Baby spa atau spa bayi menjadi tren yang diklaim dapat meningkatkan perkembangan bayi. Namun apakah aktivitas ini benar-benar bermanfaat secara medis? Berikut penjelasannya.
Secara umum baby spa terdiri dari dua aktivitas utama: pijat bayi dan terapi air. Saat ini banyak tempat yang menawarkan aktivitas ini dengan beragam harga dan manfaat. Nah, setiap aktivitas memiliki manfaat tersendiri.
Aktivitas #1: Pijat Bayi dan Manfaatnya
Biasanya baby spa diawali dengan tahap pemijatan bayi. Pijat bayi yang pada prinsipnya memberikan sentuhan lembut pada kulit bayi, memberikan stimulasi sentuhan, memperbaiki aliran darah ke otak dan jantung. Pijat bayi juga memberikan rasa nyaman pada bayi. Secara ilmiah, pijat bayi terbukti memberikan manfaat, antara lain:
Memperbaiki pola tidur
Pijat bayi dapat meningkatkan kualitas tidur bayi, tidur lebih lelap dan membuatnya lebih jarang terbangun di tengah tidur.
Meningkatkan berat badan bayi
Pada bayi prematur, stimulasi pijat dapat membantu meningkatkan berat badannya. Diduga karena pijat bermanfaat meningkatkan aktivitas sistem saraf dan penyerapan nutrisi.
Meningkatkan perkembangan anak
Bayi yang dipijat cenderung mengalami perkembangan baik motorik, sosial dan emosional yang lebih baik. Tidak kalah pentingnya, pijat bayi yang dilakukan Bunda dapat meningkatkan kualitas kelekatan (bonding) antara Bunda dan bayi.
Saat memijat bayi, Bunda pasti akan tersenyum, berinteraksi dengan bayi dengan cara mengajak bicara, bercerita atau bernyanyi. Dengan demikian tidak hanya stimulasi sentuhan yg diberikan Bunda, tapi juga stimulasi visual dan auditori.
Bayi akan senang dan nyaman berada dekat dan mendapat sentuhan lembut Bunda, sembari mendapat banyak stimulasi yang penting untuk perkembangannya. Selain itu dengan bonding yang lebih baik, Bunda akan menjadi lebih mengerti dan responsif terhadap kebutuhan bayi.
Aktivitas #2: Terapi Air
Setelah pemijatan, biasanya bayi diajak berendam dalam bak dengan lehernya disangga pelampung sehingga ia bisa bebas menggerakkan kaki dan tangannya dalam air. Aktivitas ini diklaim dapat meningkatkan kemampuan fisik/motorik bayi. Namun sayangnya klaim ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Saat bayi berusia di bawah setahun, bermain air sebatas bertujuan untuk menyenangkan bayi, dan meningkatkan ikatan antara bayi dan orang tua. Sedangkan aktivitas berenang yang lebih kompleks, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sebenarnya baru direkomendasikan sejak anak berusia 4 tahun ke atas.
Selain itu, penggunaan pelampung leher pada bayi harus dengan perhatian khusus, karena justru dapat membahayakan karena memberikan tekanan pada lehernya. Terutama jika tidak digunakan di bawah pengawasan ahli. Di samping itu pelampung ini juga membuat orang tua menjadi kurang waspada dan mengiranya sebagai alat yang aman.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yulianti di Malang menyimpulkan bahwa baby spa yang terdiri dari pijat bayi dan terapi air memperbaiki kualitas tidur pada bayi yang mengalami gangguan tidur, dengan catatan dilakukan dengan rutin setiap hari (bukan 1 minggu sekali). Terapi air dilakukan dengan berendam dalam air hangat. Kedua lengan dan kaki dapat bergerak bebas, membuat adanya aktivitas otot, dan kenyamanan yang diberikan dengan berendam dalam air hangat, ditambah dengan pijat bayi, dapat memperbaiki pola tidur bayi.
Sebagai kesimpulannya, pijat bayi dalam baby spa telah terbukti bermanfaat untuk memperbaiki pola tidur dan merangsang perkembangan bayi. Terapi air mungkin bermanfaat untuk memperbaiki pola tidur, tapi belum terbukti bermanfaat dalam merangsang perkembangan bayi, dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Penggunaan pelampung leher harus dengan pemahaman dan pengawasan yang baik. Pijat bayi yang dilakukan sendiri oleh orang tua di rumah justru dapat memberikan manfaat ganda dengan adanya kelekatan yang lebih baik antara Ayah Bunda dengan si buah hati. Yuk, mulai pijat si Kecil dari sekarang.