Awasi Gerakan Bayi
Pada usia ini, bayi sudah mulai dapat merangkak ataupun berjalan merambat. Ibu sebaiknya memerhatikan pergerakan si Kecil dengan baik karena bisa jadi ia akan mengikuti ibu karena rasa ingin tahunya yang besar terhadap apa yang akan dilakukan ibu.
Ibu bahkan disarankan untuk “memagari” area tertentu seperti tangga ataupun dapur agar bayi tidak bermain di area tersebut. Sebab bayi bisa saja menarik barang yang ada di area tersebut atau menarik kabel yang dilihatnya. Jadi perhatikan pergerakannya dan hindari menaruh benda yang bisa membahayakan keselamatan bayi.
Jauhi Benda-benda Berbahaya dari Jangkauan Bayi
Baterai, kancing, obat, atau mainan kecil sebaiknya dijauhkan dari jangkauan bayi karena bayi bisa saja memasukkan barang-barang tersebut ke mulutnya. Ini benar-benar harus ibu perhatikan karena barang-barang yang tertelan bisa saja menghambat pernapasannya dan ini bisa membahayakan nyawa bayi.
Perhatikan Pemberian Susu
Meski bayi sudah MPASI, ibu tetap harus memerhatikan pemberian susu ASI kepada si Kecil dengan baik. Hal ini karena sumber gizi bayi usia 8 bulan 60-70 persennya masih berasal dari ASI atau susu formula.
Disarankan untuk memberikan ASI atau susu formula sebanyak 4-5 kali dalam sehari dengan jarak menyusu 4 jam sekali. Jika memberikan ASI, pastikan si Kecil benar-benar merasa kenyang. Namun bila ibu memberikan susu formula, pastikan takarannya pas atau sesuai dengan arahan dokter. Di usia ini, biasanya takaran susu formula yang direkomendasikan sekali menyusu yaitu 200–220 ml.
Perhatikan Menu MPASI
Saat usianya memasuki 8 bulan, bayi umumnya sudah bisa mengonsumsi MPASI dengan tekstur yang lebih padat. Di usia ini, biasanya bayi dapat makan MPASI sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Pada usia ini pula, ibu sudah mulai bisa memperkenalkan finger food kepadanya.
Bayi sudah dapat memegang sesuatu dengan baik sehingga pemberian finger food dapat membantu melatih keterampilan motorik halus sekaligus kemampuan menggigit dan mengunyah makanan. Ibu bisa memberikan finger food berupa buah atau sayur yang telah di kukus dengan tekstur yang lunak.
Meski bayi sudah memiliki kemampuan mengunyah lebih baik, ibu tetap harus memerhatikannya dengan baik saat si Kecil sedang makan. Hal ini untuk menghindari bayi dari tersedak.
Pada masa ini, ibu harus tahu bahwa bayi rentan untuk mengalami sembelit ataupun diare karena pengaruh asupan makanan yang dikonsumsi si Kecil mulai beragam. Jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter saat si Kecil mengalami diare ataupun sembelit pada periode ini.