Imunisasi bayi adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil sejak dini. Melalui pemberian imunisasi yang lengkap dan tepat waktu, risiko bayi terkena penyakit menular berbahaya, seperti polio, bisa berkurang. Si Kecil pun bisa bertumbuh dan berkembang dengan sehat.
Imunisasi sering menjadi perbincangan di kalangan orang tua, terutama bagi pasangan yang baru memiliki anak. Tidak sedikit yang merasa ragu atau bahkan takut, karena banyaknya informasi simpang siur mengenai efek samping dan keamanan imunisasi. Padahal, imunisasi telah terbukti aman dan sangat efektif lho untuk mencegah berbagai penyakit serius yang bisa menyebabkan komplikasi pada anak.
Tak hanya itu, imunisasi bayi juga mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan generasi yang sehat dan bebas penyakit menular. Dengan memberikan imunisasi secara lengkap sesuai usia anak, penyebaran penyakit menular pun dapat berkurang.
Manfaat Imunisasi Bayi yang Tidak Boleh Dilewatkan
Bunda dan Ayah, perlu diketahi bahwa imunisasi bukan hanya sekadar rutinitas lho. Ada banyak alasan penting kenapa Si Kecil harus mendapat imunisasi sejak bayi dan semuanya demi masa depannya yang sehat. Yuk, kenali manfaat utama imunisasi untuk Si Kecil berikut ini:
1. Mencegah penyakit berbahaya
Imunisasi bayi merupakan tameng utama agar Si Kecil terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya, seperti hepatitis B, tuberkulosis, polio, tetanus, batuk rejan, campak, hingga rubella. Penyakit-penyakit tersebut bisa menyerang kapan saja dan berdampak besar pada kesehatan anak.
Nah, dengan imunisasi yang lengkap dan tepat waktu, Bunda dan Ayah sudah memberikan perlindungan ekstra supaya Si Kecil bisa tumbuh sehat tanpa terserang penyakit-penyakit tersebut.
2. Mengurangi risiko komplikasi serius
Tahukah Bunda, beberapa penyakit tertentu yang kerap menyerang bayi bisa menimbulkan komplikasi berat, seperti radang paru-paru, kebutaan, kecacatan, bahkan mengancam nyawa buah hati.
Misalnya, campak bisa menyebabkan radang otak, sedangkan polio bisa menyebabkan kelumpuhan. Itulah sebabnya imunisasi sangat penting, karena bisa membantu mencegah terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan.
3. Membentuk kekebalan tubuh sejak dini alami
Bayi umumnya memiliki sistem imun tubuh yang belum terbentuk sempurna, sehingga terkadang tubuh belum kuat untuk melawan virus penyebab penyakit tertentu. Nah, imunisasi akan membuat tubuh bayi membentuk antibodi secara alami tanpa harus terkena penyakitnya terlebih dahulu.
Jadi, apabila suatu waktu ada kuman penyakit atau virus yang menyerang, tubuh Si Kecil pun sudah siap melawan karena antibodinya sudah terbentuk. Hal Ini membuat Si Kecil tidak gampang sakit dan bisa bebas bermain, belajar, dan tumbuh ceria sesuai usianya.
4. Melindungi anak-anak lain dan orang di sekitar
Semakin banyak anak yang memperoleh imunisasi, semakin kecil pula kemungkinan wabah penyakit menular terjadi di lingkungan sekitar keluarga Bunda. Dengan begitu, bukan cuma Si Kecil saja yang terlindungi, tetapi juga bayi lain yang belum cukup umur untuk diimunisasi atau orang-orang di sekitar yang daya tahan tubuhnya lemah.
5. Memberikan rasa tenang untuk orang tua
Ketika Bunda dan Ayah memenuhi jadwal imunisasi bayi sesuai dengan usia Si Kecil, tentu ada rasa tenang karena sudah memberikan perlindungan terbaik bagi buah hati. Bunda dan Ayah pun tidak perlu was-was berlebihan saat ada wabah penyakit menular karena Si Kecil sudah punya benteng perlindungan di tubuhnya.
Jadwal Imunisasi Bayi yang Perlu Diperhatikan
Agar perlindungan bagi Si Kecil optimal, penting untuk mengikuti jadwal imunisasi bayi buku KIA yang sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jadwal ini dirancang khusus agar antibodi pada tubuh bayi terbentuk secara maksimal di masa-masa penting pertumbuhan dan perkembangannya.
Berikut adalah jadwal imunisasi dasar yang perlu Bunda dan Ayah perhatikan sejak bayi lahir sampai usia 18 bulan:
- Usia 0 bulan: vaksin hepatitis B diberikan sebelum bayi berusia 24 jam
- Usia 1 bulan: vaksin BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis dan vaksin polio tetes pertama
- Usia 2, 3, dan 4 bulan: vaksin DPT (difteri, pertusis/batuk rejan, tetanus), Hib (Haemophilus influenzae tipe b), polio tetes atau suntik, dan hepatitis B lanjutan.
- Usia 6 bulan: vaksin polio dosis 4
- Usia 9 bulan: imunisasi campak atau MR (measles rubella) untuk mencegah campak dan rubella
- Usia 12–18 bulan: imunisasi meliputi vaksin DTP, polio, MR (ulangan/booster), Hib, PCV (pneumokokus), dan rotavirus.
Selain imunisasi dasar yang sudah disebutkan di atas, ada pula beberapa imunisasi tambahan yang disarankan untuk perlindungan ekstra, seperti vaksin influenza, rotavirus, dan PCV. Jadwalnya bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi kesehatan atau risiko tertentu pada bayi.
Selain itu, vaksin booster juga akan diberikan untuk memastikan perlindungan tubuh anak tetap maksimal karena kekebalan beberapa vaksin bisa menurun seiring waktu. Oleh karena itu, selalu konsultasikan ke dokter tentang jadwal imunisasi bayi dan juga booster sesuai kebutuhan Si Kecil. Pastikan juga Bunda selalu memiliki catatan imunisasi bayi supaya tidak lupa dan terlewat.
Jika ada jadwal imunisasi yang terlewat, jangan khawatir, Bunda dan Ayah tetap bisa mengejar ketertinggalannya kok. Langsung saja konsultasikan dengan dokter tentang pemberian imunisasi selanjutnya, efek samping, atau hal apa pun yang ingin diketahui. Dengan imunisasi yang lengkap dan tepat waktu, Si Kecil akan tumbuh sehat, kuat, dan riang.
Sumber:
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2023). Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022). Sudah Lengkap? Ini Daftar Imunisasi untuk Bayi yang Baru Lahir.
National Health Service UK (2025). NHS Inform. Immunising Your Baby.
National Health Service UK (2023). Why Vaccination is Important and The Safest Way to Protect Yourself.
U.S. Centers for Disease Control and Prevention (2024). Reasons to Vaccinate.
World Health Organization (2025). Immunization Coverage.