Begini Ciri Anak Speech Delay dan Cara Mengatasinya

ciri anak speech delay, diary bunda

Ciri anak speech delay sering kali terlihat saat kemampuan bicara anak tampak tertinggal dibanding teman sebayanya. Kondisi ini tentunya membuat orang tua merasa khawatir, apalagi jika anak belum mulai mengoceh atau menyebut kata-kata yang seharusnya sudah mampu ia katakan di usianya.

Speech delay merupakan kondisi ketika kemampuan bicara anak berkembang lebih lambat dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini bisa meliputi keterlambatan anak dalam mengucapkan kata, memahami perintah, hingga menyusun kalimat sederhana.

Meski bisa membuat cemas, speech delay bukanlah kondisi permanen ya, Bun. Dengan stimulasi dan penanganan yang tepat, seperti terapi wicara, banyak anak dengan speech delay akhirnya mampu mengejar ketertinggalannya dan tumbuh dengan baik.

Ciri Anak Speech Delay yang Sering Muncul

Ciri anak speech delay bisa berbeda-beda, tergantung pada usia Si Kecil, Bun. Ini karena kemampuan berbicara Si Kecil juga bisa berbeda setiap kali usianya bertambah. Nah, berikut ini adalah beberapa ciri anak speech delay berdasarkan usianya:

1. Usia 0–12 Bulan

Pada rentang usia ini, anak seharusnya sudah bisa mengoceh kata-kata sederhana, seperti “mama” atau “papa”. Namun, anak yang mengalami speech delay akan mengalami ciri-ciri berikut ini:

  • Tidak mulai mengucapkan kata-kata sederhana, seperti “mama” atau “papa”
  • Tidak menggunakan gerakan tubuh untuk berkomunikasi, seperti melambaikan tangan ketika berpisah atau menggelengkan kepala ketika menolak
  • Tidak merespons suara atau panggilan nama
  • Tidak meniru suara atau ekspresi wajah orang dewasa
  • Tidak menunjukkan jari ketika ingin sesuatu.

2. Usia 1–2 Tahun

Anak usia 1–2 tahun sudah mulai mengerti perintah sederhana dan kosakatanya makin banyak. Namun, pada anak yang mengalami speech delay, ciri-ciri sebagai berikut bisa muncul: 

  • Tidak memahami perintah sederhana, seperti “ambil bola”
  • Lebih sering menunjuk atau menggunakan gerakan tubuh daripada berbicara untuk berkomunikasi
  • Tidak menambah kosakata baru atau hanya bisa mengucapkan 2 kata dalam sekali bicara
  • Tidak menirukan suara mobil atau suara lain ketika sedang bermain menggunakan mainan, seperti mobil-mobilan

3. Usia 2–3 Tahun

Biasanya, pada usia ini, anak sudah bisa menyusun beberapa kata menjadi satu, dan bisa dimengerti. Meski begitu, pada usia ini, Bunda perlu waspada apabila Si Kecil mengalami ciri-ciri berikut ini:

  • Tidak bisa menyusun dua kata menjadi kalimat sederhana, misalnya “mau susu,” hingga usia lebih dari 2 tahun
  • Ucapannya sulit dipahami oleh orang lain selain anggota keluarga inti
  • Tidak dapat mengikuti perintah dua langkah, contohnya “ambil mainan dan taruh di kotak.”
  • Sering mengulang kata atau kalimat yang sama (echolalia).

4. Usia 3 Tahun ke Atas

Ketika usia anak sudah 3 tahun ke atas, anak sudah mulai mengoceh untuk bercerita tentang momen yang dilaluinya lho, Bun. Di samping itu, pada anak yang mengalami speech delay, ciri-ciri yang bisa muncul adalah:

  • Tidak tertarik berbicara dengan orang lain atau lebih suka bermain sendiri
  • Sering salah menggunakan kata atau tata bahasa dasar
  • Tidak bisa menceritakan kejadian sederhana, meski hanya dengan kata-kata terbatas
  • Tidak bisa menjelaskan sesuatu ketika ditanya ‘kenapa’

Apabila Si Kecil menunjukkan ciri anak speech delay di atas, Bunda sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter ya. Jika anak memang mengalami speech delay, dokter akan menyarankan penanganan yang sesuai dengan kondisinya, misalnya terapi wicara, Bun.

Cara Mengatasi Anak Speech Delay

Selain melakukan terapi wicara, Bunda juga bisa menstimulasi kemampuan anak dalam berbicara dengan melakukan cara-cara tertentu. Berbagai caranya adalah:

  • Ajak anak berbicara setiap hari, meski ia belum bisa menjawab.
  • Bacakan buku, nyanyikan lagu, dan melakukan permainan yang butuh berbicara, seperti tebak gambar.
  • Berikan respons setiap kali anak berusaha untuk berkomunikasi, misalnya dengan senyuman.
  • Kurangi penggunaan layar, baik pada TV maupun handphone, setiap harinya.

Nah, itulah berbagai ciri anak speech delay beserta cara mengatasinya ya, Bun. Yang perlu Bunda tahu, speech delay bukanlah akhir dari segalanya. Anak masih bisa mengejar ketertinggalan sehingga nanti tumbuh kembangnya tetap bisa optimal.

Namun, apabila Bunda merasa khawatir dengan tanda anak speech delay, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya, Bun. Dengan konsultasi ke dokter, anak bisa segera mendapatkan penanganan yang sesuai kebutuhannya.

Sumber

Mayo Clinic (2025). Healthy Lifestyle. Language Development: Speech Milestones for Babies.

American Speech-Language-Hearing Association (2024). Communication Milestones: 2 to 3 Years.

Hartnett, J. KidsHealth (2022). Delayed Speech or Language Development.

Bradley, S. Babycenter (2023). Warning Signs of a Speech Delay in Toddlers.

Raising Children Network Australia (2025). Preschoolers. Developmental Regression: When Children Lose Skills.

Raising Children Network Australia (2023). Toddlers. Language Development: 2-3 Years.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *