Panduan Tetap Aman saat Hamil di Masa Pandemi COVID-19

Menjalani kehamilan di masa pandemi memang mendatangkan kekhawatiran tersendiri. Namun dengan tetap menjaga hidup sehat dan melakukan tindakan pencegahan yang baik, ibu hamil tetap dapat menjalani kehamilan yang sehat dan nyaman di tengah masa ini.

Menurut Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), sampai sekarang sebenarnya tidak ada bukti bahwa ibu hamil lebih berisiko terpapar Corona dibanding orang pada umumnya. Namun perubahan kondisi fisik dan sistem kekebalan tubuh ibu hamil membuat mereka lebih rentan mengalami beberapa infeksi pernafasan.

Bagaimana Melindungi Diri Saat Hamil di Masa Pandemi?

Mengingat risko yang mungkin terjadi, penting bagi ibu hamil untuk mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri sendiri dari infeksi COVID-19.

Umumnya tindakan pencegahan yang harus dilakukan sama seperti pada umumnya:

  • Tidak bepergian
  • Mencuci tangan 6 langkah secara rutin menggunakan sabun dan air atau pun cairan pembersih tangan
  • Menjaga jarak dari orang lain minimal 1 meter
  • Hindari kebiasaan menyentuh mata, hidung, dan mulut
  • Mempraktikkan etika batuk yang benar, yaitu menutup mulut dan hidung dengan siku saat batuk atau bersin dan segera membuang tisu ke tempat sampah

Pada umumnya di masa ini, ibu hamil sebaiknya tidak bepergian dan menunda kunjungan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan jika tidak dalam kondisi gawat darurat kebidanan. Kondisi darurat tersebut antara lain adalah: muntah hebat, perdarahan, kontraksi/nyeri perut hebat, pecah ketuban, tekanan darah tinggi, nyeri kepala hebat, kejang, hingga tidak merasakan gerakan janin.

Jika terjadi kondisi darurat ini dan harus pergi ke rumah sakit, disarankan untuk berangkat dengan kendaraan pribadi dan tidak menggunakan transportasi umum.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Mengalami Gejala Serupa COVID-19?

Namun apa yang harus dilakukan jika ibu hamil merasakan gejala yang menyerupai gejala COVID-19?

Bila ibu hamil merasa mengalami gejala serupa gejala Covid-19, yaitu demam dan batuk terus menerus, disarankan untuk melakukan karantina mandiri dengan tetap di rumah kurang lebih tujuh hari, dan berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan terdekat.

Hal-hal yang harus dilakukan selama masa karantina mandiri:

  • Tetap berada di rumah, di dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi baik
  • Sebisa mungkin gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya
  • Gunakan peralatan makan dan peralatan mandi berbeda dari perlengkapan anggota keluarga lain
  • Jaga jarak minimal 1 meter dari anggota keluarga
  • Lakukan etika batuk dan bersin
  • Tetap menjaga kebugaran
  • Tidak menerima kunjungan
  • Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan disinfektan
  • Buka jendela dan ventilasi secara teratur
  • Berjemur di bawah sinar matahari tiap pagi 15-30 menit
  • Seandainya terpaksa keluar rumah, ibu hamil sebaiknya tidak menggunakan transportasi umum
  • Jika mengalami gangguan kesehatan, ibu hamil dapat berkonsultasi dengan telemedicine.

Pada masa ini pemeriksaan kehamilan sebaiknya ditunda hingga masa karantina mandiri selesai. Kemudian 14 hari setelah masa karantina berakhir, ibu hamil perlu menjalani USG untuk memastikan kesehatan kandungan. Namun jika keluhan tidak membaik, ibu hamil perlu segera menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit.

Selain menghindari pergi ke rumah sakit dengan transportasi umum, ibu hamil yang mengalami gejala serupa gejala Corona harus menjelaskan riwayat kontak dan bepergiannya kepada petugas kesehatan.

Hingga saat ini penelitian untuk memahami dampak infeksi COVID–19 pada ibu hamil sedang terus dijalankan. Badan Kesehatan Dunia WHO akan terus meninjau dan memperbarui informasi seiring semakin banyak bukti yang tersedia.

By dr. Febriyan Nicolas K., M.Kes., Sp. OG

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *