Cara mengembalikan posisi plasenta ke atas perlu dilakukan, terutama pada akhir trimester 2 dan awal trimester 3. Meski begitu, dalam banyak kasus, plasenta yang berada di bawah bisa naik seiring pertumbuhan ukuran rahim, terutama jika terdeteksi sejak trimester awal.
Plasenta adalah organ yang berkembang di dalam rahim guna menyalurkan oksigen dan nutrisi ke janin. Posisi plasenta ini normalnya berada di atas atau samping rahim saat kehamilan memasuki trimester 3. Namun, pada kasus tertentu, posisi plasenta bisa saja berada di bagian bawah rahim sehingga menutup jalan lahir. Kondisi ini dikenal dengan plasenta previa.
Plasenta previa dapat menutup sebagian atau seluruh leher rahim. Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan hebat dan menghambat proses persalinan normal bila tidak segera ditangani.
Bagaimana Cara Mengembalikan Posisi Plasenta ke Atas?
Sebenarnya, tidak ada metode yang secara langsung bisa mengubah posisi plasenta. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar posisi plasenta berada di atas, yaitu:
1. Istirahat yang banyak
Ibu hamil dengan plasenta previa disarankan untuk banyak istirahat, terutama jika dokter menyarankan bed rest. Hindari aktivitas berat, seperti berlari, melompat, mengangkat beban berat, atau berdiri terlalu lama, agar tidak menambah tekanan pada plasenta.
2. Tidur dengan posisi yang tepat
Berbaring dengan posisi miring ke kiri dapat meningkatkan aliran darah ke rahim dan plasenta, yang mampu membantu perubahan posisi plasenta. Gunakan bantal tambahan untuk menopang tubuh agar lebih nyaman.
3. Konsumsi makanan bernutrisi
Konsumsi makanan kaya zat besi, protein, dan vitamin, seperti sayuran hijau, buah-buahan, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Asupan nutrisi yang baik dapat mendukung perkembangan rahim dan plasenta, sehingga memungkinkan plasenta untuk mengubah posisinya.
4. Kelola stres dan jaga ketenangan pikiran
Stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan berdampak pada kondisi kehamilan. Bunda bisa mencoba teknik relaksasi, seperti meditasi atau terapi musik, untuk menjaga ketenangan pikiran.
5. Lakukan latihan ringan
Beberapa gerakan yoga prenatal atau latihan ringan yang disarankan oleh dokter dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mendukung perubahan posisi plasenta. Namun, hindari posisi yang memberikan tekanan pada perut atau area panggul.
6. Pemantauan rutin oleh dokter
Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) secara berkala untuk memantau posisi plasenta. Dalam banyak kasus, plasenta secara alami akan bergerak ke atas seiring dengan perkembangan kehamilan.
Jika plasenta masih berada di bawah hingga trimester ketiga, dokter mungkin akan mempertimbangkan opsi persalinan yang paling aman.
Nah, dapat disimpulkan bahwa tidak ada cara mengembalikan posisi plasenta. Untuk mengurangi risiko dan komplikasi plasenta previa, Bunda disarankan melakukan pemeriksaan dan kontrol kandungan secara rutin selama usia kehamilan trimester 2 dan trimester 3.
Bila terdeteksi adanya plasenta previa di akhir trimester 2 atau awal trimester 3, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan kondisi janin dan posisi plasenta sebelum nantinya memutuskan apakah persalinan dini diperlukan atau tidak.
Namun, bila ibu hamil mengalami pendarahan hebat dan berulang, dokter akan menyarankan agar bayi cepat dilahirkan dengan metode operasi caesar.
Sumber:
Australian Government Department of Health and Aged Care (2022). Health Direct. Placenta Praevia.
Cleveland Clinic (2022). Placenta Previa.
Mayo Clinic (2022). Placenta Previa.
Mount Sinai. Placenta Previa.
Gatta, F. WebMD (2024). Placenta Previa.