Kejang tanpa demam yang dialami anak tentunya membuat para orang tua panik dan khawatir, Bun. Sebab, kejang ini bisa terjadi tiba-tiba tanpa adanya demam, padahal biasanya kejang terjadi karena hal itu. Jadi, apakah berbahaya jika anak kejang tanpa demam? Yuk, ketahui jawabannya dalam artikel ini, Bunda!
Kejang merupakan kondisi ketika aktivitas listrik otak mengalami gangguan di sebagian atau seluruh area otak. Umumnya, kondisi ini ditandai dengan gerakan yang tidak terkendali atau penurunan kesadaran.
Nah, pada anak, kejang biasanya terjadi akibat demam, Bun. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan step atau febrile seizure. Namun, nyatanya, anak pun bisa mengalami kejang tanpa demam sebelumnya. Kondisi ini bisa disebut dengan afebrile seizure.
Berbagai Penyebab Kejang Tanpa Demam
Kejang yang terjadi pada anak memang biasanya dikaitkan dengan demam, Bun. Namun, Bunda perlu bahwa ada penyebab kejang lainnya selain demam. Nah, beragam penyebabnya adalah:
1. Dehidrasi
Dehidrasi atau kekurangan cairan bisa menjadi salah satu penyebab kejang tanpa demam pada anak, Bun. Ini karena kekurangan cairan berarti kekurangan elektrolit dalam tubuh juga, Bun.
Perlu diketahui, elektrolit berperan penting untuk membuat organ tubuh berfungsi dengan baik, termasuk otak. Jadi, ketika kadar elektrolit kurang dalam tubuh, anak bisa mengalami kejang tanpa demam.
2. Infeksi otak
Salah satu penyebab kejang tanpa demam yang cukup sering terjadi pada anak-anak adalah infeksi otak. Ini karena infeksi otak, seperti ensefalitis atau meningitis, bisa mengganggu aktivitas listrik di otak, Bun, sehingga terjadi kejang.
Infeksi otak memang bisa menimbulkan demam sebelum kejang, Bun.
3. Epilepsi
Epilepsi merupakan kejang yang terjadi berulang akibat adanya gangguan aktivitas listrik di otak, Bun. Kondisi ini memang sering dikaitkan dengan kejang tanpa demam pada bayi, Bun. Kejang karena epilepsi bisa terjadi hingga lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
4. Cedera kepala
Penyebab kejang tanpa demam pada anak yang juga sering terjadi adalah cedera kepala. Ini karena cedera kepala bisa mengakibatkan aktivitas listrik di otak terganggu, makanya terjadilah kejang.
Namun, tidak semua kejang tanpa demam akan langsung terjadi, Bun. Ada juga yang terjadi setelah beberapa bulan bahkan tahun, Bun. Oleh karena itu, Bunda perlu mencatat atau mengingat apabila Si Kecil mengalami kecelakaan yang mengenai kepala.
5. Gangguan elektrolit
Gangguan elektrolit merupakan kondisi ketika kadar elektrolit, seperti natrium dan kalsium, di dalam tubuh tidak seimbang, Bun, bisa terlalu tinggi ataupun rendah. Nah, ketika kondisi ini terjadi, Si Kecil bisa saja mengalami kejang. Meski bisa terjadi pada usia berapa pun, kejang ini biasanya terjadi setelah usia 12 bulan.
Selain berbagai penyebab di atas, kejang tanpa demam lebih berisiko terjadi apabila anak memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami kejang atau epilepsi, Bun
6. Tumor otak
Walaupun jarang terjadi, tumor otak juga bisa menjadi penyebab kejang tanpa demam. Saat muncul di otak, jaringan tumor bisa menekan jaringan otak di sekitarnya. Akibatnya, aktivitas listrik di dalam otak terganggu sehingga menyebabkan kejang tanpa demam. Meski begitu, kondisi ini tergolong jarang terjadi Bun.
Langkah Pertolongan Pertama Kejang Tanpa Demam
Saat mengalami kejang, Si Kecil berada dalam kondisi tidak sadarkan diri. Tubuhnya menegang dengan mata yang berputar ke atas, Bun. Kaki dan tangannya juga biasanya menyentak-nyentak ke lantai. Selama kejang ini berlangsung, sebaiknya Bunda jangan panik berlebihan dan segera melakukan pertolongan pertama.
Adapun beberapa langkah pertolongan pertama kejang tanpa demam yang bisa Bunda lakukan dengan tepat adalah:
- Letakkan anak di lantai dan berikan bantal tipis di bawah kepalanya.
- Jauhkan anak dari benda-benda di sekitarnya, terutama yang tajam, agar anak tidak terkena dan cedera.
- Posisikan badan anak menyamping untuk mencegah anak tersedak
- Longgarkan pakaian yang digunakan anak di sekitar leher atau kepalanya
- Jangan menghentikan gerakan kejang anak.
- Jangan meletakkan benda apapun di dalam mulutnya.
Setelah pertolongan pertama dilakukan, Bunda bisa menunggu Si Kecil sampai sadar sepenuhnya ya. Bunda juga sebaiknya tidak meninggalkan Si Kecil sendiri saat belum sadar. Apabila Si Kecil memilih tertidur, biarkan ia istirahat.
Meski umumnya bukan kondisi yang berbahaya, Bunda tetap perlu membawa Si Kecil ke dokter apabila kejang tanpa demam berulang 2 kali bahkan lebih, atau berlangsungnya lebih dari 5 menit. Dengan begitu, penanganan bisa segera dilakukan.
Sumber
National Institutes of Health (NIH) (2025). National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Epilepsy and Seizures.
National Health Services U.K (2025). Nottingham and Nottinghamshire. Seizures.
Children’s Health Queensland (2024). For Health Professional. First Afebrile Seizure – Emergency Management in Children.
Mayo Clinic (2023). Diseases & Conditions. Epilepsy.
Pitone, M. Kids Health (2024). For Parents. How to Handle a Seizure.
Sing Health (2024). Convulsion Without Fever.
Verywell Health (2024). Why Seizures Happen After Head Trauma.