Perut Bayi Bunyi, Ini Penyebabnya dan Penanganannya

Perut bayi bunyi bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya gerakan usus yang normal terjadi. Selain itu, ada juga kondisi lain yang bisa menyebabkan perut Si Kecil berbunyi. Nah, apa saja ya, Bun?

Sama seperti orang dewasa, perut bayi juga bisa berbunyi “krucuk-krucuk”. Namun, jangan terlalu panik dulu ya, Bun. Perut bayi bunyi nggak selalu menandakan adanya kondisi serius kok selama Si Kecil tidak mengalami keluhan lain. Jika perutnya berbunyi dan ia tampak tenang dan bisa makan, minum, atau beraktivitas seperti biasa, ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, ya.

Meski demikian, Bunda tetap perlu waspada dan harus tahu kapan keluhan perut berbunyi ini diperiksakan ke dokter. Soalnya, ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan perut bayi bermasalah. Hal ini umumnya akan membuat bayi menunjukkan gejala lain, seperti sakit perut, rewel, tidak mau menyusu, atau bahkan menangis hingga berjam-jam.

Penyebab dan Penanganan Perut Bayi Bunyi

Perut bayi yang tiba-tiba berbunyi sebenarnya normal dan umum terjadi, Bun. Hal ini biasanya disebabkan oleh pergerakan makanan di saluran pencernaan. 

Makanan yang dikonsumsi akan bercampur dengan cairan dan udara yang masuk ke saluran pencernaan, kemudian dicerna di usus. Proses inilah yang menimbulkan bunyi di perut. Jadi, tak heran jika bunyi krucuk-krucuk di perut biasanya terdengar setelah Si Kecil selesai menyusu atau makan. 

Selain itu, ada beberapa kondisi lainnya lho yang menyebabkan perut bayi bunyi, yaitu: 

1. Si Kecil sedang lapar

Sama seperti orang dewasa, perut bayi akan mengeluarkan suara ketika sedang lapar. Bunyi keroncongan saat lapar terjadi karena adanya kontraksi di dinding usus dan lambung serta penumpukan udara di dalamnya. 

Nah, pergerakan organ di dalam perut inilah yang menyebabkan suara gemuruh kecil pada perut. Bila perut bayi bunyi karena lapar, Bunda bisa segera memberinya ASI atau MPASI, ya. MPASI bisa diberikan ketika usia Si Kecil sudah mencapai 6 bulan.

2. Perlekatan ASI kurang tepat

Saat menyusui, Bunda perlu memperhatikan perlekatan puting dengan tepat di mulut bayi. Ini karena posisi perlekatan yang salah bisa membuat Si Kecil menelan lebih banyak udara daripada air susu atau ASI. Akibatnya, perut bayi jadi kembung dan lebih sering berbunyi.

Untuk mencegahnya, pastika Si Kecil tidak hanya menyusu pada puting, tetapi juga pada areola, ya. Usahakan agar puting masuk cukup jauh ke dalam mulut Si Kecil hingga bibirnya menutup area areola Bunda.

3. Konsumsi makanan yang menghasilkan gas

Apakah buah hati Bunda sudah mendapatkan MPASI? Nah, coba Bunda ingat-ingat, mungkin MPASI yang diberikan kepada Si Kecil mengandung gas, Bun. Beberapa jenis makanan yang mengandung gas ialah brokoli, kubis, kembang kol, bawang, dan kacang-kacangan.

Mengonsumsi makanan tersebut bisa menyebabkan perut bayi bunyi karena kembung. Tak jarang, bayi juga jadi lebih rewel, sulit tidur, tidak nafsu makan, serta gelisah karena rasa tidak nyaman di perutnya.

Tak perlu khawatir, Bun. Guna meredakan perut kembung dan mengeluarkan gas di saluran pencernaan, Bunda bisa membaringkan Si Kecil dengan posisi telentang, kemudian ayunkan kaki bayi seperti sedang mengayuh sepeda. Bunda juga bisa melakukan pijat ILU untuk membantu mengeluarkan gas berlebih di dalam perutnya.

4. Sembelit

Setelah lahir, bayi bisa buang air besar hingga 12 kali sehari. Frekuensi buang air besar akan berkurang setelah beberapa minggu, lalu meningkat lagi setelah bayi mulai bisa mengonsumsi makanan padat.

Nah, pada periode ini Bunda perlu memperhatikan pola buang air besar Si Kecil. Kalau jumlah kotoran di popoknya berkurang, tekstur feses keras dan kering, kemudian disertai perut bayi bunyi, mungkin saja ia mengalami sembelit. 

Sembelit sendiri umum terjadi ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat (MPASI). Namun, ini bukan hal yang perlu terlalu dikhawatirkan kok, Bun, karena biasanya sembelit bisa membaik dengan sendirinya.

Bunda bisa memberikan cukup ASI pada bayi. Selain itu, jika bayi sudah cukup umur untuk minum air putih, Bunda bisa cukupi konsumsi air putih Si Kecil. Jangan lupa juga usap lembut perut Si Kecil ya, Bun, untuk bantu merangsang pergerakan ususnya.

5. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah gangguan pencernaan saat bayi tidak dapat mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terkandung di dalam susu maupun produk olahan susu. Hal ini terjadi karena tubuh bayi tidak bisa menghasilkan laktase dengan cukup, yakni enzim yang berfungsi untuk mencerna laktosa pada susu.

Pada bayi yang memiliki intoleransi laktosa, gejala-gejala seperti sakit perut, diare, kembung, sembelit, mual, dan muntah, akan timbul beberapa menit setelah ia mengonsumsi produk olahan susu, salah satunya susu sapi. Nah, jika perut bayi bunyi disertai gejala di atas, segera periksakan Si Kecil ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat. 

Itulah beberapa penyebab perut bayi bunyi yang mungkin dialami Si Kecil. Umumnya, perut bayi yang berbunyi bukanlah kondisi yang serius selama tidak disertai gejala lain dan Si Kecil terlihat baik-baik saja.

Namun, jangan tunda ke dokter ya bila Bunda ragu dan khawatir dengan keluhan perut bayi bunyi. Terlebih, jika keluhan ini disertai dengan beberapa kondisi, seperti:

  • Demam
  • Diare yang berlangsung lebih dari 48 jam
  • Sembelit yang berlangsung selama beberapa hari
  • Bayi rewel dan menangis terus-menerus
  • Kelelahan
  • Perut keras
  • Penurunan berat badan

Bila Si Kecil mengalami perut bunyi yang disertai beberapa gejala di atas, segera konsultasikan kepada dokter melalui chat online untuk memastikan penyebab dan kondisi kesehatan pencernaan Si Kecil.

Sumber:

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Kementerian Kesehatan (2022). Teknik Menyusu yang Benar.

Pregnancy Birth & Baby Australia (2023). Constipation in Babies (0 to 1 Years).

Pregnancy Birth & Baby Australia (2022). Milk Allergy and Lactose Intolerance in Babies and Children.

Garone, S. Healthline (2021). How to Soothe Your Baby’s Tummy Troubles.

Henry, A. K. & Curran, E. J. Parents (2024). What Foods Cause Gas in Breastfed Babies?

Wisner, W. Parents (2023). How To Treat Stomach-Related Illnesses in Children.

Bonvissuto, D. WebMD (2024). Why Does My Stomach Growl?

WebMD (2023). Breastfeeding: How to Care for Your Nipples.

Harris, S. WebMD (2022). Infant Milk Allergy, Lactose Intolerance, or Something Else?

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *