Janin 3 bulan keguguran tentunya menjadi pengalaman yang sangat berat bagi para ibu. Sebab, pada masa ini, biasanya ibu baru menyadari dirinya hamil, tetapi juga harus kehilangannya. Untuk menghadapi kondisi ini, yuk simak artikel ini!
Pada kehamilan usia 3 bulan atau sekitar 12 minggu, banyak perubahan penting terjadi, baik pada janin maupun tubuh ibu. Jika keguguran terjadi di usia kehamilan ini, kondisi tersebut sering disebut sebagai keguguran trimester pertama akhir atau awal trimester kedua.
Penting untuk diketahui bahwa sebagian besar keguguran bukanlah akibat kesalahan ibu, melainkan karena adanya masalah kesehatan yang berada di luar kendali.
Penyebab Janin 3 Bulan Keguguran
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan keguguran saat janin berusia 3 bulan, Bun. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
1. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom terjadi ketika ada masalah pada jumlah atau susunan kromosom janin. Kromosom adalah struktur pembawa materi genetik (DNA) yang menentukan perkembangan bayi.
Jika kromosom tidak lengkap atau saling tertukar, janin tidak bisa tumbuh dengan normal sehingga kehamilan tidak dapat dipertahankan. Kondisi ini umumnya terjadi secara alami dan di luar kendali ibu, bahkan sering menjadi penyebab utama keguguran di trimester pertama hingga awal trimester kedua.
2. Masalah pada rahim atau serviks
Kondisi rahim yang tidak normal, misalnya bentuk rahim yang tidak rata, adanya tumor jinak di rahim atau miom, atau dinding rahim yang terlalu tipis, bisa membuat janin sulit berkembang atau sulit menempel dengan baik. Selain itu, leher rahim (serviks) yang lemah atau terlalu terbuka sebelum waktunya, bisa menyebabkan janin tidak tertahan di dalam rahim dan keluar sebelum waktunya.
3. Infeksi
Beberapa infeksi yang diderita ibu selama kehamilan bisa memengaruhi janin, terutama jika disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit tertentu. Contohnya adalah infeksi toksoplasma yang berasal dari kucing atau makanan yang kurang matang, rubella atau campak Jerman, serta infeksi bakteri seperti listeria.
Infeksi ini bisa mengganggu pertumbuhan janin atau menyerang organ janin yang sedang berkembang, sehingga bisa menyebabkan keguguran.
4. Penyakit kronis
Beberapa penyakit yang telah lama diderita ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, Bun. Misalnya, diabetes yang tidak terkontrol, gangguan tiroid, lupus, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, serta gangguan pembekuan darah.
5. Pola hidup
Kebiasaan buruk selama kehamilan, seperti merokok, minum alkohol, memakai narkoba, atau terpapar bahan kimia berbahaya, bisa merusak perkembangan janin. Contohnya, zat nikotin dari rokok dapat membuat aliran darah ke janin berkurang, sedangkan alkohol atau narkoba bisa mengganggu pembentukan organ janin.
Paparan bahan kimia, seperti pestisida atau pelarut tertentu, juga dapat berdampak negatif pada kehamilan.
Gejala Janin 3 Bulan Keguguran
Berikut ini adalah beberapa gejala umumnya muncul apabila janin 3 bulan keguguran, sehingga perlu diwaspadai:
- Perdarahan dari vagina, mulai dari bercak ringan hingga perdarahan yang banyak
- Nyeri atau kram pada perut bagian bawah, yang terasa lebih berat atau berbeda dari nyeri haid biasa
- Keluar gumpalan jaringan atau cairan dari vagina
- Hilangnya gejala-gejala kehamilan secara tiba-tiba, misalnya payudara tidak lagi bengkak atau mual yang hilang mendadak
Apabila mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera ke dokter ya, Bun. Ini dilakukan agar dokter bisa melakukan pemeriksaan dan tindakan yang diperlukan.
Penanganan Janin 3 Bulan Keguguran
Apabila janin 3 bulan keguguran terjadi, langkah yang paling penting untuk dilakukan selanjutnya adalah memastikan jaringan kehamilan sudah benar-benar bersih.
Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti USG, agar terlihat apakah jaringan tersebut sudah benar-benar hilang atau belum. Jika diperlukan, dokter akan melakukan tindakan, seperti kuret, untuk membersihkan sisa-sisa jaringan dalam rahim.
Selain penanganan fisik, dukungan emosional dan mental juga sangat penting untuk proses pemulihan setelah keguguran, Bun. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan setelah keguguran:
- Istirahatkan tubuh sesuai kebutuhan, agar tubuh pulih dengan baik.
- Jangan ragu untuk meminta bantuan atau berbagi perasaan dengan pasangan, keluarga, atau tenaga profesional.
- Lakukan kontrol ke dokter agar kondisi rahim bisa dipastikan sudah bersih dan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
- Konsultasikan dengan dokter tentang perencanaan kehamilan berikutnya dan kapan waktu yang tepat untuk mencoba hamil lagi.
Mengalami keguguran, terutama saat janin sudah berusia 3 bulan, tentunya membuat ibu hamil merasa sedih, kehilangan, atau bahkan bersalah. Namun, perlu diingat, keguguran bukanlah kesalahan ibu. Selain itu, kebanyakan wanita tetap dapat hamil dan melahirkan dengan sehat setelah mengalami keguguran.
Jika Bunda atau kerabat Bunda sedang menghadapi situasi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter ya, baik melalui chat atau secara langsung. Dengan berkonsultasi, Bunda bisa mendapatkan penanganan yang tepat, baik secara fisik maupun psikologis.
Sumber
National Health Services U.K. (2022). Health A to Z. Miscarriage.
National Institutes of Health (2024). MedlinePlus. Miscarriage.
Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Miscarriage.
Mayo Clinic (2023). Diseases & Conditions. Miscarriage.
Langmaid, S. WebMD (2023). Miscarriage.