Cara Merawat Tali Pusar yang Belum Kering

tali pusar belum kering

Banyak ibu bingung saat menghadapi tali pusar si Kecil yang belum kering. Alhasil, terkadang tindakan yang diambil kurang tepat.

Maksudnya bisa saja baik, namun dari segi kesehatan, belum tentu keputusan ibu baik untuk Si Kecil. Yuk, cari tahu bagaimana merawat tali pusar belum kering yang benar!

Menjaga Tali Pusar Kering

tali pusar belum kering

Setelah lahir tali pusar bayi akan dipotong karena tidak lagi dibutuhkan. Biasanya tali pusar yang dipotong disisakan sepanjang 3 cm.

Pada tahapan selanjutnya, sisa tali pusar ini akan mengering dan putus dengan sendirinya setelah satu hingga dua minggu. Oleh karena itu, Ibu disarankan untuk tetap sabar menunggu tali pusar putus dengan sendirinya dan tidak memaksa melepas sendiri.  

Sementara menunggu tali pusar putus, Bunda disarankan untuk tetap menjaga tali pusar tetap kering dan bersih.

Bila dulu disarankan untuk mengoleskan alkohol setiap kali membersihkan tali pusar Si Kecil, kini penelitian membuktikan pemakaian alkohol yang terlalu sering justru akan menghilangkan bakteri yang dibutuhkan untuk menjaga tali pusar tetap kering dan putus sendiri. 

Oleh karena itu, Bunda kini disarankan untuk membiarkan tali pusar yang belum kering untuk tetap terbuka dan pastikan popok bayi tidak menutupi tali pusar bayi agar tidak terkena kotoran.

Setiap akan membersihkan tali pusar Si Kecil, pastikan Bunda mencuci tangan terlebih dahulu dengan air mengalir untuk menjamin kebersihan. Bunda juga dilarang menggunakan bedak atau minyak apa pun untuk dioleskan di pusar Si Kecil demi menghindari infeksi.

Granuloma Umbilikalis pada Bayi

tali pusar belum kering

Granuloma umbilikalis sering terjadi pada bayi yang ditandai dengan munculnya daging setelah tali pusar lepas. Tanda lain dari granuloma umbilikalis adalah keluarnya cairan lengket pada tali pusar, dan munculnya iritasi kulit di sekitar pusar.

Saat terjadi infeksi, maka gejala yang dapat muncul adalah demam, rasa nyeri, pendarahan, pembengkakan, ruam, dan muncul nanah pada pusar.

Penyebab granuloma umbilikalis pada bayi tidak bergantung pada bagaimana perawatan bayi. Kondisi ini akan muncul apabila tali pusar tidak kunjung lepas bahkan setelah dua minggu sejak bayi lahir. 

Hingga kini, belum bisa dipastikan apa penyebab munculnya granuloma pada pusar bayi. Sebagai tindakan pencegahan, Bunda disarankan untuk menjaga agar pusar bayi tetap kering sampai saatnya tali pusar lepas sendiri.

Penyimpanan Tali Pusar

Tradisi turun temurun di Indonesia yaitu menyimpan tali pusar yang sudah puput di halaman rumah. Namun, tidak banyak yang tahu, bahwa Bunda juga dapat menyimpan tali pusar Si Kecil, di bank darah tali pusar yang ada di Indonesia.

Penelitian mengenai manfaat sel punca atau stem cell yang diambil dari tali pusar ini terus berkembang. Pengobatan dengan stem cell ini diharapkan dan mengobati berbagai penyakit berat seperti leukemia, dll. 

Dengan menyimpan darah tali pusar, Bunda telah menyediakan sel punca yang cocok 100 persen untuk Si Kecil. Karena HLA tidak akan dianggap sebagai ‘benda asing’ bila ditransplantasikan.

Selain berguna untuk Si Kecil, sel punca darah tali pusar ini juga dapat didonorkan untuk saudara kandung, karena mempunyai faktor kecocokan sebesar 75 persen.

Sumber:

Mother and Baby. 2020. Menyimpan Tali Pusat Bayi, Ini Manfaatnya buat Anak.

Sehatq. 2019. Granuloma Umbilikalis, Daging Kecil yang Kerap Muncul Setelah Pusar Bayi Puput.

Halodoc. 2019. Cara Merawat Tali Pusar Bayi agar Jauh dari Infeksi.

Sehatq. 2019. Granuloma Umbilikalis, Daging Kecil yang Kerap Muncul Setelah Pusar Bayi Puput.

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *