Alat Pompa ASI, Ketahui Manfaat, Jenis, dan Cara Aman Menggunakannya

alat pompa ASI, diary bunda

Alat pompa ASI bisa menjadi solusi terbaik untuk Bunda agar tetap bisa memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil, meski harus beraktivitas di luar rumah. Dengan alat ini, Bunda bisa memastikan kebutuhan ASI Si Kecil tercukupi ketika tidak bisa menyusui secara langsung. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih jelas!

Kembali bekerja atau aktif di luar sering menjadi kekhawatiran para ibu pekerja. Sebab, waktu untuk menyusui Si Kecil secara langsung menjadi berkurang. Namun, hal ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan lho, karena Bunda bisa menggunakan alat pompa ASI. Dengan begitu, Bunda bisa memerah ASI kapan saja, lalu menyimpannya di kantong yang aman hingga siap diberikan kepada Si Kecil.

Manfaat Alat Pompa ASI untuk Ibu Menyusui

Saat Bunda tidak bisa menyusui secara langsung, alat pompa ASI bisa digunakan. Sebab, alat ini bisa memudahkan Bunda dalam mengeluarkan ASI dari payudara tanpa perlu menyusui langsung. Selain itu, alat pompa ASI juga memiliki manfaat yang bisa diperoleh ketika menggunakannya, yaitu:

  • Menyediakan stok ASI perah untuk bayi, terutama jika ibu tidak bisa menyusui secara langsung, misalnya karena harus bekerja atau bepergian
  • Meningkatkan dan menjaga produksi ASI
  • Mencegah payudara bengkak atau mastitis akibat ASI tidak dikeluarkan
  • Memudahkan ibu dalam memberikan makan bayi dengan kesulitan menyusu langsung, misalnya bayi prematur atau bayi yang sedang sakit
  • Memudahkan proses donor ASI bagi ibu yang ingin membantu bayi lain yang membutuhkan ASI

Jenis-Jenis Alat Pompa ASI

Perlu diketahui, ada berbagai jenis alat pompa ASI yang bisa Bunda pilih. Tentunya, setiap jenis alat ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, sebelum memilih alat pompa ASI, penting bagi Bunda untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis alat pompa ASI sebagai berikut:

1. Pompa ASI manual

Pompa ASI manual dijalankan dengan menggunakan tangan atau pijakan kaki, Bun. Jenis ini biasanya terdiri dari corong, tuas pompa, dan botol penampung ASI. Kelebihan pompa ASI manual adalah harganya lebih terjangkau, perawatannya sederhana, dan mudah dibawa kemana-mana. Selain itu, jenis ini juga tidak menimbulkan suara sehingga nyaman digunakan di tempat umum atau saat malam hari.

Meski banyak kelebihannya, pompa ASI manual biasanya membutuhkan tenaga lebih banyak karena proses memompanya lebih lama, Bun. Makanya, jenis ini lebih cocok digunakan sesekali atau saat membutuhkan sedikit ASI saja. Apabila digunakan terlalu lama, tangan bisa cepat lelah atau pegal.

2. Pompa ASI elektrik

Pompa ASI elektrik bekerja dengan listrik atau baterai sehingga Bunda tidak perlu menggunakan tangan atau kaki untuk memompa ASI. Beberapa model pompa elektrik bahkan bisa memompa kedua payudara sekaligus (double pump), sehingga lebih menghemat waktu. 

Pompa ASI elektrik biasanya memiliki fitur untuk mengatur isapan pada payudara sesuai kenyamanan Bunda. Jenis ini cocok bagi Bunda yang rutin memompa ASI dalam jumlah banyak. Kekurangannya, pompa elektrik cenderung berukuran lebih besar, berat, dan mengeluarkan suara lebih bising. Tentunya, jenis ini pun harganya lebih mahal dan perawatannya lebih rumit.

3. Pompa ASI hands-free

Pompa hands-free merupakan pompa paling canggih, Bun. Sebab, Bunda tidak perlu memegang alat terus-menerus ketika memompa ASI. Bunda cukup memasangkan pompa yang berbentuk cup ini di bra, lalu melakukan aktivitas lain, seperti bekerja atau berjalan-jalan. 

Karena praktis, pompa ini sangat cocok untuk Bunda yang aktif bergerak. Jenis ini umumnya menggunakan tenaga listrik atau baterai, jadi tetap perlu sumber daya tambahan. Harga pompa jenis ini biasanya lebih mahal daripada pompa manual atau elektrik biasa, serta perawatannya perlu lebih teliti agar semua bagian tetap higienis.

Tips Menggunakan Alat Pompa ASI agar Lebih Nyaman

Agar proses memerah ASI tetap aman dan nyaman, ada beberapa tips yang bisa Bunda terapkan, lho, ketika menggunakan alat pompa ASI. Berikut ini adalah beberapa tipsnya:

  • Cuci tangan dan pastikan alat pompa ASI dalam keadaan bersih serta kering sebelum digunakan.
  • Pilih ukuran corong yang sesuai dengan ukuran payudara agar tidak menyebabkan iritasi atau lecet.
  • Pastikan alat pompa ASI mudah dilepas dan dipasang agar memudahkan proses pembersihan.
  • Simpan ASI hasil perahan di kantong ASI steril yang sudah berlabel BPOM atau Kemenkes, untuk menjaga keamanan Si Kecil.
  • Segera simpan ASI perah ke dalam kulkas atau freezer supaya nutrisinya tetap terjaga.

Alat pompa ASI memang bisa memudahkan para ibu untuk tetap memberikan ASI terbaik bagi Si Kecil. Namun, setiap ibu menyusui bisa memiliki pengalaman berbeda saat memompa ASI. Oleh karena itu, apabila Bunda mengalami nyeri saat memompa ASI atau produksi ASI terasa menurun, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Dengan memilih alat pompa ASI yang tepat, Bunda bisa memenuhi kebutuhan ASI Si Kecil tanpa harus melewatkan aktivitas penting lainnya. Apabila Bunda masih bingung menentukan alat pompa ASI yang sesuai atau mengalami kendala selama menyusui, konsultasikan juga hal ini dengan dokter ya. 

Sumber

World Health Organization (2023). E-Library of Evidence for Nutrition Actions (eLENA). Exclusive Breastfeeding for Optimal Growth, Development and Health of Infants.

National Health Services U.K. (2024). Baby. Expressing with a Pump.

Cleveland Clinic (2023). Articles. Breast Pump.

Mayo Clinic (2024). Resources. Breastfeeding and Pumping: Benefits and Tips for You and Your Baby.

Australian Breastfeeding Association (2022). Resources. Using a Breast Pump.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *