Mengubur ari-ari menjadi tradisi di beberapa daerah di Indonesia. Kebiasaan ini telah dilakukan selama berabad-abad sehingga kadang menjadi pertanyaan, apakah di jaman modern ini kebiasaan ini masih harus dilakukan? Apa sebenarnya makna dari tradisi mengubur ari-ari? And surprisingly, tradisi ini tidak hanya dilakukan di Indonesia saja, lho!
Antara Mitos dan Fakta
Tradisi mengubur ari-ari sebenarnya cukup masuk akal. Bukan dari sisi gaibnya. Mengubur adalah satu-satunya cara yang paling mungkin untuk membuangnya. Dengan mengubur di tanah, dan tidak membuangnya di sembarang tempat, ari-ari tidak akan menimbulkan bau busuk atauk kemungkinan dimakan kucing.
Lampu yang dipasang di kuburan ari-ari dipercaya menjadi cara agar ari-ari dapat terlindungi dari roh jahat. Secara logika, memberikan lampu pada kuburan ari-ari dapat menjadi pertanda bahwa di rumah tersebut ada bayi kecil, sehingga tetangga yang lewat diharapkan tidak akan membuat kegaduhan.
Tradisi Mengubur Ari-ari di Negara Lain
Tidak hanya di Indonesia, ternyata tradisi mengubur ari-ari juga dilakukan di negara lain.
Turki
Masyarakat Turki percaya ada relasi antara plasenta dan bayi. Jika ayah ingin anaknya menjadi anak yang taat, maka ia harus mengubur ari-arinya di halaman mesjid. Bila ia ingin anaknya menjadi pecinta binatang, maka ia bisa menguburnya di kandang hewan. Ari-ari dikubur setelah dicuci bersih sebagai bentuk penghormatan terhadap ari-ari.
Malaysia
Masyarakat Malaysia sangat menghormati hubungan antara ibu, bayi, dan plasenta. Tidak jauh berbeda dengan tradisi di Indonesia, plasenta dikuburkan dengan dibungkus selembar kain bersama berbagai macam bumbu seperti garam, bawang, asam, di depan rumah. Biasanya, ditambahkan pula buku, pensil, dan jarum dalam tradisi ini. Dengan demikian, diharapkan anak akan tumbuh cerdas dan pekerja keras.
Tiongkok
Di Tiongkok, tradisi terkait ari-ari tidak dilakukan dengan mengubur di depan rumah, melainkan dimakan. Praktik ini dinamakan placentophagy, dan dapat dikatakan cukup umum dilakukan di Tiongkok. Para ahli di Cina percaya, mengonsumsi plasenta adalah cara merayakan kelahiran dan upaya untuk mengisi kembali persediaan ASI.
Peran Penting Ari-ari
Memberikan nutrisi
Ari-ari mempunyai peran penting bayi kelangsungan hidup bayi selama masih dalam kandungan. Ari-ari menjadi satu-satunya sumber makanan bayi saat masih di dalam perut. Mungkin karena perannya yang sangat vital inilah, akhirnya ada tradisi untuk menghormati ari-ari dengan cara menguburkannya dengan baik.
Selain itu, ari-ari juga berperan menyalurkan oksigen yang dibutuhkan janin. Tanpa plasenta yang baik, pertumbuhan dan perkembangan janin akan terhambat.
Membuang zat yang tidak diperlukan
Ari-ari berperan dalam menyaring zat-zat yang tidak diperlukan oleh janin. Dengan demikian, janin juga akan terlindungi dari zat-zat bahaya yang mungkin mengalir dalam darah ibu.
Ari-ari juga berfungsi untuk menyalurkan zat yang tidak diperlukan, untuk kemudian dibuang melalui aliran darah ibu. Misalnya, karbon diaksida hasil metabolisme pernapasan dari janin.
Menghasilkan hormon kehamilan
Ari-ari memberikan peranan dalam produksi beberapa hormon yang diperlukan saat kehamilan seperti human chorionic gonadotropin (hCG), progesteron, estrogen, dan human placental lactogen (hPL). Hormon-hormon ini berguna dalam pertumbuhan rahim, dan menjaga metabolisme ibu dan bayi dalam kandungan.
Memberi kekebalan tubuh bayi
Ari-ari memproduksi antibodi yang dapat menjadi alat kekebalan tubuh saat bayi masih dalam kandungan dan melindungi dari zat berbahaya yang datang dari luar, seperti bakteri atau virus.
Sumber:
Mother & Baby. 2020. Tradisi Mengubur Ari-ari Bayi dan Makna Simbolisnya.
Klik Dokter. 2020. 7 Fakta Menarik tentang Ari-ari Bayi.
Orami. 2019. Tak Cuma di Indonesia, 3 Negara Ini Punya Tradisi Seputar Ari-ari Bayi.