Salah satu kebahagiaan tersendiri bagi seorang ibu adalah saat menyusui si Kecil secara langsung. Namun karena berbagai alasan, terkadang Bunda pun perlu memberikan ASI melalui botol kepada si Kecil.
Misalnya karena Bunda sudah memasuki masa akhir cuti bekerja, ASI yang berkurang pasokannya, atau menggunakan donor ASI. Berikut adalah panduan mengajarkan si Kecil menyusu dengan botol.
Apakah Perlu Melakukan Perubahan secara Drastis?
Bagi si Kecil yang sudah terbiasa menikmati ASI melalui payudara Bunda, kadang perubahan ini menimbulkan masalah tersendiri.
Bunda bisa mengombinasikan pemberian ASI melalui payudara secara langsung dan sesekali memberikan ASI perah melalui botol.
Sebagian besar bayi membutuhkan waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan, sehingga perubahan drastis kurang ideal. Cara ini dianggap lebih baik untuk menghindari timbulnya bingung puting atau nipple confusion pada si Kecil.
Tahapan Memperkenalkan Botol Susu kepada Si Kecil
Berikut beberapa hal yang perlu Bunda tahu saat ingin memperkenalkan botol susu kepada bayi:
- Disarankan untuk mulai mengajarkan si Kecil minum dari botol adalah saat dirinya berusia antara 3-6 minggu. Kalau Bunda bersiap kembali bekerja di luar rumah, sebaiknya si Kecil mulai diajari minum dari botol lebih awal.
- Untuk membuat masa adaptasi ini lebih nyaman untuk si Kecil, cobalah untuk mencari dot yang bentuknya mirip dengan puting Bunda. Jangan ragu untuk mencoba beberapa merek dot untuk menemukan yang paling nyaman untuk si Kecil.
- Bersabarlah bila si Kecil tidak segera mau beralih ke botol susu, karena dirinya merasa lebih nyaman saat menyusu langsung ke Bunda. Lakukan peralihan ini secara bertahap dan perlahan, hingga si Kecil bisa beralih secara total.
- Libatkan support system di rumah untuk mendukung peralihan ini, misalnya meminta bantuan Ayah, pengasuh, maupun anggota keluarga yang lain. Sebagian besar bayi tidak keberatan untuk ditemani orang lain saat menyusu.
Trik Memperkenalkan Botol Susu kepada Si Kecil
Bingung bagaimana caranya mengajarkan si Kecil menyusu dengan botol? Cara-cara ini mungkin bisa Bunda terapkan:
- Usapkan dot susu dengan lembut pada bibir si Kecil. Secara refleks si Kecil biasanya akan membuka mulut dan mulai mengisap.
- Posisikan si Kecil dengan cara yang sama saat menyusu langsung. Pertahankan kontak mata dengannya, sehingga ia tetap merasa nyaman dan aman.
- Saat si Kecil minum dari botol, cobalah mengatur posisi kepalanya sedikit lebih tinggi dari badannya untuk mencegahnya tersedak.
- Hindari memberikan susu botol saat dia berbaring karena susu bisa mengalir ke bagian tengah telinga dan berisiko menyebabkan infeksi telinga.
- Perhatikan bahwa aliran susu dari botol biasanya lebih deras daripada ASI yang diisap langsung dari payudara. Agar si Kecil tidak berisiko tersedak, pilih botol susu dan dot yang dirancang untuk newborn atau bayi baru lahir.
- Hangatkan botol susu dengan merendamnya beberapa saat dengan mangkuk berisi air hangat. Jangan memanaskan botol susu dengan microwave, karena panas di dalam botol seringkali tidak merata dan ada hot spots (titik-titik panas) yang bisa melukai mulut si Kecil.
- Dalam memperkenalkan botol susu kepada si Kecil, berikan ASI di dalam botol saat si Kecil tenang dan rileks. Jangan memaksanya untuk minum dari botol saat ia sudah merasa lapar. Hal ini dapat membuatnya trauma dan makin menolak saat harus minum susu dari botol.
- Jangan pernah meninggalkan si Kecil minum ASI dari botol tanpa pengawasan orang dewasa untuk menghindari risiko tersedak.
Sumber:
Children’s Hospital LA. Eight Tips for How to Introduce Bottle-Feeding.
NHS. 2020. How to Combine Breast and Bottle Feeding.
What to Expect. 2020. Bottle-Feeding Your Baby.
NCT. 10 Bottle-feeding Tips for Breastfed Babies.