Setelah menikah tentunya semua pasangan berharap dapat tinggal sendiri di rumah tanpa mertua atau saudara. Semua pasangan baru pasti berkeinginan untuk membina rumah tangga dengan bebas, tanpa ada intervensi dari orang lain. Sayangnya, tidak semua pasangan bisa memiliki kesempatan tersebut. Beberapa pasangan harus tinggal bersama dengan orang tua salah satu pihak, akibat kondisi tertentu.
Sebagai perempuan, tinggal dengan mertua terasa lebih seram dibanding film horror apapun. Tentu karena menjalani peran baru di lingkungan yang baru akan membutuhkan adaptasi. Apalagi bila tinggal dengan mertua yang memiliki kebiasaan atau nilai yang berbeda maupun tuntutan yang tinggi. Belum lagi rasa risih karena kurang leluasa tinggal bersama mertua.
BACA: Tips Berdamai dengan Mertua yang Bisa Bunda Lakukan
Selama menjalani proses tersebut, besar kemungkinan akan muncul konflik, baik dengan pasangan maupun mertua. Oleh karena itu, sebelum Bunda merencanakan tinggal dengan mertua, Bunda bisa cek tips agar akur dengan mertua, di bawah ini:
● Membuat batasan yang jelas
Tinggal dengan mertua tentunya memerlukan penyesuaian dalam menjalani hidup sehari-hari. Tiap rumah memiliki kebiasaan maupun rutinitas yang berbeda-beda, sehingga
Bunda perlu mengkomunikasikan beberapa kebiasaan atau batasan yang jelas saat nanti akan tinggal bersama. Memberi batasan yang jelas akan meminimalisir konflik serta menciptakan rasa nyaman bagi semua pihak.
Bicarakanlah mengenai privasi masing-masing, misalnya mengetuk kamar sebelum masuk, tidak membuka lemari atau laci tanpa ijin, dll. Bunda perlu membicarakan mengenai pembagian tugas-tugas rumah tangga, seperti setelah tinggal bersama, baju suami akan mulai dicuci oleh Bunda, areal kamar Akan dibersihkan oleh Bunda. Sebaiknya Bunda juga membicarakan mengenai tagihan bulanan atau biaya-biaya yang akan ditanggung oleh Bunda dan suami sebelum tinggal bersama mertua.
● Bersikap tegas, tetapi tetap lembut
Mertua tentunya lebih senior dalam hal mengurus rumah tangga ataupun mengurus anak kelak. Jangan heran jika nantinya dalam hidup berumah tangga, mertua akan banyak memberikan masukan dan pendapat sesuai dengan pengalamannya saat muda. Tentunya tidak semua saran dan masukan dari mertua masih relevan dan sesuai dengan nilai yang Bunda anut saat ini. Bunda bisa menolak dengan tegas namun dengan bahasa yang lebih halus agar tidak menyakiti hati mertua.
Terima dan dengar pendapat serta masukan mertua saat beliau menyampaikan. Jangan langsung menolak mentah-mentah secara keras agar tidak menimbulkan konflik. Bila mertua masih bersikeras dengan pendapatnya, Bunda bisa mengajak mertua untuk menemukan jalan tengah atau mencari pendapat lain dari orang yang lebih ahli di bidang tersebut.
● Beri perhatian lebih pada mertua
Bagaimanapun kini mertua Bunda kini telah menjadi orang tua Bunda sendiri. Dengan demikian, sayangi dan perhatikanlah mertua sama halnya dengan Bunda memperhatikan orang tua Bunda sendiri. Cobalah luangkan waktu Bunda untuk menemani mertua bercakap-cakap atau melakukan hobi bersama.
Memperhatikan mertua akan membuat hubungan Bunda dan mertua menjadi lebih dekat dan membuat mertua merasa disayang. Saling mengenal dan memperhatikan akan membuat hubungan lebih akur dan melunak. Saat hubungan kalian hangat, tentu saran Bunda akan lebih didengar, bahkan mertua bisa menjadi teman curhat yang enak loh!
● Buat mertua merasa dibutuhkan
Tentunya sebagai orang tua, mertua akan sangat senang jika merasa dibutuhkan. Bunda bisa sesekali menanyakan hal-hal tertentu pada mertua. Misalnya saja, Bunda bisa menanyakan tips cara merebus daging agar cepat empuk. Bunda juga bisa menanyakan resep-resep makanan khas kampung halaman mertua yang biasa dimasak. Dengan meminta saran atau pendapatnya akan membuat mertua merasa dibutuhkan dan membuatnya merasa hidup kembali.
● Jadilah diri sendiri
Tinggal dengan mertua tentunya membuat Bunda ingin menjadi menantu yang tampak sempurna dan pantas untuk dipinang oleh anaknya. Walaupun begitu, mencoba untuk menjadi sempurna dengan membahagiakan orang lain hanya akan membuat Bunda lelah fisik maupun mental. Memaksa untuk sempurna pun akan membuat Bunda tertekan dan berpotensi mengganggu hubungan dengan suami atau mertua.
Bunda bisa bersikap baik dan perhatian kepada mertua, tanpa berubah menjadi orang lain hanya demi disukai mertua. Cukup tunjukkan kualitas diri Bunda yang sesungguhnya. Jadilah diri sendiri, maka lama-kelamaan mertua akan memahami dan menerima Bunda apa adanya.
● Libatkan mertua dalam kegiatan Bunda
Setelah menikah, tentu rasanya ingin pacaran setiap saat dengan suami ya! Coba yuk untuk sesekali mengajak mertua jalan-jalan! Bunda bisa mengajak mertua untuk berbelanja bersama setiap minggu ke supermarket. Berbelanja bersama akan menjadi cara yang ampuh untuk mendekatkan diri dengan mertua. Selain itu, Bunda juga bisa mengajak mertua makan malam di luar sesekali bersama dengan suami. Dengan cara ini, mertua akan merasa dihargai keberadaannya dan tentunya senang karena diperhatikan.
● Beri informasi tentang kehadiran teman ke rumah
Tentunya saat tinggal dengan mertua, rumah yang dihuni tidak lagi hanya diisi oleh Bunda dan suami. Akan lebih baik jika Bunda menginformasikan sebelumnya kepada mertua jika Bunda akan kedatangan tamu. Tak lupa minta ijin dulu sebelumnya pada mertua bila ingin mengundang orang lain ke rumah ya.
Beritahu juga area mana yang akan Bunda gunakan agar semua pihak sama-sama nyaman. Sama halnya jika Bunda akan pergi dinas keluar kota. Ada baiknya Bunda tetap menginformasikan kepada mertua tentang rencana perjalanan Bunda agar mertua paham bahwa dirinya kini juga termasuk dalam orang penting di kehidupan Bunda.
Tinggal bersama mertua itu nano-nano! Manis, asem, asin, berjuta rasanya. Memang konflik akan tetap ada, tapi setidaknya Bunda bisa mencoba meminimalisirnya dengan tips-tips di atas. Selamat mencoba!
Sumber:
WomensWeb. 2019. 8 Ways You Can Deal With In-Laws Living With You While Remaining Stress Free
Brides. 2021. How to Live and Thrive With In-Laws
A Conscious Rethink. 2021. 13 Ways To Deal With Living With The In-Laws