Kapan ASI Akan Keluar? Kenali Tanda-Tandanya, Bun

Saat kehamilan sudah hampir mencapai akhir, biasanya Bunda sudah mulai memikirkan kapan ASI keluar, bagaimana kalau sampai ASI tidak keluar? Baca paparan berikut ini untuk tahu jawabannya. 

ASI Diproduksi Sebelum Si Kecil Lahir

asi keluar

Mungkin Bunda tidak menyadari bahwa bahkan sebelum si Kecil lahir, tubuh sebenarnya sudah bersiap untuk memproduksi ASI.

Kira-kira pada usia 12-18 minggu kehamilan, payudara Bunda sebenarnya sudah mulai memproduksi ASI, meskipun jumlahnya mungkin hanya sedikit sehingga tidak terasakan oleh Bunda. 

ASI yang nanti keluar pertama kali dari payudara Bunda itulah yang disebut dengan kolostrum. Warnanya agak kekuningan, dan kaya akan nutrisi, seperti karbohidrat, protein, dan antibodi. 

Kolostrum penting untuk si Kecil karena juga memiliki sifat laksatif, yaitu dapat membantu si Kecil membuang mekonium dari tubuhnya dan menghilangkan kuning/jaundice.

Apa Tanda untuk Tahu ASI Keluar?

asi keluar

Pada sebagian besar Bunda, pembengkakan pada payudara, terasa penuh dan kencang adalah menandakan bahwa ASI keluar dan mulai terisi di dalam payudara. 

Bila volumenya tinggi, payudara bisa terasa nyeri dan bila tidak diperah bisa menyebabkan mastitis dan penyumbatan pada kelenjar payudara. 

Untuk meredakan rasa nyeri, Bunda bisa mengompres payudara dengan kompres hangat maupun dingin. Usahakan untuk segera memerah ASI ya, Bun, agar ASI keluar, payudara segera kosong dan memproduksi ASI yang baru. 

ASI perah dapat dibekukan dan kualitasnya tetap terjaga dalam waktu lama. Teruskan memerah ASI agar Bunda punya stok ASI yang mencukupi untuk si Kecil. Saat ini banyak dijual kantong-kantong untuk menyimpan ASI maupun botol steril yang aman untuk dibekukan. 

Bagaimana Bila ASI Tidak Keluar?

Jangan panik bila setelah melahirkan ASI tak kunjung keluar, ya Bun. Jangan menyerah atau segera menyalahkan diri sendiri, Bunda. 

Lancarnya pemberian ASI oleh masing-masing ibu bisa berbeda. Ada yang ASI-nya segera keluar setelah si Kecil lahir, ada juga yang harus menunggu lebih lama. Bahkan ada yang harus menunggu seminggu atau lebih. 

Ingatlah bahwa ASI juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis Bunda. Semakin Bunda stres, produksi ASI juga bisa semakin melambat, bahkan ASI tidak keluar setelah melahirkan.

Ada berbagai alasan ASI tidak keluar setelah melahirkan, di antaranya adalah:

  • Si Kecil lahir prematur. Bila si Kecil lahir sebelum waktunya, ditambah lagi dengan si Kecil yang harus dirawat secara intensif dan terpisah dengan Bunda, tidak jarang ASI Bunda akan lambat diproduksi. 
  • Bunda mengidap gangguan kesehatan tertentu, misalnya mengalami masalah tiroid, ada infeksi tertentu, demam, diabetes atau PCOS (polycystic ovary syndrome).
  • Bunda mengalami obesitas.
  • Bunda menjalani persalinan melalui bedah Caesar.
  • Bunda mengalami infeksi/demam, sehingga mengganggu produksi ASI.
  • Selama masa kehamilan, Bunda diharuskan untuk menjalani bedrest yang panjang.
  • Terjadi trauma saat persalinan atau perdarahan setelah persalinan (postpartum hemorrhage).

Ingatlah bahwa ASI diproduksi mengikuti dengan permintaan (supply on demand), sehingga Bunda perlu melakukan stimulasi/pemompaan pada payudara secara rutin sejak bayi lahir.

Meskipun pada hari-hari pertama ASI masih sedikit, tetap rutin susui bayi secara langsung ya Bunda. Hal tersebutlah yang merupakan stimulasi untuk produksi ASI di payudara.

Memancing ASI ini cukup efektif untuk mempercepat keluarnya ASI, meskipun di awal mungkin masih sedikit jumlahnya. Seberapa pun kolostrum yang keluar, segera tampung dan simpan di lemari pembeku ya, Bun. ASI pertama itu besar nilainya untuk si Kecil. 

Segera berdiskusi dengan konsultan laktasi, ya Bun, untuk tahu lebih banyak tentang produksi ASI.

Konsultan laktasi akan membantu melatih Bunda memijat payudara, melihat apakah masalah ASI yang tidak keluar setelah melahirkan disebabkan oleh hal lain, misalnya masalah fisik seperti IGT (insufficient glandular tissue) atau kurangnya kelenjar susu di dalam payudara Bunda.

Tips untuk Memperlancar Produksi ASI

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan Bunda yang mengalami ASI tidak keluar setelah melahirkan:

  • Menyusui bayi secara langsung sesuai dengan kemauan bayi
  • Terus melakukan pemijatan pada area payudara, baik dengan menggunakan tangan maupun dengan pompa ASI
  • Menggunakan kompres hangat atau mandi air hangat sebelum memijat payudara
  • Melakukan relaksasi dan menenangkan diri, salah satunya dengan mendengarkan musik
  • Banyak minum air dan cukup beristirahat
  • Konsumsi sayur-sayur hijau seperti daun katuk atau daun bayam untuk memperbanyak produksi ASI
  • Selama direkomendasikan oleh dokter, Bunda juga bisa mengonsumsi suplemen penambah ASI

Sumber:

Healthline. 2020. When Does Milk Come in After Birth?

Today’s Parent. 2018. When Does Breast Milk Come In? Here’s What You Need to Know.

Healthline. 2020. No Breast Milk After Birth? Here’s Why You Shouldn’t Worry.

The Cut. 2018. What No One Tells You About Not Being Able to Breastfeed.

First Cry Parenting. 2019. No Breast Milk After Delivery: Reasons and Diagnosis.

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *