Vaginal Birth after Caesarean (VBAC): Syarat dan Prosedur

Selama ini, ada kepercayaan bahwa jika Bunda melahirkan dengan operasi caesar, maka untuk kelahiran-kelahiran selanjutnya, Bunda juga harus melakukannya dengan operasi caesar. Padahal, Bunda memiliki opsi untuk melahirkan per vaginam, yang disebut dengan vaginal birth after caesarean (VBAC). 

Sebenarnya, VBAC dianjurkan untuk dicoba oleh ibu hamil dengan riwayat melahirkan dengan operasi caesar, tentunya jika kondisi ibu hamil memenuhi persyaratan yang ditentukan. Jika berhasil, maka melahirkan dengan VBAC memiliki komplikasi yang lebih kecil dibandingkan operasi caesar. 

Proses melahirkan vaginal birth after caesarean (VBAC) sebenarnya sama saja dengan kelahiran per vaginam lainnya.

Perbedaannya adalah, karena risiko yang mungkin terjadi dapat berakibat fatal, maka dokter kandungan dan bidan akan ibu hamil akan mengawasi dan memantau kondisi ibu hamil dan janin dengan seksama. 

Jika ada masalah yang terjadi, terutama pada bekas sayatan dari operasi caesar, akan terdeteksi sejak awal.  

Kriteria Ibu Hamil yang Dapat Melakukan VBAC

vaginal birth after caesarean

Ibu hamil dapat menjadi kandidat yang tepat untuk melakukan vaginal birth after caesarean (VBAC) dan berpotensi berhasil melakukannya jika:

  • Memiliki riwayat operasi caesar sekali saja dengan sayatan melintang rendah atau bikini cut
  • Tidak memiliki komplikasi-komplikasi kehamilan yang membuat ibu hamil disarankan untuk melakukan operasi caesar, misalnya plasenta previa. 
  • Tidak memiliki riwayat ruptur uteri di kehamilan sebelumnya. 
  • Tidak memiliki riwayat preeklampsia.
  • Jarak antarkehamilan minimal 18 bulan.
  • Janin tunggal (tidak kembar) dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu.
  • Kondisi ibu hamil secara keseluruhan sehat dan bugar dengan indeks massa tubuh normal (tidak kurang dari 18,5 atau lebih dari 29,9) dan usia kurang dari 40 tahun.

Jika dinilai memenuhi kriteria vaginal birth after caesarean (VBAC) dan berencana melakukannya, maka Bunda disarankan untuk memilih rumah sakit yang memiliki fasilitas operasi caesar gawat darurat, memiliki fasilitas transfusi darah, dan dapat menerapkan penatalaksanaan gawat janin dan bayi baru lahir. Tujuannya adalah untuk berjaga-jaga jika terjadi komplikasi melahirkan atau VBAC gagal dilaksanakan.

Kelebihan dan Kekurangan Vaginal Birth after Caesarean (VBAC)

Sebelum benar-benar memutuskan untuk melakukan VBAC, maka Bunda dapat mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu. Kelebihan-kelebihan VBAC jika berhasil dilakukan adalah:

  • Menghindari risiko komplikasi akibat melahirkan dengan operasi caesar, seperti perdarahan hebat, infeksi, dan pembekuan darah. VBAC juga mengurangi risiko dilakukan operasi pengangkatan rahim dan terjadinya cedera pada organ-organ perut, seperti kandung kemih dan usus.
  • Meminimalkan penggunaan obat penghilang rasa sakit setelah melahirkan.
  • Proses pemulihan dari persalinan dan melahirkan bayi lebih cepat. Ini membuat durasi rawat inap di rumah sakit lebih pendek.
  • Memiliki kesempatan lebih besar untuk melakukan IMD dan menyusui bayi.
  • Dapat lebih cepat merawat bayi karena waktu pemulihan yang lebih singkat. 
  • Mengurangi terjadinya komplikasi pada kehamilan-kehamilan selanjutnya.

Sementara risiko-risiko yang mungkin terjadi jika melakukan vaginal birth after caesarean (VBAC) di antaranya adalah:

  • Sekitar 25 persen ibu hamil yang melakukan VBAC akhirnya melahirkan dengan operasi caesar darurat karena proses melahirkan tidak berjalan dengan normal atau karena ada masalah dengan bayi.
  • Ada kemungkinan kecil terjadinya ruptur uteri akibat terbukanya bekas sayatan dari operasi caesar sebelumnya. Risiko ini dialami oleh 0,3-1 persen ibu hamil yang melakukan VBAC. Risiko semakin meningkat jika ibu hamil diinduksi untuk melahirkan.
  • Risiko bayi meninggal saat lahir sangat kecil, sekitar 0,1 persen, tapi lebih tinggi daripada risiko operasi caesar berulang yang hanya sebesar 0,01 persen.

Jika Bunda sudah mempertimbangkan untuk melakukan vaginal birth after caesarean (VBAC) sejak awal, maka sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter kandungan tentang hal ini pada kunjungan pertama untuk pemeriksaan kandungan.

Sumber:

NCT. 2018. Vagina Birth after a Caesar.

Raising Children. 2019. Vaginal Birth after Caesarean.

WebMD. 2020. Can I Have a Vaginal Birth After a C-Section?

Mayo Clinic. 2020. Vaginal Birth after Cesarean.

Alomedika. Kriteria Pasien Untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC).

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *