Mengenal West Syndrome, Kondisi Langka yang Terjadi pada Bayi

West syndrome adalah salah satu jenis epilepsi atau kejang yang sangat jarang terjadi pada bayi, tetapi cukup serius. Penyakit ini umumnya lebih banyak menyerang bayi berusia sekitar 4–8 bulan, Bun. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berpotensi membuat tumbuh kembang Si Kecil terganggu. 

Pernah dengar tentang West syndrome nggak, Bun? Sindrom ini memang jarang terdengar karena sangat langka karena hanya terjadi pada sekitar 1–5 dari 10.000 bayi. West syndrome merupakan salah satu jenis epilepsi yang bisa menimpa bayi, Bun. 

Nah, bayi yang mengalami West syndrome biasanya akan mengalami kejang secara tiba-tiba, terutama setelah ia bangun tidur. Umumnya, kejang ini hanya berlangsung selama beberapa detik, tetapi bisa terjadi berkali-kali. Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat sangatlah penting guna mencegah kerusakan otak pada bayi yang mengalaminya. 

Ini Lho Penyebab dan Faktor Risiko West Syndrome 

West syndrome adalah kondisi yang jarang terjadi. Namun, kondisi ini bisa terjadi di tahun pertama kehidupan bayi, terutama antara usia 4–8 bulan. Perlu diketahui, sindrom ini juga lebih sering terjadi pada bayi laki-laki lho. 

Penyakit ini terjadi akibat adanya kerusakan atau kelainan pada otak yang sudah ada sejak lahir atau didapatkan setelah lahir, seperti cedera atau infeksi. Selain itu, sindrom ini juga bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau gangguan metabolisme.  

Namun, pada beberapa kasus, penyebab west syndrome pada bayi tidak diketahui secara pasti, Bun. Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan Si Kecil ke dokter ya. 

Apa Saja Gejala West Syndrome

Seperti yang sudah disebutkan di atas, west syndrome ditandai dengan kejang yang terjadi setelah bayi bangun tidur. Kejang yang dialami oleh Si Kecil biasanya hanya berlangsung selama 1–2 detik, tetapi bisa berulang hingga beberapa menit. 

Selama mengalami kejang, tubuh Si Kecil akan menjadi kaku atau menegang. Tubuhnya juga bisa membungkuk ke depan, kepala ditekuk ke belakang dengan lengan dan kaki diluruskan, serta gerakan kecil di leher atau bagian tubuh lainnya. 

Selain kejang, bayi yang mengalami west syndrome juga akan mengalami gejala lainnya, seperti: 

  • Rewel atau menangis selama atau setelah kejang 
  • Tidak mau menyusu 
  • Pola tidur berubah, misalnya lebih banyak tidur di siang hari dan terjaga di malam hari 
  • Tatapan kosong
  • Tumbuh kembang melambat  
  • Kesulitan saat belajar duduk, berguling, atau berbicara

Bunda, jika Si Kecil menunjukkan gejala west syndrome seperti yang sudah disebutkan di atas, segera bawa ia ke dokter ya. Hal ini penting dilakukan agar Si Kecil bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Pasalnya, jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa berdampak buruk pada perkembangan otak bayi. 

Begini Penanganan Bayi yang Mengalami West Syndrome 

Sebenarnya, kejang bisa berhenti saat Si Kecil berusia 4 tahun, Bun. Namun, bayi yang mengalami west syndrome bisa mengalami kekambuhan kejang hingga dewasa lho. Makanya, penanganan west syndrome harus segera dilakukan, Bun. 

Penanganan west syndrome pada bayi bertujuan untuk mengendalikan atau menghentikan kejang, serta membantunya untuk tumbuh dan berkembang secara normal. Untuk mengatasi kondisi ini, dokter bisa memberikan obat-obatan, Bun.

Selama kejang, Si Kecil rentan sekali mengalami cedera lho, Bun. Oleh karena itu, pertolongan pertama sangat dibutuhkan guna mencegah terjadinya cedera pada Si Kecil.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan saat Si Kecil kejang:  

  • Pindahkan Si Kecil ke tempat yang aman dan nyaman.
  • Jangan menahan tubuh Si Kecil saat kejang
  • Jauhkan Si Kecil dari benda-benda yang berbahaya.
  • Longgarkan pakaian, terutama pada bagian lehernya, untuk membantu pernapasan. 
  • Temani Si Kecil sampai kejangnya berhenti dan ia kembali sadar. 
  • Letakkan sesuatu yang empuk, seperti bantal di bawah kepala Si Kecil selama kejang berlangsung. 
  • Setelah kejang berakhir, miringkan tubuh Si Kecil ke salah satu sisi untuk menghindari kemungkinan tersedak.
  • Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut Si Kecil ya. 
  • Hitung durasi kejang sampai benar-benar berhenti menggunakan jam atau stopwatch.

Bun, jika kejang yang dialami Si Kecil berlangsung lebih dari 5 menit, segera panggil bantuan medis dari IGD atau fasilitas kesehatan terdekat ya. Hal ini penting dilakukan agar kondisinya bisa membaik dan tidak terjadi komplikasi yang berbahaya.

Sumber: 

Smith, et al. NCBI Bookshelf (2024). Infantile Epileptic Spasms Syndrome (West Syndrome).

Better Health Channel Australia (2023). Epilepsy – First Aid and Safety. 

Centers for Disease Control and Prevention (2024). Epilepsy. First Aid for Seizures.

National Health Service UK (2023). Health A to Z. What To Do If Someone Has a Seizure (Fit). 

Cedars Sinai (2025). West Syndrome.

Children’s Hospital of Philadelphia (2025). Search Conditions. Infantile Spasms Syndrome (West Syndrome).

The Royal Children’s Hospital Melbourne Australia. Infantile Spasms.

Child Neurology Foundation (2021). Infantile Spasms.

Epilepsy Foundation (2024). Infantile Spasms West Syndrome. 

Healthy Children, The American Academy of Pediatrics (2025). Infantile Spasms: Symptoms, Causes & Treatment.

Healthline (2022). Infantile Spasms (West Syndrome).

Kids Health (2023). Epilepsy In Children. Seizure First Aid In Children.

MedicineNet (2025). What Is West Syndrome?

Patient (2022). West Syndrome.

Verywell Health (2024). An Overview of West Syndrome.

WebMD (2024). West Syndrome.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *