidanan sudah semakin maju, sehingga tenaga medis biasanya sudah memiliki panduan untuk mengeluarkan bayi sungsang dan mencegah terjadinya kegagalan persalinan. 

Meski demikian, ibu hamil perlu untuk memeriksakan kandungan serta kontrol rutin sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan bersama dokter guna mencegah kejadian ini. Selalu ikuti saran dan petunjuk dokter, serta perbanyak mencari informasi seputar kehamilan. 

Bila ada hal yang ingin ditanyakan, ibu hamil bisa bertanya langsung pada dokter melalui chat agar kasus serupa tidak sampai terjadi kembali

Sumber:

National Health Service Inform Scotland (2025). How Your Baby Lies in The Womb.

National Health Service UK (2024). What Happens If Your Unborn Baby Dies.

MSD Manual (2024). Stillbirth (Fetal Demise).

Mount Sinai. Breech Birth.

By dr. Gracia Fensynthia

Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *