Saat ibu menyadari bibir bayi pucat dan bukan dikarenakan warna kulitnya yang terang, segera cari tahu penyebabnya! Bibir pucat pada bayi dapat menjadi indikasi beberapa hal yang perlu Ibu waspadai.
Mengapa Bibir Bayi Pucat?
Ada anak yang dikaruniai kulit berwarna gelap, ada juga yang berwarna terang atau putih.
Pada anak dengan kulit berwarna gelap, bibir pucat akan lebih kentara sehingga mudah dideteksi. Anak dengan warna kulit putih di sisi lain, dapat menjadi rancu karena kulitnya yang berwarna terang.
Agar Ibu dapat membedakan apakah bibir pucat bayi karena kondisi tertentu, periksa telapak tangan bayi. Warna telapak tangan biasanya tidak terpengaruh oleh paparan sinar matahari dan suhu udara.
Penurunan jumlah sel darah merah dalam tubuh atau dikenal dengan anemia juga dapat menjadi penyebab seorang anak tampak pucat. Penyakit anemia pada anak sering dialami oleh bayi berusia 6 bulan yang terlahir prematur karena belum sempat membangun cadangan zat besi dalam tubuhnya.
Penurunan produksi darah merah, pucat pada anak juga dapat disebabkan karena berbagai kondisi medis lainnya. Misalnya saja terjadinya infeksi parah, penyakit ginjal atau hati atau leukemia.
Sedangkan dalam kondisi lainnya, seperti talasemia, anemia disebabkan oleh kerusakan berlebihan pada sel darah merah dalam tubuh.
Selain ketiga hal di atas, anak yang tampak pucat setiap saat bisa jadi karena mengalami sedikit darah yang mengalir ke kulitnya. Secara umum hal ini disebabkan karena dehidrasi dan tekanan darah rendah yang dibarengi dengan beberapa gejala seperti pingsan, pusing, atau tampak lesu.
Mengapa Bayi Mengalami Anemia?
Bayi dikatakan menderita anemia bila kadar hemaglobin di bawah 11 g/dl. Penyebab anemia paling sering pada bayi adalah akibat kekurangan zat besi.
Bayi sangat rentan karena pertumbuhan dan perkembangan bayi yang cepat membutuhkan nutrisi yang cukup, termasuk zat besi. Pada bayi yang lahir cukup bulan, cadangan besi bayi yang berasal dari ibu akan habis dalam waktu 4 bulan. Sedangkan bayi prematur, cadangan besi akan habis dalam waktu 2 bulan.
Selain akibat kekurangan zat besi, anemia juga disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi kronik, cacingan, dll. Oleh karena itu, jika bibir dan telapak tangan bayi terlihat pucat, lebih baik untuk melakukan konsultasi ke dokter
Gejala & Risiko Anemia Pada Bayi
Selain wajah dan bibir pucat, gejala anemia pada bayi sama dengan yang terjadi pada orang dewasa, seperti wajah pucat, badan lemas, berat badan tidak stabil, tidak nafsu makan atau keinginan untuk menyusu jadi berkurang.
Bila anemia pada bayi termasuk parah dan berlangsung lama, gejalanya adalah sesak napas, bengkak di salah satu organ tubuh, warna mata kekuningan, dan kuku rapuh.
Anemia pada bayi yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan organ tubuh kehilangan oksigen dan menyebabkan kerja jantung akan menjadi lebih berat sehingga cepat atau lambat menyebabkan masalah jantung
Tubuh bayi yang terlalu cepat menghancurkan sel darah merah, akan mengakibatkan organ limpa mengalami pembengkakan dan menyebabkan berat badan tidak sesuai dengan pertumbuhan dan menyebabkan gagal tumbuh.
Cara Mengatasi Anemia pada Bayi
Pada kasus anemia defisiensi zat besi, hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan tidak menunda MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang kaya akan nutrisi zat besi seperti daging, hati ayam, atau sayuran hijau pada bayi usia 6 bulan.
Apabila anemia pada bayi terjadi saat masih di bawah usia MPASI, berikan ASI lebih sering atau susu formula yang diperkaya dengan zat besi dan konsultasi dengan dokter.
Ibu disarankan tidak memberikan susu sapi atau minuman lainnya sampai bayi berusia 12 bulan agar konsumsi MPASI yang kaya nutrisi zat besi tidak terganggu.
Sumber:
Klikdokter. 2020. Waspada, Inilah Penyebab dan Gejala Anemia pada Bayi.
The Bump. 2020. Paleness in Babies.
Hello Motherhood. 2017. Signs of Anemia in an Infant.