Proses melahirkan normal merupakan momen yang paling dinantikan oleh seorang ibu. Sebab, inilah awal dari perjalanan yang akan dijalani ibu dengan buah hatinya. Nah, agar merasa lebih tenang dan siap untuk melahirkan normal, Bunda sebaiknya mengenal dulu bagaimana tahapannya yuk!
Persalinan normal atau melahirkan secara pervaginam adalah proses alami saat bayi dilahirkan melalui vagina tanpa operasi caesar. Banyak ibu yang memilih cara ini karena pemulihannya lebih cepat serta risiko komplikasi lebih sedikit. Namun, setiap persalinan bisa berbeda ya, tergantung pada kondisi kesehatan Bunda dan Si Kecil.
Tahapan Proses Melahirkan Normal
Mendekati waktu persalinan, ada tiga tahapan atau proses melahirkan normal yang akan Bunda alami. Berikut ini adalah berbagai tahapan atau prosesnya:
1. Tahap pembukaan
Tahap pembukaan dimulai saat kontraksi rahim terjadi secara teratur dan intensitasnya meningkat, Bun. Kontraksi ini membuat leher rahim (serviks) perlahan terbuka hingga mencapai pembukaan penuh, yaitu 10 cm. Awalnya, kontraksi terasa ringan seperti kram haid, lalu menjadi lebih kuat dan sering sampai menjalar ke semua bagian perut, punggung, atau pinggang.
Pada ibu hamil yang baru pertama kali melahirkan, tahap pembukaan ini bisa berlangsung 8–12 jam, bahkan terkadang lebih lama. Namun, pada ibu hamil yang sudah pernah melahirkan normal sebelumnya, biasanya lebih cepat.
Menjelang pembukaan penuh, biasanya ibu hamil akan merasakan tekanan di pinggul serta dorongan untuk mengejan. Dokter atau bidan akan memantau perkembangan pembukaan serviks yang Bunda alami, serta membantu Bunda tetap tenang dan nyaman selama tahap ini.
2. Tahap kelahiran bayi
Setelah serviks terbuka sepenuhnya, tahap kedua akan dimulai, Bun, yaitu proses kelahiran bayi. Pada tahap ini, Bunda akan didorong untuk mengejan saat kontraksi datang, sehingga bayi bisa keluar melalui vagina.
Posisi tubuh dan tenaga Bunda sangat berperan dalam proses ini. Dokter atau bidan akan membimbing cara mengejan yang benar demi kelancaran proses kelahiran dan meminimalkan risiko cedera pada Bunda maupun Si Kecil.
Tahap kelahiran bayi umumnya berlangsung sekitar 30 menit hingga 2 jam. Setelah Si Kecil lahir, dokter atau bidan akan segera membersihkan jalan napas dan memastikan Si Kecil dalam kondisi baik. Suara tangisan pertama Si Kecil menjadi tanda pernapasannya sudah berjalan lancar.
3. Tahap pengeluaran plasenta
Tahap terakhir adalah pengeluaran plasenta (ari-ari). Tahap ini biasanya berlangsung selama 5–30 menit setelah bayi lahir. Kontraksi rahim tetap terjadi, tetapi lebih ringan. Dokter atau bidan akan memastikan seluruh plasenta keluar dengan sempurna, sebab sisa plasenta yang tertinggal bisa menyebabkan perdarahan atau infeksi.
Selama tahap ini, kondisi Bunda tetap akan dipantau untuk memastikan tidak ada perdarahan berlebihan. Apabila berjalan dengan baik, ibu dan bayi bisa segera melakukan kontak kulit ke kulit (skin to skin) untuk membangun ikatan batin dan memaksimalkan proses menyusui pertama kali.
Merawat Robekan pada Jalan Lahir
Setelah bayi lahir dan plasenta dikeluarkan, dokter atau bidan akan memeriksa area jalan lahir. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah terdapat robekan atau luka, baik akibat persalinan maupun karena tindakan episiotomi (sayatan kecil pada perineum).
Apabila ditemukan robekan atau bekas episiotomi, dokter akan menjahitnya agar bisa menutup dengan baik . Sebelum robekan dijahit, dokter akan memberikan obat bius lokal untuk mengurangi nyeri. Dengan menjahit robekan atau bekas episiotomi ini, perdarahan berat bisa dicegah, serta proses pemulihan pun bisa lebih cepat.
Agar luka di jalan lahir bisa sembuh dengan baik, penting bagi ibu untuk melakukan perawatan yang tepat, antara lain:
- Membersihkan area perineum secara perlahan setelah buang air kecil atau buang air besar, lalu mengeringkannya dengan tisu bersih dan lembut
- Menghindari aktivitas berat atau mengangkat barang berat selama masa pemulihan
- Mengonsumsi makanan kaya serat dan perbanyak minum air putih, agar area luka tidak tertekan sehingga buang air besar lebih lancar
- Mengenakan pakaian dalam berbahan lembut dan longgar agar area luka tetap kering dan terhindar dari iritasi
Umumnya, luka robekan jalan lahir atau episiotomi akan sembuh dalam beberapa minggu, tergantung dari ukuran luka dan kondisi kesehatan Bunda ya. Dengan perawatan yang baik, luka bisa sembuh dengan cepat sehingga Bunda bisa beraktivitas kembali dengan nyaman.
Bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan, seluruh proses melahirkan normal biasanya berlangsung selama 10–20 jam. Sementara itu, pada ibu yang sudah pernah melahirkan normal sebelumnya, proses melahirkan normal bisa berlangsung lebih cepat.
Proses melahirkan normal bisa menjadi perjalanan yang melelahkan yang menguras waktu, tenaga, dan pikiran. Namun, segala rasa lelah tersebut akan terbayar lunas saat momen paling berharga yang dinantikan tiba, yaitu pertemuan pertama dengan buah hati tercinta.
Apabila Ibu mulai merasakan tanda-tanda akan melahirkan, seperti kontraksi yang makin sering atau keluarnya cairan bercampur lendir dari jalan lahir, segera ke dokter ya. Dengan penanganan yang tepat dan pemantauan oleh dokter, proses melahirkan normal bisa berlangsung lebih aman dan lancar.
Sumber
Centers for Disease Control and Prevention (2024). Maternal Infant Health. Pregnancy Complications.
National Health Services U.K (2023). Pregnancy. The Stages of Labour and Birth.
Victoria State Government (2022). Healthy Living. Pregnancy – Labour.
Cleveland Clinic (2025). Body Systems & Organs. Stages of Labor.
Mayo Clinic (2024). Labor and Delivery, Postpartum Care. Stages of Labor and Birth: Baby, It’s time!
Sullivan, D. Healthline (2023). What to Expect During a Vaginal Delivery.