Meski sudah berhati-hati, tapi kepala anak sering terbentur, baik saat bermain ataupun saat melakukan aktivitas lain. Sebagian besar trauma kepala umumnya ringan dan tidak menyebabkan brain injury atau menimbulkan gejala sisa yang menetap. Namun walaupun kemungkinannya kecil, beberapa trauma kepala dapat mengancam nyawa sehingga penting mengetahui tanda-tanda yang harus diwaspadai agar Bunda dapat segera mencari pertolongan medis yang tepat.
Berikut petunjuk yang bisa dilakukan saat kepala anak terbentur.
Periksa Kondisi Anak
Kepala anak terantuk perabot saat jatuh. Ia langsung menangis. Namun setelah berhenti menangis ia tampak sehat saja. Apakah tetap harus dibawa ke rumah sakit? Dibanding dengan badannya, ukuran kepala anak memang terlihat lebih besar dan tidak seimbang. Apalagi kemampuannya bergerak masih belum sempurna sehingga ia lebih berisiko jatuh.
Yang perlu diperhatikan ketika kepalanya terantuk adalah seberapa kuat benturan yang terjadi. Semakin kencang, semakin tinggi kemungkinan akan berpengaruh terhadap otaknya. Jadi walaupun anak terlihat sehat, Bunda perlu terus mengamati kondisi anak dengan cermat.
Segera bawa ke rumah sakit jika satu dari daftar berikut ini terjadi:
- Sakit di kepala yang lama-lama bertambah sakit
- Mual dan muntah berkali-kali
- Terlihat bingung
- Langsung tertidur dan tidak bangun walaupun sudah dibangunkan
- Menjadi tidak bisa melihat, atau melihat benda seperti ada bayangan
- Kaki dan tangan tidak bisa digerakkan, dan menjadi seperti kesemutan
- Kejang
- Demam yang semakin lama semakin tinggi
- Bagian sebelah kepala ada benjol besar
Jadi terus waspada dan dampingi anak terus setelah terbentur, ya, Bun.
Periksa Kesadaran
Ketika kepala anak terbentur, yang paling penting itu adalah memperhatikan betul kondisi kesadarannya. Ada anggapan bahwa jika anak langsung menangis saat jatuh adalah bukti bahwa anak masih sadar. Namun, bukan berarti tidak ada yang perlu dicemaskan.
Setelah kepala terbentur, jika anak terlihat lemas dan ketika dipanggil tidak menjawab, maka Bunda perlu segera membawanya ke rumah sakit. Jika anak sepenuhnya sadar, ajak anak agar beristirahat dan pantau terus kondisinya.
Jika setelah istirahat sebentar anak menjadi lebih baik dan tidak muncul gejala yang mencemaskan, pantau terus kondisinya di rumah minimal selama 48 jam. Usahakan si kecil dapat beristirahat dan mengurangi aktivitas fisiknya selama pemantauan 48 jam. Meskipun terlihat sehat, tetap ada kemungkinan akibat dari benturan kepala baru muncul beberapa waktu kemudian.
Ketahui Pengaruh Benturan terhadap Otak
Benjol setelah kepala terantuk adalah hal yang sering terjadi. Benjol ini umumnya disebabkan adanya penumpukan darah di antara kulit kepala dan tengkorak. Ketika terjadi benjolan, untuk mencegah pembesaran, Bunda dapat mengompres benjolan dengan kompres dingin. Kabar baiknya, secara umum benjolan ini lama kelamaan akan menyusut dengan sendirinya tanpa perawatan khusus.
Namun jika terjadi benturan keras, ada risiko lebih buruk yang dapat memengaruhi otak. Di dalam tulang tengkorak di bawah kulit dan otot kepala, otak dibungkus dengan selaput yang disebut dura. Ketika kepala terbentur dan terjadi perdarahan di dalam tengkorak, darah menumpuk di antara tulang, selaput, dan otak.
Darah beku yang menekan otak akan memengaruhi hal lain seperti gerakan, rasa, bicara, serta dapat menyebabkan gangguan kesadaran. Jika hanya terjadi sedikit pendarahan tapi berlangsung lama, mungkin setelah kepala terbentur akan terlihat baik-baik saja. Namun gejalanya mungkin baru akan muncul beberapa hari hingga beberapa bulan kemudian.
Nah, jadi sudah siap ya Bunda, dengan apa yang harus dilakukan jika terjadi trauma kepala pada si kecil? Dengan penanganan yang tepat, risiko cedera kepala dapat diminimalkan.