Setelah melahirkan 3 bulan, ibu sudah mulai bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada. Hanya saja, ditengah nikmatinya beradaptasi dan mengurus si Kecil, akan nada perubahan yang ibu rasakan, baik dari segi fisik maupun mental. Seperti apa kondisi ibu di minggu ke-3 ini? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Kurang Tidur
Ya, ini memang menjadi keluhan para ibu baru, terutama pada bulan-bulan pertama setelah si Kecil lahir. Pada tiga bulan pertama, siklus tidur si Kecil belum begitu teratur, sehingga ibu akan terbangun beberapa kali di malam hari hanya untuk memberikan susu ataupun menggantikan popok. Akibatnya, siklus tidur ibu dan kerap kali merasa kurang istirahat.
Ibu yang mengalami hal demikian disarankan untuk membagi waktu dengan baik. Jika di siang hari merasa lelah, luangkan waktu untuk tidur sejenak saat si Kecil sedang terlelap. Jika ada pekerjaan rumah yang belum terselesaikan, minta orang lain untuk membantu agar ibu memperoleh istirahat yang cukup.
Rambut Rontok
Selain kurang tidur, sebagian perempuan juga mengeluhkan masalah rambut rontok setelah melahirkan. Ibu yang mengalaminya tidak perlu panik. Rambut rontok setelah melahirkan umum terjadi akibar dari perubahan hormon, stres, kelelahan, kurang tidur, atau kurangnya asupan nutrisi tertentu. Rambut rontok setelah melahirkan umumnya akan teratasi dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung protein, kalsium, vitamin dan mineral untuk merangsang pertumbuhan rambut. Selain itu, hindari penggunaan hair dryer atau penggunaan alat styling rambut karena hal tersebut bisa saja memperparah kondisi rambut rontok.
Jika cara tersebut telah dilakukan namun rambut rontok yang ibu derita bertambah parah, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter. Apalagi jika ibu merasa kurang percaya diri dengan kondisi tersebut.
Sulit Menahan Buang Air Kecil
Keluhan berupa sulit menahan buang air kecil atau inkontinesia urine mungkin akan masih dialami ibu. Beberapa dari ibu bahkan dapat mengompol karena tidak bisa menahan keinginan buang air kecil, terutama saat sedang bersin atau saat kondisi perut sedang tertekan. Tidak perlu merasa malu atau panik ya, Moms.
Kesulitan menahan buang air kecil dapat terjadi karena otot di sekitar kandung kemih atau panggul melemah saat hamil dan usai melahirkan. Untuk mengatasi keluhan ini, ibu disarankan untuk berlatih senam Kegel. Atau coba silangkan kaki saat ingin bersin, batuk ataupun tertawa.
Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang asam juga bisa ibu lakukan. Hal ini karena makanan atau minuman yang tinggi asam bisa mengiritasi kandung kemih sehingga dapat membuat keinginan untuk buang air kecil sulit untuk terkontrol.
Suasana Hati Sulit Dikontrol
Sebagian perempuan dapat mengalami stres setelah melahirkan. Stres saat hamil tidak hanya dipicu perubahan hormon saja, tetapi rasa cemas dalam mengurus banyak hal. Ibu yang merasa tertekan dengan kondisi saat ini, perlu melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Sebab, perubahan suasana hati atau emosi yang tidak tersalurkan dan tidak terkontrol dengan baik dapat memicu terjadinya depresi pasca melahirkan.
Depresi pasca melahirkan tidak bisa disepelekan karena jika tidak ditangani, kehidupan sosial dan aktivitas sehari-hari bisa saja terganggu. Depresi pasca melahirkan ditandai dengan berbagai macam gejala, berikut di antaranya:
- Merasa tertekan, gelisah, mudah marah, susah tidur
- Menyalah diri sendiri karena merasa tidak mampu memenuhi kewajiban sebagai seorang ibu
- Menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa memberikan kasih sayang kepada suami dan anak.
- Merasa cemas dan takut salah dalam mengurus bayi
- Dalam kasus berat, timbul keinginan untuk bunuh diri
Jika gejala di atas ada yang ibu alami, konsultasikan ke dokter. Orang-orang di sekitar ibu juga harus memerhatikan hal ini, sebab kerap kali penderita tidak menyadari bahwa dirinya tengah mengalami depresi.