Cara Aman Menggendong Bayi di Berbagai Usia

Cara Menidurkan Bayi Susah Tidur

Menggendong bayi bisa jadi hal yang menakutkan, terutama bagi orang tua baru. Namun lama kelamaan menggendong bayi bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan, bagi orang tua, dan terutama untuk bayi.  

Saat awal belajar menggendong bayi, ibu dapat latihan menggendongnya sambil duduk. Kemudian setelah mulai terbiasa, ibu dapat menggendongnya dalam berbagai posisi berbeda. 

Pilihan Posisi Menggendong sesuai Usia

Saat mengangkat bayi dari tempatnya berbaring, bungkukkan badan ibu mendekati bayi. Angkat dan dekatkan bayi ke dada ibu, baru perlahan tegakkan punggung. Cara ini menjamin keamanan bayi dan juga dapat menjaga kesehatan sendi dan tulang belakang ibu. Setelah itu ibu dapat menyesuaikan gendongan sesuai usia dan kenyamanan. 

Bayi baru lahir 

Saat menggendong bayi baru lahir, ibu dan Ayah perlu ekstra hati-hati terutama dengan tempurung kepalanya yang masih lembut. Hal terpenting adalah menjaga agar kepala dan leher bayi selalu tersangga.

Tempatkan satu telapak tangan di bawah tengkuk bayi, dengan jari telunjuk ibu menyangga kepala bayi. Kemudian tempatkan satu tangan lain di bawah badan bayi, dengan telapak tangan menyangga bagian bokong bayi. 

Setelah posisi tangan dirasa tepat menyangga seluruh badan bayi, perlahan angkat dan dekatkan bayi ke dada sambil ibu menegakkan punggung. Setelah ibu berdiri nyaman, perlahan tempatkan kepala bayi pada lekukan lengan ibu, dan badan bayi telentang dengan punggung dan kaki disangga lengan.

Posisi ini disebut cradle hold, merupakan posisi yang paling mudah dan nyaman untuk bayi hingga usia beberapa minggu. Dengan posisi menggendong ini, ibu dapat memandang dan berinteraksi dengan bayi. Satu lengan Bunda yang bebas dapat membantu menyangga tubuh bayi atau dapat melakukan hal yang lain.

Bayi 1-2 bulan

Pada usia 1-2 bulan ke atas, bayi perlahan sudah dapat menegakkan kepalanya. Ibu dapat menggendongnya dengan selendang sambil memastikan kepala bayi ada pada bagian yang terlindungi, dan leher pada posisi lurus (tidak tertekuk atau mendongak), dan pastikan bayi tetap dapat bernapas dengan nyaman. 

Bayi 3-4 bulan

Di usia ini bayi umumnya sudah dapat menegakkan dan kuat menyangga kepalanya sehingga ibu dapat menggendongnya dalam posisi tegak/vertikal, dengan perut dan wajah menghadap dada dan perut ibu. Posisi ini disukai bayi karena mereka dapat mendengarkan detak jantung Bunda. 

Selain itu ibu juga dapat menggendongnya dengan posisi menggendong di pundak (shoulder hold). Posisi ini disukai bayi yang lehernya mulai kuat dan kemampuan visualnya sudah berkembang karena membuatnya dapat melihat banyak hal baru dari atas pundak ibu.

Posisi ini dilakukan dengan menggendong bayi vertikal, dengan wajah/kepala bayi bersandar pada pundak ibu. Jangan lupa untuk tetap menyangga kepala dan leher bayi dengan satu tangan, dan tangan lain menyangga bokong. 

Bayi 5-6 bulan

Pada usia di atas 5 bulan, posisi menggendong di pundak (shoulder hold) masih menjadi pilihan. Bayi 5-6 bulan sudah dapat menyangga kepalanya sendiri dengan kuat sehingga ibu dapat menggendongnya dengan gendongan bayi menghadap ke depan atau ke arah ibu. Punggung bayi masih tetap harus disangga. 

Bayi 7 bulan atau lebih

Sebagian besar bayi di usia ini sudah memiliki kontrol leher dan punggung yang baik. Mereka sudah dapat menahan tubuhnya dalam posisi duduk. Bayi dengan kemampuan ini sudah dapat digendong dalam posisi duduk diatas lengan ibu. Lengan ibu yang bebas tetap berjaga menyangga badan bayi, di punggung atau di bawah ketiak bayi.

Posisi menggendong di pundak, merupakan posisi yang paling sering digunakan untuk membantu bayi bersendawa (burping). Posisi lain yang sering dilakukan untuk membantu bayi kecil bersendawa adalah dengan membaringkan bayi pada posisi tengkurap di sepanjang lengan, dengan wajah/kepala berada di lekukan lengan ibu. Kaki bayi berada pada telapak tangan ibu. Kepala bayi berada pada posisi yang lebih tinggi dari perut dan kaki bayi.

Tips Menggendong Bayi

Pastikan ibu dalam kondisi tenang saat menggendong bayi. Di samping itu beberapa hal di bawah ini bisa menjadi panduan:

  • Selalu cuci tangan sebelum menggendong bayi. Daya tahan tubuh bayi yang belum sempurna membuatnya lebih berisiko sakit. Jika tidak selalu ada air mengalir, ibu dapat menyiapkan hand sanitizer di tempat terjangkau
  • Saat menggendong bayi, ibu dapat mencoba skin-to-skin contact untuk mempererat ikatan dan menjaga bayi tetap hangat.
  • Jika bayi tampak rewel dan tidak nyaman, ibu dapat mengganti posisi gendongan hingga bayi tampak nyaman. ibu juga dapat mengayun lembut bayi dalam gendongan untuk membantu menenangkannya
  • Hindari menggendong bayi sambil memasak atau berdekatan dengan orang yang sedang memegang benda tajam seperti pisau.
  • Hindari membawa benda berbahaya seperti minuman panas saat menggendong bayi.
  • Gendong bayi dengan kedua tangan saat membawanya naik/turun tangga
  • Hindari mengguncang bayi, baik jika ibu sedang marah atau ingin mengajaknya bermain.
  • Anak kecil atau orang lanjut usia yang ingin menggendong bayi sebaiknya berada dalam posisi duduk.

Menggendong bayi merupakan salah satu cara ibu dan Ayah membangun ikatan (bonding) dengan bayi. Saat menggendong si kecil, ibu dan Ayah juga dapat berinteraksi dan lebih mengerti bahasa tubuh bayi. Yuk, jadikan momen menggendong bayi menjadi waktu yang menyenangkan untuk bayi dan ibu serta Ayah. 

Sumber: 

  • Baby Center. Baby milestones: Head control.
  • Healthline, 2016. How to Hold a Newborn Baby Raising Children.
  • Australia, 2016. How to hold and handle your newborn: in pictures.
  • The Bump, 2017. Peekaboo—I See You! When Do Babies Hold Their Heads Up?

By dr. Anita Halim, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *