Efek Samping Imunisasi Polio Tetes, Ini Cara Mengatasinya

Efek samping imunisasi polio tetes bisa berbeda-beda pada setiap anak. Pasalnya, efek samping memang umum terjadi setelah seseorang melakukan vaksin. Oleh karena itu, Bunda juga perlu mengetahui efek samping yang mungkin timbul setelah vaksin polio dan memahami cara mengatasinya.

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit yang menyerang saraf pusat dan batang otak akibat infeksi virus polio. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, terutama anak di bawah 5 tahun. Penyebaran virus ini bisa terjadi bila anak mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi virus polio atau jarang mencuci tangan.

Polio termasuk penyakit serius karena bisa membuat penderitanya sulit menggerakkan bagian tubuh tertentu atau mengalami kelumpuhan permanen. Polio juga bisa menyebabkan anak kesulitan bernapas, menelan, dan berbicara karena virus polio menyerang saraf-saraf tubuh.

Walau belum tereradikasi sepenuhnya, jumlah kasus polio di Indonesia kini sudah jauh berkurang. Ini berkat pemberian imunisasi polio tetes atau Oral Polio Vaccine (OPV) sebagai cara utama untuk mencegah dan melindungi anak dari polio. 

Efek Samping Imunisasi Polio Tetes

Di Indonesia, prosedur imunisasi polio umumnya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu melalui suntikan di lengan (IPV) dan yang diteteskan ke mulut (OPV). Kedua jenis vaksin ini mengandung virus polio yang sudah dilemahkan guna meningkatkan imunitas dan menciptakan antibodi terhadap serangan virus yang masuk ke tubuh.

Vaksin polio tetes sendiri umumnya akan diberikan pada bayi sebanyak 4 kali, yakni minggu pertama setelah kelahiran, lalu saat ia berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Vaksin polio tetes juga umumnya aman diberikan berbarengan dengan vaksin lainnya, termasuk vaksin suntik yang jadwalnya berdekatan.

Seperti vaksin lainnya, efek samping bisa saja muncul setelah anak menerima vaksin polio, baik yang tetes maupun suntik. Namun, Bunda tidak perlu khawatir ya karena efek samping imunisasi polio tetes biasanya tergolong ringan dan bisa menghilang dengan sendirinya.

Nah, beberapa efek samping imunisasi polio tetes yang mungkin muncul pada anak, yaitu:

Efek samping imunisasi polio tetes tersebut juga jarang terjadi dan umumnya hanya akan berlangsung selama beberapa hari. Hal tersebut sangat normal karena menandakan kalau tubuhnya sedang membentuk imunitas dan antibodi. 

Mengatasi Efek Samping Imunisasi Polio Tetes

Efek samping yang muncul setelah vaksin biasanya bisa menghilang atau membaik sendiri dalam kurun waktu 2–3 hari. Namun, Bunda juga bisa membantu meringankan keluhan Si Kecil dengan beberapa cara berikut ini:

  • Pastikan bayi memperoleh istirahat yang cukup agar tubuh cepat pulih.
  • Tetap rutin memberikan ASI untuk mencukupi asupan cairan dan nutrisi bayi.
  • Berikan pakaian yang nyaman dan tipis pada bayi yang mengalami demam.
  • Tidak perlu memberikan selimut yang tebal pada bayi yang demam.
  • Berikan kompres hangat untuk bantu meredakan demam.

Selain tips di atas, Bunda mungkin juga bisa memberikan obat penurun panas, seperti paracetamol atau ibuprofen sirup, khusus untuk bayi berusia di atas 2 bulan. Meski demikian, Bunda juga harus berkonsultasi dulu ya ke dokter sebelum memberikan obat untuk Si Kecil.  

Nah, kini Bunda sudah tahu kan apa saja efek samping imunisasi polio tetes? Jadi, Bunda tidak perlu khawatir lagi ya bila Si Kecil mengalami keluhan-keluhan seperti yang sudah disebutkan.

Selain itu, risiko terjadinya efek samping imunisasi polio tetes sebetulnya bisa dikurangi lho. Bunda bisa memberitahu kondisi Si Kecil pada petugas sebelum pemberian vaksin dimulai. 

Beberapa informasi yang bisa Bunda sampaikan saat akan melakukan jadwal imunisasi polio berikutnya, meliputi:

  • Memberitahu pada petugas mengenai riwayat alergi yang dialami bayi
  • Pastikan Bunda memberitahu petugas kondisi bayi sebelum divaksin, terutama bila ia sedang tidak sehat, demam, atau menderita penyakit infeksi tertentu.
  • Infokan pada petugas apabila bayi memiliki kondisi autoimun.
  • Infokan obat-obatan atau suplemen yang belakangan sedang dikonsumsi oleh bayi. 

Nah, apabila Bunda masih memiliki pertanyaan seputar vaksin polio atau cara mengatasi efek samping imunisasi polio tetes, jangan sungkan untuk bertanya ke dokter ya, Bun.

Sumber:

World Health Organization (2014). INFORMATION SHEET OBSERVED RATE OF VACCINE REACTIONS POLIO VACCINES.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sehat Negeriku (2024). PIN Polio tidak Menghambat Imunisasi Rutin.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sehat Negeriku (2024). Pentingnya PIN Polio Untuk Mencegah KLB.

Kementerian Kesehatan Republik Indondesia. Sehat Negeriku (2024). Wabah Polio Masih Berlangsung.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ayo Sehat. Panduan Imunisasi Polio 2024: Tujuan, Prosedur, dan Jadwal.

Better Health Channel Australia (2025). Immunisation – Side Effects.

Centers for Diseases Control and Prevention (2024). Chapter 18: Poliomyelitis.

Centers for Diseases Control and Prevention (2024). Polio Vaccination.

National Health Service UK (2023). Vaccination Tips for Parents.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2024). Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun, Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2024.

Cleveland Clinic (2025). Polio.

Mayo Clinic (2024). Polio.

Drugs (2025). Oral Polio Vaccine.

Dunkin, M. A. & Levine, H. WebMD (2025). Inactivated Polio Vaccine (IPV).

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *