Sama seperti perkembangan fisik, perkembangan emosional seseorang dimulai sejak dini yaitu sejak masa bayi. Saat anak berusia 0 hingga 2 tahun, berikut beberapa perkembangan emosional yang mereka alami.
Mengenal Emosi Dasar
Emosi dasar adalah emosi yang dimiliki oleh seluruh manusia dan bersifat universal.
Di usia 6 bulan, bayi pada umumnya sudah mulai mampu menampilkan emosi dasar seperti bahagia, takut, marah, sedih, kaget, dan jijik dengan jelas.
Pemahaman akan Emosi Orang Lain
Kemampuan bayi untuk memahami emosi orang lain mulai berkembang sejak usia 5 bulan.
Antara usia 8–10 bulan, bayi mulai mampu melakukan social referencing, yaitu mencari informasi emosional yang diekspresikan oleh orang terdekatnya, khususnya ketika menghadapi situasi yang tidak biasa.
Nah, emosi yang ditunjukkan oleh orang tua pada saat bayi melakukan social referencing ini memiliki dampak yang cukup signifikan.
Misalnya saja, ketika orang tua mengajak bayinya ke kebun binatang, lalu saat melihat binatang buas, orang tua memperlihatkan rasa takut, maka bayi akan belajar dari hal tersebut dan meniru emosi yang dirasakan orang tua.
Munculnya Self-Conscious Emotion
Di samping emosi dasar, individu juga mampu merasakan emosi yang sifatnya lebih kompleks seperti malu, perasaan bersalah, iri, dan bangga, yang disebut sebagai self-conscious emotion.
Self-conscious emotion adalah hal yang penting karena terkait dengan moral dan norma sosial.
Self-conscious emotion mulai muncul pada usia 18 bulan hingga 2 tahun, saat anak mulai menyadari keberadaan dirinya sebagai individu.
Orang tua dapat membantu mengembangkan self-conscious emotion dengan memberikan pernyataan di situasi-situasi sosial yang sedang dihadapi anak.
Misalnya saja ketika anak berhasil membangun menara dari balok, orang tua dapat mengatakan “Wah, bangga deh Kakak sudah berusaha membangun menara” atau “Malu dong kalau kita buka baju di depan umum.”
Ditulis oleh: Rumah Dandelion