Bintik Putih pada Bayi seperti Nanah, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

bintik putih pada bayi seperti nanah, diary bunda

Bintik putih pada bayi seperti nanah sering membuat para ibu khawatir, terutama jika muncul pada kulit bayi yang sebelumnya tampak sehat. Meski biasanya terjadi karena infeksi ringan, kondisi ini juga bisa menandakan adanya gangguan kesehatan serius. Oleh karena itu, yuk ketahui apa saja penyebabnya, serta bagaimana mengatasinya!

Bintik putih pada bayi yang menyerupai nanah biasanya ditemui di wajah, tubuh, atau area lipatan kulit. Tergantung pada penyebabnya, bintik putih yang muncul bisa disertai dengan gejala lainnya, seperti gatal atau kemerahan di kulit sekitar bintik.

Perlu diketahui, kulit bayi memang masih sangat sensitif, sehingga mudah mengalami masalah, seperti bintik, ruam, atau benjolan. Daya tahan tubuhnya pun belum kuat melawan kuman, seperti bakteri, virus, maupun jamur, jadi infeksi lebih mudah terjadi. Selain itu, iklim tropis yang lembap di Indonesia meningkatkan risiko munculnya masalah kulit pada bayi.

Penyebab Bintik Putih pada Bayi Seperti Nanah

Bintik putih pada bayi seperti nanah memang sering membuat Bunda khawatir, apalagi jika muncul secara tiba-tiba. Nah, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan munculnya bintik putih seperti nanah pada bayi:

1. Milia

Milia adalah bintik putih kecil berukuran sekitar 1–2 milimeter yang biasanya muncul di wajah bayi, terutama di hidung, pipi, dagu, atau sekitar mata. Milia disebabkan oleh sel-sel kulit mati atau keratin yang terjebak di bawah permukaan kulit, bukan akibat infeksi atau peradangan. 

Bintik milia ini tidak menular, tidak nyeri, dan tidak menyebabkan gatal, Bun. Milia pada bayi sering disebut juga “jerawat susu” meski sebenarnya tidak berhubungan dengan ASI atau susu formula. Kondisi ini sangat umum pada bayi baru lahir dan biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa minggu tanpa perlu pengobatan khusus.

2. Impetigo

Impetigo merupakan infeksi kulit akibat bakteri, terutama Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Gejalanya berupa bintik kecil yang berkembang menjadi lepuhan berisi cairan kekuningan mirip nanah. Kemudian, lepuhan ini akan pecah dan membentuk kerak berwarna kuning madu. 

Impetigo mudah menular melalui kontak kulit atau barang yang terkontaminasi. Infeksi ini lebih sering terjadi di sekitar mulut dan hidung, tetapi bisa juga muncul di bagian tubuh lainnya. Jika tidak ditangani dengan baik, impetigo bisa menyebar lebih luas atau menimbulkan komplikasi, sehingga perlu pengobatan dari dokter.

3. Folikulitis

Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut yang biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau jamur. Kondisi ini menyebabkan bintik-bintik putih atau kuning yang tampak seperti jerawat kecil berisi nanah. Folikulitis bisa muncul di kulit kepala, leher, paha, bokong, atau area lain yang sering berkeringat atau bergesekan. 

Pada bayi, folikulitis sering dipicu oleh keringat berlebih atau kulit yang terlalu lembap. Meski kasus ringan bisa sembuh sendiri, folikulitis yang meluas atau terasa nyeri sebaiknya diperiksa oleh dokter.

4. Infeksi jamur

Infeksi jamur pada kulit bayi, seperti kandidiasis, bisa menyebabkan bintik-bintik putih atau kekuningan berisi cairan. Area yang sering terkena adalah lipatan kulit, bokong, leher, dan ketiak, terutama jika sering lembap atau jarang dibersihkan. 

Infeksi jamur biasanya disertai kulit kemerahan, ruam, bahkan terasa perih atau gatal, walaupun bayi belum dapat mengungkapkan rasa tidak nyaman ini. Penanganan dengan obat antijamur biasanya diperlukan jika infeksi jamur terjadi.

5. Jerawat bayi (acne neonatorum)

Jerawat bayi adalah kondisi munculnya bintik putih atau kemerahan di wajah bayi, khususnya di pipi, dahi, dan dagu. Biasanya terjadi pada bayi usia 2–6 minggu. Penyebab jerawat bayi belum sepenuhnya diketahui, tetapi diduga berkaitan dengan pengaruh hormon dari ibu selama kehamilan. 

Jerawat bayi ini biasanya tidak berisi nanah kental, tidak menyebabkan nyeri, dan tidak menular. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dalam beberapa minggu.

Cara Mengatasi Bintik Putih pada Bayi seperti Nanah di Rumah

Penanganan bintik putih pada bayi yang ringan umumnya cukup dilakukan di rumah dengan menjaga kebersihan kulit. Berikut tips mengatasi bintik putih pada Si Kecil yang bisa dilakukan oleh Bunda:

  • Mandikan bayi secara rutin dan pastikan kulitnya benar-benar kering sebelum dipakaikan baju.
  • Hindari memencet atau menggaruk bintik untuk mencegah infeksi yang lebih parah.
  • Gunakan pakaian bayi yang longgar dan menyerap keringat.
  • Ganti popok secara teratur dan bersihkan area lipatan kulit setiap mandi.
  • Jangan gunakan obat atau salep secara sembarangan tanpa saran dokter.
  • Jaga kebersihan lingkungan bayi dan selalu cuci tangan sebelum menyentuhnya.

Umumnya, bintik putih pada bayi seperti nanah bisa diatasi dengan cara di atas, Bun. Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu melalui chat bersama dokter, untuk memastikan apa penyebabnya dan bagaimana penanganannya.

Namun, apabila bintik putih pada bayi tampak memburuk atau disertai keluhan lain, seperti demam, bayi menjadi rewel, meluasnya bintik ke bagian tubuh lain, serta keluar nanah dengan bau tidak sedap, segeralah konsultasikan ke dokter ya. Dengan begitu, kondisi Si Kecil bisa dipastikan dan penanganan pun bisa segera dilakukan.

Sumber

National Health Services U.K (2024). Health A to Z. Rashes in Babies and Children.

National Health Services U.K (2024). Pregnancy. Your Newborn Baby.

Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Milia.

Mayo Clinic (2023). Diseases & Conditions. Impetigo.

Klass, S. Mayo Clinic (2022). Parenting, Kids, & Teens. Common Skin Conditions in Babies.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *