Ruam pokok tidak hanya membuat Si Kecil tidak nyaman, namun juga membuat repot Bunda. Anak pasti akan lebih sering rewel akibat ruam popok yang dialaminya. Sebelum dibuat repot, yuk, cari tahu bagaimana mencegah ruam popok pada Si Kecil!
Jenis Ruam Popok
Ruam popok pada bayi terdiri dari dua jenis, yaitu ruam popok akibat jamur dan ruam popok biasa.
Ruam popok akibat jamur biasa dikenal juga dengan candida dermatitis. Ruam ini disebabkan oleh candida albicans.
Ruam popok akibat jamur sering dialami oleh bayi dengan kekebalan tubuh yang rendah. Ruam ini muncul dalam bentuk bintik-bintik berwarna merah dan kemudian menyebar ke bagian lain tubuh bayi.
Ruam popok biasa adalah ruam yang disebabkan oleh popok sendiri.
Sering kali saat mengganti popok, Bunda terlalu fokus dalam membereskan pokok yang kotor, sehingga lupa untuk membersihkan bokong bayi dengan lebih bersih. Jika berulang, inilah yang memicu bayi mengalami ruam popok.
Penyebab Ruam Popok
Ruam pokok biasa adalah iritasi pada kulit oleh karena urine dan feses yang terdapat di popok. Ruam popok mengakibatkan kulit kemerahan, kulit kering dan melepuh, serta luka lecet pada bokong, paha, maupun alat kelamin.
Ruam popok terjadi karena beberapa hal, termasuk:
Popok lembap
Popok lembap terjadi karena popok yang sudah penuh dengan urine tidak diganti dengan segera. Popok yang penuh dengan tinja juga berisiko menyebabkan infeksi bakteri dan iritasi pada kulit bayi yang sensitif.
Popok terlalu ketat
Pemakaian popok yang terlalu ketat atau kekecilan juga dapat menyebabkan kulit bayi yang sensitif menjadi lecet dan melepuh.
Penggunaan produk baru
Produk baru yang dipakai bayi, termasuk popok, pewangi baju, sabun cuci baju, dan lainnya dapat menjadi pemicu terjadinya ruam popok.
Infeksi bakteri
Beberapa area tubuh seperti bokong, paha, dan alat kelamin lebih lembap dibanding area lainnya. Area yang lembap cenderung lebih rentan terhadap infeksi bakteri yang menyebabkan ruam pada kulit.
Makanan baru
Makanan baru tentunya akan membuat perubahan pada tinja yang dihasilkan. Ruam popok biasa terjadi pada anak yang baru saja masuk pada tahapan mengonsumsi Makanan Pengganti ASI (MPASI).
Kulit sensitif
Bayi yang menderita masalah kulit, seperti eksem atau dermatitis atopik, akan lebih rentan mengalami ruam popok.
Penggunaan antibiotik
Penggunaan antibiotik di sisi lain bisa mematikan bakteri bakteri yang berguna bagi tubuh. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik berisiko lebih tinggi menghasilkan ruam pada kulit.
Itulah sebabnya, Bunda yang mengonsumsi antibiotik dan memberi ASI, mungkin akan mendapati bayinya lebih gampang terkena ruam.
Mencegah Ruam Popok
Agar ruam popok tidak terlanjur terjadi, Bunda memang sangat perlu menjaga kebersihan Si Kecil. Mengganti popok secara reguler adalah salah cara mudah mencegah ruam popok.
Caranya sebagai berikut:
- Bersihkan bokong bayi dengan kain yang dibasahkan dengan air bersih. Usap bokong bayi dengan lembut sampai bersih. Bila Ibu ingin menggunakan sabun, pastikan sabun yang digunakan tidak mengandung wangi-wangian.
- Setelah membersihkan, keringkan pantat bayi dengan sempurna. Pastikan popok bayi yang terpasang tidak terlalu ketat. Dan, sekali-kali biarkan bayi bebas dari popok, untuk memberikan kesempatan kulit mendapatkan udara sehingga mengurangi kelembapan berlebihan.
Sumber:
Web MD. 2020. Diaper Rash Treatments.
Mayo Clinic. 2020. Diaper Rash.
Alodokter. 2019. Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya.
Orami. Pentingnya Memilih Popok yang Tepat dalam Mengatasi Ruam Popok Bayi.