Pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal seperti apa sih, Bun? Seiring dengan pertambahan usia anak, normal atau tidaknya pertumbuhan gigi bayi dapat dilihat dari bentuk serta ukuran giginya. Oleh karena itu, Bunda perlu memantau pertumbuhan gigi Si Kecil dan rutin memeriksakan kondisinya ke dokter gigi.
Gigi pertama atau gigi susu bayi umumnya mulai tumbuh pada usia 6–12 bulan. Jumlah gigi susu bayi ini nantinya akan berjumlah 20 saat anak berusia 3 tahun. Namun, proses pertumbuhan gigi bayi berbeda-beda ya, Bun. Hal ini normal terjadi kok, selama tidak ada keluhan yang mengganggu Si Kecil.
Hanya saja, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan nih, seperti gigi bayi yang sudah tumbuh dan muncul semenjak lahir, gigi tidak rata, miring, bahkan tidak bertumbuh sama sekali setelah usianya 1–2 tahun. Kondisi-kondisi tersebut bisa saja menandakan pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal.
Ini Tanda Pertumbuhan Gigi Bayi yang Tidak Normal
Bun, pasti tidak sabar kan melihat gigi susu Si Kecil tumbuh? Nah, ketika Si Kecil sedang memasuki usia tumbuh gigi, Bunda perlu memantau perkembangan giginya, ya.
Bayi yang mulai tumbuh gigi normalnya akan mengalami gusi bengkak, demam, sering memasukkan tangan ke mulut, rewel, senang menggigit, banyak mengeluarkan air liur, dan susah makan, yang akan membaik dengan sendirinya.
Sementara itu, pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal ditandai dengan hal berikut, Bun:
- Gusi bengkak yang tidak kunjung membaik
- Gigi rusak
- Bentuk rahang dan wajah yang tidak simetris
- Bentuk gigi dan ukurannya tidak rata, miring, atau bahkan tidak tumbuh dengan lengkap.
Nah, pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi berikut ini, Bun:
1. Kebiasaan mengisap jempol
Kebiasaan mengisap jempol bisa memberikan tekanan pada gigi atas dan bawah, sehingga menyebabkan pertumbuhan gigi bayi jadi tidak sejajar. Selain itu, rahang atas dan bawahnya juga bisa saja tidak sejajar, sehingga akan berpengaruh pada bentuk wajah anak.
2. Kista erupsi
Kista erupsi sendiri terjadi karena gigi yang tumbuh menyembul keluar dari gusi. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya gelembung kecil yang ada di atas gusi atau di atas gigi. Kista erupsi ini bukanlah kondisi yang berbahaya ya, Bun. Bahkan, gelembungnya bisa hilang sendiri dengan cepat.
3. Natal teeth
Natal teeth merupakan kondisi langka ketika gigi bayi sudah tumbuh sejak ia baru lahir. Natal teeth pada bayi ditandai dengan tumbuhnya dua gigi berukuran kecil di gusi bawah. Natal teeth dianggap tidak normal karena gigi susu ini belum berkembang sempurna. Bahkan, akar giginya pun lemah atau tidak ada akar sama sekali.
Tak perlu khawatir, Bun. Natal teeth bisa ditangani oleh dokter gigi dengan pilihan tindakan cabut gigi atau dibiarkan tumbuh, tergantung kondisinya.
4. Hypodontia
Pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal juga ditandai dengan beberapa gigi yang tak bisa tumbuh hingga usianya 13 bulan. Kondisi ini disebut dengan hypodontia, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan sebagian gigi bayi tidak tumbuh hingga ia dewasa.
Kondisi ini bisa menyebabkan anak jadi ompong, susah makan, dan susah belajar bicara. Pada beberapa kasus, hypodontia juga bisa saja menyebabkan kerusakan gusi dan pertumbuhan tulang rahang. Nah, untuk mencegah hal tersebut, anak yang memiliki kondisi hypodontia perlu penanganan dokter ya.
Penanganan Pertumbuhan Gigi yang Tidak Normal
Pertumbuhan gigi bayi yang tak normal umumnya bukanlah kondisi yang berbahaya bagi Si Kecil. Selama kondisinya kesehatan dan tumbuh kembangnya normal, bentuk gigi susu yang tidak normal seharusnya tidak jadi masalah serius. Nantinya, gigi susu bayi akan tanggal dan tumbuh gigi tetap atau permanen saat ia berusia 5–6 tahun.
Jika tanda pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal membuat Bunda khawatir, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter. Bunda juga bisa melakukan beberapa tips ini di rumah guna mendukung dan membantu Si Kecil selama ia mengalami fase tumbuh gigi, seperti:
- Tetap aktif memberi ASI atau susu formula pada bayi yang masih menyusu. Menyusui diketahui bisa membuat bayi relaks dan biasanya bayi ingin menyusu lebih lama saat tumbuh gigi.
- Berikan buah yang sudah dipotong kecil dan sudah didinginkan untuk mengurangi rasa nyeri pada gusinya ketika tumbuh gigi.
- Berikan teether berbahan karet untuk membantu mengatasi rasa gatal dan nyeri pada gusi serta merangsang pertumbuhan gigi.
- Jaga kebersihan gigi dan mulut bayi dengan rutin menyikat giginya secara benar, yaitu menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang tidak mengandung fluoride. Sikat gigi Si Kecil sebanyak 2 kali sehari.
- Pada bayi yang belum tumbuh gigi, bersihkan gusinya dengan kain bersih yang sudah dibasahi sebanyak 1 kali sehari.
Bunda juga bisa memberi obat antinyeri bila Si Kecil mengalami nyeri pada gusi atau gigi. Namun, selalu konsultasikan terlebih dulu dengan dokter melalui chat sebelum memberikan obat ke anak, ya.
Secara umum, kondisi pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal tidak selalu berdampak hingga ia dewasa. Meski demikian, Bunda perlu memeriksakan gigi anak secara rutin ke dokter gigi setiap 6–12 bulan sekali. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi dapat membantu memantau pertumbuhan gigi bayi dan mencegah terjadinya masalah gigi.
Sumber:
Kids Health, Nemours. Teething Tots.
Cleveland Clinic (2023). Hyperdontia.
Cleveland Clinic (2022). Hypodontia (Missing Teeth).
Cleveland Clinic (2022). Your Child’s First Dentist Visit: What Age and What to Expect.
Flo Health (2020). Baby Teeth Are Coming in Crooked: Surprising Causes and What to Do.
Iftikhar, N. Healthline (2021). What to Do If Your Teething Baby Has an Eruption Cyst.
Nunez, K. Healthline (2021). When to See a Dentist About Your Child’s Baby Teeth Not Coming In.
Grisgsby, L.L. Parents (2024). What Parents Should Know About Oligodontia (Missing Teeth).
Mitchell, K. & Durning, M. V. WebMD (2024). Teething – What You Should Know.
Weishaupt, J. WebMD (2024). What Are Natal Teeth?
WebMD (2024). Oral Health Problems in Children.
WebMD (2023). What to Know About Effects of Thumb Sucking on Teeth.