5 Tahap Perkembangan Paru-Paru Janin Saat di Rahim

perkembangan paru-paru jani

Tahukah Bunda bahwa paru-paru si kecil baru efektif berfungsi begitu ia lahir ke dunia? Selain itu, perkembangan paru-paru si kecil tak berhenti saat ia lahir ke dunia. 

Separuh dari tahap terakhir perkembangan paru-paru janin berlangsung di luar kandungan saat telah menjadi bayi sampai ke usia kanak-kanak, bahkan dewasa muda. 

Menakjubkan, bukan? Mari lihat fakta-fakta lainnya tentang paru-paru si kecil mulai dari di dalam kandungan sampai lahir ke dunia.

Lima Tahap Perkembangan Paru-Paru Janin

perkembangan paru-paru janin

Paru-paru memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran gas. Untuk melaksanakan fungsi ini, paru-paru memiliki permukaan bagian dalam yang luas serta sistem saluran udara yang berbentuk seperti pohon dengan cabang-cabangnya. 

Saluran udara ini yang mengalirkan udara ke dan dari tempat pertukaran gas. Pada proses perkembangan paru-paru janin, saluran udara ini dibentuk lebih dahulu, baru kemudian membentuk dan memperbesar tempat pertukaran gas. 

Ada lima tahap perkembangan paru-paru janin, dengan separuh tahap kelima berlangsung di luar kandungan. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

Tahap embrio (usia kehamilan: 3-7 minggu)

Walau masih berupa embrio dengan ukuran hanya beberapa milimeter, tapi pada usia ini, seluruh organ-organ penting sudah mulai terbentuk. 

Bakal batang tenggorok dan dua tunas tumbuh di foregut (tabung berisi sel-sel yang kemudian berkembang menjadi sistem pencernaan). Dua tunas inilah yang akan menjadi paru-paru sebelah kiri dan kanan.

Tahap pseudoglandular (5-17 minggu)

Pada tahap ini, kedua tunas paru-paru mulai terus-menerus membelah diri untuk membentuk saluran udara sehingga berbentuk seperti pohon dengan cabang-cabangnya. 

Awalnya, paru kanan terbelah menjadi tiga bagian dan paru kiri menjadi dua bagian karena harus berbagi tempat dengan jantung. Setelah pembelahan kira-kira 20 kali, akhirnya semua saluran udara utama dan yang kecil telah terbentuk. 

Tahap canalicular (16-26 minggu)

Pada usia kandungan 16 minggu, kantung-kantung udara (alveoli) mulai terbentuk di bagian ujung saluran-saluran udara terkecil. Bersebelahan dengan alveoli juga mulai terbentuk pembuluh-pembuluh darah halus. 

Alveoli inilah yang menjadi tempat masuknya oksigen ke pembuluh darah dan karbon dioksida keluar dari pembuluh darah saat paru-paru efektif berfungsi setelah bayi lahir.

Tahap saccular (24-38 minggu)

Pada tahapan ini alveoli semakin banyak terbentuk dan ukurannya pun bertambah besar walau belum seperti ukuran alveoli orang dewasa. Dinding-dindingnya juga semakin tipis agar semakin banyak udara yang dapat ditampung oleh paru-paru. 

Pada tahap ini juga terbentuk surfaktan, yaitu sebuah zat yang terdiri dari lipid dan protein yang melapisi alveoli.

Surfaktan berfungsi untuk menjaga berlangsungnya proses bernapas, menjaga agar alveoli stabil dan tidak kolaps, serta mencegah edema paru. Jika bayi lahir pada tahap ini, maka ia akan mendapat terapi surfaktan. 

Alveolarization (36 minggu – usia dewasa muda)

Janin benar-benar dipersiapkan untuk bernapas di luar kandungan.  Surfaktan juga semakin banyak diproduksi. 

Pada tahap ini, alveoli jumlahnya mencapai 150 juta buah pada usia kehamilan 40 minggu, tapi yang matang seperti alveoli orang dewasa jumlahnya hanya kira-kira satu per enam. Karena itu, proses alveolarisasi akan terus berlangsung sampai usia kanak-kanak, bahkan dewasa muda. 

Lindungi Paru-Paru Anak saat Berkembang

Karena paru-paru anak butuh waktu yang cukup lama untuk bisa berkembang dan matang, maka yang bisa Bunda lakukan untuk mendukungnya adalah dengan memberi perlindungan dari hal-hal yang dapat mengganggu perkembangannya. 

Salah satu yang dapat Bunda lakukan adalah melindungi paru-paru anak dari asap rokok. Ini berarti Bunda harus berhenti merokok paling tidak saat hamil dan menyusui, serta menghindari menjadi perokok pasif. 

Selain mengganggu perkembangan paru-paru janin dan bayi, ibu yang merokok akan meningkatkan risiko-risiko masalah kesehatan bagi janin dan bayi, termasuk bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, serta cacat lahir di mulut dan bibir. 

Menjaga kebersihan udara di rumah juga dapat membantu melindungi perkembangan paru-paru janin dan bayi. Faktanya, tingkat polusi udara di dalam ruangan bisa mencapai dua kali lipat dibanding udara di luar ruangan. 

Karena itu, Bunda sebaiknya selalu menjaga kebersihan rumah, memastikan rumah memiliki ventilasi yang baik, serta menjaga agar tingkat kelembapan udara di rumah tidak melebihi 50 persen untuk menghindari tumbuhnya jamur. 

Sumber:

Schittny, J.C. 2017. Development of the lung. Cell Tissue Res 367, 427–444.

American Lung Association. 2018. An Amazing Journey: How Young Lungs Develop.

British Lung Foundation. 2019. How Children’s Lungs Grow.

Verywell Family. 2019. How Babies’ Lungs Develop In and Out of the Womb.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *