Bayi Muntah Menyembur, Ini Berbagai Penyebabnya

bayi muntah menyembur, diary bunda

Bayi muntah menyembur tidak jarang membuat orang tua khawatir. Meski bisa menjadi tanda adanya gangguan tertentu dalam saluran cerna, muntah menyembur umumnya tidak berbahaya kok, Bun. Lalu, apa saja yang menyebabkan Si Kecil muntah sampai menyembur? Yuk, simak artikel ini, Bun!

Meski serupa, muntah biasa, gumoh, dan muntah menyembur berbeda ya, Bun. Muntah menyembur tidak hanya mengeluarkan makanan atau minuman dari dalam perut, tetapi bayi juga perlu sekuat tenaga untuk mengeluarkannya. Muntah ini juga bisa tiba-tiba keluar tanpa ada rasa mual sebelumnya. Akibatnya, muntahan tersebut menyembur jauh dari mulut bayi.

Berbagai Penyebab Bayi Muntah Menyembur

Muntah menyembur biasanya terlihat lebih banyak daripada muntah biasa, Bun. Inilah yang sering membuat para orang tua khawatir. Padahal, yang dikeluarkan hanya makanan atau ASI yang dikonsumsi bayi terakhir kali. Nah, berikut ini adalah beberapa penyebab bayi muntah menyembur yang perlu Bunda ketahui: 

1. Terlalu banyak makan

Bayi muntah menyembur sering terjadi karena makanan atau ASI yang dikonsumsi bayi terlalu banyak, Bun. Padahal, lambung bayi masih sangat kecil untuk menampung makanan. Akibatnya, makanan atau ASI yang masuk dikeluarkan kembali dalam bentuk muntah menyembur, karena lambung sudah tidak punya ruang lagi untuk menampungnya.

2. Alergi

Pada beberapa kasus, bayi muntah menyembur juga bisa terjadi sebagai reaksi alergi terhadap makanan atau susu. Tidak hanya muntah menyembur, bayi juga bisa mengalami reaksi alergi lainnya, seperti diare, kulit kemerahan, ruam, gatal pada kulit, serta pembengkakan di wajah, mata, atau mulut.

Perlu diingat, ketika Si Kecil mengalami reaksi alergi, Bunda perlu mencatat apa saja yang telah dikonsumsi Si Kecil, terutama yang baru dikonsumsi. Ini penting untuk menghindari zat pemicu alergi agar gejala alergi tidak kambuh kembali.

3. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Salah satu penyebab bayi muntah menyembur adalah GERD, Bun. GERD ini terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan membuat bayi muntah, termasuk muntah menyembur. Selain itu, GERD juga bisa membuat bayi susah makan, sulit bernapas, atau gumoh berwarna kuning atau cokelat.

4. Infeksi

Bayi muntah menyembur juga bisa terjadi karena infeksi Bun, baik karena virus atau bakteri. Tidak hanya karena infeksi di saluran cerna, bayi muntah menyembur juga bisa terjadi karena infeksi pada organ tubuh lain, seperti paru-paru, otak, atau telinga. Tak hanya muntah menyembur, infeksi pada bayi juga biasanya disertai keluhan lain, seperti demam, mudah rewel, serta sulit makan dan minum.

5. Stenosis pilorus

Meski jarang terjadi, stenosis pilorus bisa menyebabkan bayi muntah menyembur, Bun. Stenosis pilorus merupakan kondisi ketika saluran yang menghubungkan lambung dan usus dua belas jari (duodenum) menyempit. Kondisi ini membuat makanan atau minuman dari lambung tidak bisa masuk ke duodenum. 

Akibatnya, bayi muntah menyembur. Umumnya, stenosis pilorus terjadi pada bayi berusia 3–5 minggu.

6. Intususepsi

Intususepsi adalah adalah kondisi ketika usus terlipat ke bagian usus sampingnya. Karena terlipat, usus pun mengalami penyumbatan dan membuat makanan yang dikonsumsi bayi tidak bisa melewati usus. Alhasil, makanan kembali ke atas dan membuat bayi muntah menyembur. 

Selain itu, bayi yang mengalami kondisi ini juga biasanya akan tampak rewel dan kesakitan serta mengalami BAB berlendir disertai darah.

7. Cedera kepala

Cedera kepala, baik karena benturan langsung atau goncangan tubuh yang terlalu kuat (shaken baby syndrome), merupakan salah satu penyebab bayi muntah menyembur, Bun. Biasanya, cedera kepala ringan memang hanya menimbulkan rasa pusing dan mual. 

Namun, apabila cedera sudah menyebabkan masalah di otak, cedera kepala pada bayi biasanya akan membuat bayi mengalami keluhan muntah menyembur maupun gejala lain, seperti pingsan atau kejang.

Penanganan Bayi Muntah Menyembur

Kebanyakan bayi muntah menyembur bisa membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Penanganannya sendiri tergantung pada keparahan gejala serta penyebabnya, Bun. 

Jika bayi muntah menyembur terjadi karena stenosis pilorus, dokter akan melakukan operasi untuk memperluas saluran cerna yang menyempit. Sementara itu, apabila bayi muntah menyembur karena infeksi bakteri, dokter dapat akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran cerna.

Selain dengan penanganan tersebut, bayi muntah menyembur juga bisa diatasi dengan perawatan sederhana, Bun. Adapun beberapa perawatan yang bisa Bunda lakukan meliputi:

  • Berikan makanan dalam porsi kecil agar perutnya tetap terisi dan tidak benar-benar kosong.
  • Pastikan asupan cairannya tercukupi.
  • Hindari membaringkan atau menyandarkan Si Kecil sesaat setelah ia makan, setidaknya tunggu sampai 30 menit terlebih dahulu.
  • Sendawakan Si Kecil setiap habis menyusu setidaknya sampai 5–10 menit.
  • Pastikan Si Kecil mendapatkan istirahat yang cukup.
  • Jaga selalu kebersihan lingkungan di sekitar Si Kecil.
  • Jangan sembarangan memberikan bayi obat-obatan, termasuk obat herbal.

Umumnya, bayi muntah menyembur tidak berbahaya, Bun. Namun, apabila Si Kecil mengalami muntah menyembur yang tidak membaik dalam 3 hari dan disertai gejala lain, seperti nyeri perut dan muntah atau BAB berdarah, segera bawa ia ke dokter ya. Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui chat online untuk memastikan kondisi Si Kecil.

Sumber

Australian Government Department of Health and Aged Care (2024). Vomiting in Babies.

National Health Service Inform (2023). Vomiting in Children and Babies.

Stanford Medicine Children’s Health (2023). Intussusception in Children.

Royal Children’s Hospital Melbourne Australia (2024). Head injury – general advice.

Dubinsky, D. Baby Center (2023). Concussion or Head Injury.

Rosario, J. KidsHealth (2021). For Parents. Pyloric Stenosis.

Brennan, D. WebMD (2023). What to Know About Projectile Vomiting in Children.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *