Tahukah Anda bahwa melakukan kontak fisik dari kulit ke kulit dengan bayi atau skin-to-skin contact sangat disarankan oleh para ahli? Mengapa? Temukan jawabannya di bawah ini.
Apa Itu Skin-to-Skin Contact?
Skin-to-skin contact atau kontak fisik dari kulit ke kulit dilakukan dengan menggendong atau meletakkan bayi pada tubuh ibu atau ayah tanpa pembatas busana.
Skin-to-skin contact pada bayi baru lahir umumnya berperan membantu bayi beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim serta membangun kedekatan batin (bonding) antara orang tua dan bayi.
Kapan Skin-to-Skin Contact Dimulai?
Skin-to-skin contact dimulai saat proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah bayi lahir. Proses ini biasanya dilakukan di ruang bersalin.
Saat kulit ibu dan kulit bayi bersentuhan secara langsung, bayi akan mengikuti instingnya untuk mencari payudara dan menyusu. Begitu diletakkan pada tubuh ibunya, bayi yang tadinya menangis akan mulai tenang.
Lama kelamaan ia akan membuka mata dan merespons suara ibunya. Kemudian perlahan ia akan menggerakkan tangan dan kepalanya menuju ke payudara ibunya. Setelah berhenti sejenak, bayi kemudian perlahan akan mengisap puting ibunya. Penelitian menunjukkan bayi yang menjalani proses ini cenderung lebih tenang, lebih jarang menangis, dan memiliki kadar gula darah yang lebih sehat.
Apa Manfaat Kontak Kulit Ini?
Skin-to-skin contact tidak hanya dilakukan di momen saat bayi lahir, tetapi juga setiap hari. Skin-to-skin contact dapat dilakukan saat ibu menyusui Si Kecil, terutama di minggu-minggu pertama setelah kelahirannya.
Saat melakukan skin-to-skin contact merupakan saat yang privasi antara ibu dan ayah dengan bayi, sehingga selain mengalami kedekatan fisik, juga terbentuk kedekatan batin. Ibu dan ayah akan memandang, mengelus dan berbicara dengan lembut pada si Kecil, yang akan membantu bayi merasa lebih nyaman dan menjadi lebih tenang.
Tidak hanya si Kecil, Ayah dan Bunda pun akan menjadi lebih tenang. Ini semua juga secara tidak disadari memberikan stimulasi yang sangat baik untuk perkembangan otak bayi.
Skin-to-skin contact merupakan hal yang sangat sederhana dan sangat murah, dengan segudang manfaat. Selain dapat menenangkan bayi dan juga orang tua, skin-to-skin contact juga bermanfaat untuk:
- Menstabilkan suhu tubuh bayi, baik pada bayi baru lahir yang butuh dihangatkan, maupun pada bayi saat mengalami demam. Sentuhan kulit dan pelukan merupakan inkubator alami untuk bayi.
- Meningkatkan nafsu makan/minum bayi yang akan mendukung pertumbuhan bayi
- Meningkatkan perlindungan tubuh bayi dari infeksi. Adanya paparan dengan flora normal di kulit ayah dan ibu, dan dengan diberikannya ASI, akan merangsang imunitas bayi.
- Meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Dengan skin-to-skin contact bayi memiliki kesempatan menyusu lebih sering. Pada ibu, terjadi pelepasan hormon yang membantu meningkatkan produksi ASI
- Meningkatkan perkembangan otak bayi dengan adanya stimulasi yang dilakukan saat skin-to-skin contact
Bagaimana Kontak Kulit dengan Bayi Prematur?
Pada bayi yang lahir prematur, skin-to-skin contact selain memiliki manfaat yang sudah disebutkan di atas, juga dapat membantu meningkatkan saturasi oksigen dan mengurangi lama waktu dirawat di rumah sakit.
Skin-to-skin contact pada bayi prematur dapat dilakukan lebih efektif tanpa mengganggu aktivitas orang tua dengan menggunakan metode kangguru. Dengan metode ini, bayi didekap ibu dan ayah dibantu dengan kain gendongan, dengan kulit bayi langsung menempel pada kulit dada orang tuanya.
Meski mudah dilakukan dan banyak manfaatnya, ibu dan ayah sebaiknya tidak melakukan skin-to-skin contact dengan bayi, jika sedang merasa kurang sehat, ya.
Sumber:
- Cleveland Clinic, 2018. Skin-to-Skin Contact for You & Baby.
- UNICEF UK. Skin-to-skin Contact.