Merawat bayi prematur 7 bulan butuh perhatian dan usaha ekstra, Bun. Soalnya, bayi 7 bulan sebenarnya belum siap lahir karena organ tubuhnya masih berkembang dan belum berfungsi dengan sempurna.
Kelahiran prematur terjadi ketika usia bayi belum mencapai angka cukup bulan, yakni sebelum 37 minggu. Bayi yang lahir sebelum cukup bulan rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti berat badan lahir rendah (BBLR), penyakit kuning, dan infeksi. Inilah mengapa perawatan khusus perlu dilakukan untuk bayi prematur 7 bulan agar tumbuh kembangnya bisa optimal.
Tumbuh Kembang Bayi Prematur 7 Bulan
Bayi prematur 7 bulan umumnya sudah mengalami pembentukan organ yang sempurna. Hanya saja, fungsinya memang belum bekerja secara optimal. Makanya, 99% bayi prematur 7 bulan dilahirkan tanpa masalah kesehatan yang berbahaya.
Saat dilahirkan, bentuk bayi prematur 7 bulan juga akan seperti bayi yang cukup bulan karena bagian tubuhnya sudah lengkap. Akan tetapi, ukuran tubuhnya akan lebih kecil daripada bayi cukup bulan. Bayi prematur 7 bulan umumnya hanya memiliki bobot sekitar 1,8 kg dengan panjang kurang lebih 41–43 cm.
Selain ukurannya yang masih kecil, bayi prematur 7 bulan juga belum memiliki kuku tangan atau kaki yang sempurna, Bun. Umumnya, kuku bayi baru mulai terbentuk sehingga masih terlihat sangat kecil. Namun, di kepala bayi sudah tampak beberapa helai rambut untuk mengganti lanugo, yaitu bulu halus yang tumbuh saat masih dalam kandungan.
Meski matanya sudah terbentuk dengan sempurna, bayi prematur 7 bulan masih terlalu sensitif terhadap cahaya. Inilah yang membuat bayi kesulitan untuk membuka mata dan melihat sekelilingnya. Tulangnya juga masih cukup lunak dan belum sekuat bayi yang sudah cukup bulan.
Cara Merawat Bayi Prematur 7 Bulan
Setelah dilahirkan, bayi prematur 7 bulan perlu menjalani perawatan di rumah sakit lebih lama daripada bayi yang sudah cukup bulan. Biasanya, bayi perlu dirawat selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Di rumah sakit, bayi akan dirawat di neonatal intensive care units (NICU). Ia akan dimasukkan ke inkubator agar suhu tubuhnya tetap hangat. Selama dirawat, dokter juga akan memantau organ vital bayi serta tumbuh kembangnya.
Berbeda dengan bayi cukup bulan, bayi prematur 7 bulan biasanya belum bisa menyusu. Ini karena otot-otot di area mulutnya belum cukup kuat untuk melekatkan puting dan mengisapnya. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairannya, bayi akan diberikan ASI melalui tabung makanan.
Bila berat badannya sudah naik dan tidak ada masalah kesehatan apa pun, bayi akan diperbolehkan untuk pulang, Bun. Nah, setelah pulang ke rumah, beberapa cara di bawah ini bisa dilakukan untuk merawat bayi prematur 7 bulan:
- Lakukan metode kanguru atau skin to skin untuk membuat bayi nyaman dan hangat, sekaligus meningkatkan produksi ASI.
- Perhatikan jadwal menyusu bayi, yaitu 8–10 kali sehari, dan jangan tunggu sampai lebih dari 4 jam ke waktu menyusu berikutnya.
- Pastikan bayi mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup.
- Pastikan bayi tidur dalam posisi telentang dan tidak miring atau tengkurap karena bisa berisiko mengalami sudden infant death syndrome (SIDS).
- Perhatikan perkembangan mata bayi karena bayi prematur 7 bulan banyak yang mengalami mata juling.
- Pantau perkembangan telinga bayi, misalnya dengan membuat suara di sekitarnya, untuk memastikan bayi bisa meresponsnya.
- Jangan biarkan bayi berada di dekat orang sakit, apalagi yang menderita infeksi, karena rentan tertular.
- Hindarkan bayi berada di kerumunan yang ramai.
- Pastikan bayi mendapatkan imunisasi karena bisa mencegah berbagai penyakit.
Selama 2 tahun pertama, tumbuh kembang bayi prematur 7 bulan umumnya tidak sama dengan bayi yang cukup bulan. Tumbuh kembangnya bisa lebih lambat sehingga sering kali bayi prematur terlihat lebih kecil daripada anak seusianya.
Karena bisa berjalan lebih lambat, tumbuh kembang bayi prematur 7 bulan perlu selalu dipantau, Bun. Oleh karena itu, Bunda perlu membawa bayi untuk kontrol secara rutin ke dokter. Dengan begitu, setiap perkembangan bayi, seperti ketika mulai bisa tengkurap atau duduk, selalu terpantau.
Sumber
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2024). Sehat Negeriku. Merawat Bayi Prematur.
Australian Government Department of Health and Aged Care (2022). Pregnancy Birth & Baby. Premature Baby.
Mayo Clinic (2024). Diseases & Conditions. Premature Birth.
Fuchs, L., & Ben-Joseph, E. KidsHealth (2023). For Parents. Caring for Your Premature Baby at Home.
Jones, K. Family Doctor (2022). Family Health. Caring for Your Premature Baby.
Iftikhar, N. Healthline (2021). What to Expect When Your Baby Is Born at 32 Weeks.
Iftikhar, N. Healthline. Premature Baby Survival Rates.